ekonomis. Namun, bagaimana pengaruh partisipasi ini terhadap kinerja pemerintah itu sendiri. Hal ini penting untuk dievaluasi mengingat banyaknya
peraturan tertulis yang sudah dibuat oleh pemerintah pusat sampai pada kebijakan pemerintah daerah itu sendiri. Jangan sampai hanya menjadi sebatas peraturan dan
teori, karena dalam membuat peraturan itu sendiri, negara mungkin telah menghabiskan sekian banyak dana. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
tertarik untuk menemukan bukti empiris yang tertuang dalam penelitian berjudul
“Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen, dan Motivasi terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Kabupaten Dairi.”
B. Batasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Dairi. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah ada pengaruh partisipasi anggaran, komitmen dan motivasi terhadap kinerja SKPD pemerintahan tersebut.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “apakah partisipasi anggaran, komitmen, dan motivasi
berpengaruh terhadap kinerja SKPD baik secara parsial maupun simultan?”
Universitas Sumatera Utara
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran, komitmen dan motivasi terhadap kinerja SKPD pada Pemerintah
Kabupaten Dairi baik secara parsial maupun simultan.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1.
bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah kemampuan intelektual,
mengembangkan wawasan berfikir, dan memperdalam pengetahuan peneliti tentang pengaruh partisipasi anggaran, komitmen, dan
motivasi terhadap kinerja SKPD Pemerintah daerah, 2.
bagi pemerintah Kabupaten Dairi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah daerah tersebut untuk meningkatkan
kualitas kinerja SKPD nya, 3.
bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang sejenis.
Universitas Sumatera Utara
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Fungsi Anggaran 1. Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan serangkaian perencanaan yang dijadikan pedoman untuk mengukur kinerja. Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005, “anggaran
merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur dalam
satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode”. Menurut Gunawan dalam Haruman dan Sri 2007: 3, anggaran
adalah “suatu pendekatan formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”.
Sebelum menyusun anggaran, organisasi harus mengembangkan rencana strategis yang diterjemahkan dalam tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang. Hal ini akan membantu dalam pengimplementasian anggaran sesuai komitmen organisasi.
2. Fungsi Anggaran Menurut Bastian 2006: 164, anggaran berfungsi sebagai berikut:
a. Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja
b. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di
masa mendatang c.
Anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja dan mekanisme kerja antara atasan dan bawahan
d. Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja e.
Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam pencapaian visi organisasi
Universitas Sumatera Utara
f. Anggaran merupakan instrumen politik
g. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal
B. Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran
Partisipasi merupakan konsep keterlibatan anggota atau bawahan dalam pengambilan keputusan. Partisipasi ini dibutuhkan dalam penyusunan anggaran.
Ini menggambarkan kepedulian dalam perencanaan strategi penyusunan dan pelaksanaan anggaran. Menurut Ulum 2004:112, anggaran merupakan “alat
ekonomi terpenting yang dimiliki pemerintah untuk mengarahkan perkembangan sosial dan ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat”. Penyusunan anggaran didasarkan pada kinerja yang menggambarkan klasifikasi anggaran sesuai kegiatan dan fungsi. Jadi, setiap
SKPD harus menyusun anggaran yang mengacu pada rencana strategik. Secara umum dapat diterangkan bahwa anggaran daerah disusun
berdasarkan rencana kerja daerah yang telah disusun baik rencana kerja jangka panjang RPJP, rencana kerja jangka menengah RPJM, dan rencana kerja
pembangunan daerah RKPD. Pada tingkat SKPD, anggaran juga disusun berdasarkan rencana jangka menengah SKPD yang sering disebut renstra SKPD.
Renstra SKPD dan RKPD menjadi acuan bagi SKPD untuk menyusun rencana kerja renja SKPD. Renstra SKPD disusun dengan cara rapat para anggota SKPD
serta mengacu kepada RPJP dan RPJM baik nasional maupun daerah. Satuan kerja perangkat daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah
pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran atau pengguna barang.
Universitas Sumatera Utara
C. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Pemerintah