28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Penelitian
4.1.1 Lokasi Kabupaten Wonosobo
Kabupaten Wonosobo terletak pada posisi 7º lintang selatan LS serta antara 109-110º Bujur Timur BT. Luas wilayah kabupaten Wonosobo adalah
984,68 km². Lokasi Kabupaten Wonosobo seluruh wilayah terletak pada ketinggian
270-2.250 meter di atas permukaan laut. Sebagai ibu kota Kabupaten, Wonosobo terletak pada 772 meter di atas permukaan laut dan sebagian kontur tanahnya
berbukit, luas Kabupaten Wonosobo adalah 984,64 kilometer persegi atau 98.467.965 meter.
Posisi Kabupaten Wonosobo berada di bagian tengah propinsi Jawa Tengah dan berbatasan dengan beberapa Kabupaten tetangga di sebelah utara
berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Batang, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Magelang, sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Purworejo dan Kebumen, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Kebumen.
4.1.2 Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010 adalah sejumlah 719.946 jiwa.
28
29
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin
Jumlah penduduk Perempuan
361.564 jiwa Laki-laki
359.382 jiwa Data Monografi Kabupaten Wonosobo 2010
Rata-rata kepadatan penduduk adalah 731 jiwa per kilometer persegi. Sedangkan tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2010 adalah 1,49 persen.
Sebagian besar penduduk Kabupaten Wonosobo bermata pencaharian sebagai petani. Akan tetapi ada juga penduduk yang bermata pencaharian sebagai
peternak, pegawai negeri sipil, pengusaha, pelayan, buruh, pedagang, tukang dan lain sebagainya. Rata-rata para penari Sindhung Lengger merupakan pelajar SMP
dan SMA. Penduduk Kabupaten Wonosobo adalah penduduk yang memiliki
keanekaragaman budaya, demikian juga dengan agamakepercayaan yang dianutnya. Agamakepercayaan yang dianut oleh penduduk Kabupaten Wonosobo
adalah Islam, Katholik, Kristen, Hindhu dan Budha. Namun sebagian besar penduduk Kabupaten Wonosobo menganut agama Islam. Penduduk Kabupaten
Wonosobo yaitu penduduk yang berbineka tunggal ika, walaupun agama yang dipeluk berbeda-beda tetapi mereka dapat hidup secara berdampingan dalam satu
kedamaian, saling menghormati dan bekerja sama antara agama yang satu dengan agama yang lain.
Penduduk Kabupaten Wonosobo termasuk dalam penduduk yang sudah bebas buta aksara. Pencanangan wajib belajar Sembilan tahun oleh pemerintah
30
sebagai pendidikan dasar, program yang dijalankan oleh pemerintah yaitu program-program belajar seperti kejar paket A, kejar paket B, dan kejar paket C
yang diadakan untuk masyarakat yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Kejar paket di Kabupaten Wonosobo sangat membantu masyarakat dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan. Masyarakat Kabupaten Wonosobo termasuk masyarakat yang mencintai
kesenian. Pementasan-pementasan seni menjadi indikasi dari kelompok-kelompok seni yang ada, baik itu wayang kulit, kesenian karawitan, kesenian emblegkuda
kepang, kesenian lengger, barongan, tari sindhung lengger, tari lengger sulasih, campursari, dan masih banyak lagi kesenian yang lainnya. Acara pementasan seni
biasanya dilaksanakan oleh perseorangan dalam rangka acara syukuran, maupun oleh sekelompok orang dan pemerintah Kabupaten dalam acara-acara tertentu.
Tari Sindhung Lengger terkenal di Kabupaten Wonosobo. Menurut narasumber Tari Sindhung Lengger ini diciptakan pertama kali pada tahun 2002
dengan perlengkapan yang sangat sederhana dan sampai sekarang sudah direkonstruksi sampai tiga kali.
4.1.3 Potensi Wisata, Budaya dan Seni