56
3.
4.
5.
6. Sanggul Jawa
Jamang lengger
Iket
Blangkon Jepit rambut dan
harnal
Jepit rambut
Sisir disasak
digunakan untuk
menutupi subal dengan disisir ke belakang.
Sisa rambut
dirapikan menggunakan
harnet lalu
sanggul di pasang dikaitkan dengan
rambut asli
menggunakan jepit dan harnal agar kencang dan tidak jatuh.
Setelah rambut disisir rapi, jamang dipasang diikat dengan
tali yang sudah terpasang dan bagian
samping dijepit
menggunakan jepit rambut.
Iket dibentuk
dan diikat
menggunakan sisa ujung iket dibagian belakang kepala.
Setelah rambut disisir rapi lalu blangkon
di pakai
seperti memakai topi.
Sumber: Sulistriyaningsih, 5 Februari 2011
4.3.4.2 Tata Rias Busana
Busana yang digunakan oleh penari putri pada tari Sindhung Lengger yaitu: kain jarik, setagen, baju rompi golek, sabuk, sampur, jamang lengger, klat
bahu, kalung, sumping, gelang.
57
Tabel 5. Tata Rias Busana Penari Putri
NO BAHAN
ALAT CARA PEMAKAIAN
1.
2.
3.
4.
5.
6. Kain jarik
Setagen
Rompi golek
Sabuk
Sampur
Jamang lengger Tali ravia
Peniti
Peniti
Jarum pentul
Peniti
Jepit rambut Kain
dililitkan di
pinggang memanjang sampai mata kaki,
lalu kain yang di pinggang diikat dengan tali ravia biar kencang.
Setagen dililitkan di pinggang menutupi kain jarik sampai dada,
lalu dipeniti bagian ujungnya agar tidak lepas.
Rompi golek dipakai seperti biasa layaknya memakai baju,
lalu bagian depan dikancing dan diberi peniti agar tidak lepas.
Sabuk dililitkan di pinggang setelah memakai rompi golek,
lalu diberi jarum pentul agar tidak lepas.
Sampur dikalungkan di leher memanjang sampai atas mata
kaki, lalu pada bagian belakang dipeniti dengan rompi golek agar
tidak mlorot.
Jamang lengger diikatkan di kepala lalu bagian samping kanan
58
7.
8.
9.
10. Sumping
Klat bahu
Kalung
Gelang Jepit rambut
Tali
Peniti dan kiri dijepit dengan rambut.
Sumping dikaitkan dengan daun telinga
lalu dijepit
dengan jamang
lengger agar
lebih kencang
menggunakan jepit
rambut.
Klat bahu diikatkan di lengan bagian atas penari menggunakan
tali yang sudah terpasang di klat bahu.
Kalung dililitkan di leher dan bagian belakang kalung dipeniti
agar tidak lepas.
Gelang dililitkan di pergelangan tangan penari, agar tidak lepas
dikaitkan dengan pengait yang sudah terpasang di gelang.
Sumber: Sulistriyaningsih, 5 Februari 2011 1.
Kain jarik, berbentuk persegi panjang dengan motif parang gunung yang berukuran 2 meter berfungsi untuk menutup bagian tubuh dari pusar sampai
mata kaki, cara pemakaiannya dengan dililitkan di pinggang dengan diberi variasi wiru besar di samping kanan.
2. Setagen, berbentuk persegi panjang tanpa motif atau polos berukuran 2,5
meter berfungsi untuk mengencangkan kain jarik agar tidak lepas dan rapi, memakainya dengan cara dililitkan ke pinggang sampai dada.
59
3. Rompi golek, berbentuk baju rompi dari kain bludru dengan motif dari payet
berukuran sedang tidak terlalu besar berfungsi untuk menutup sebagian tubuh dari leher sampai pinggang, cara pemakaiannya seperti layaknya orang
memakai baju rompi diberi kancing pada bagian depan. 4.
Sabuk, berbentuk persegi panjang seperti sabuk atau ikat pinggang berbahan bludru dengan motif garis dari payet berukuran 1 meter berfungsi untuk
mengencangkan baju agar terlihat lebih indah, cara memakainya dengan dililitkan di pinggang dipakai setelah memakai baju rompi.
5. Sampur, berbentuk persegi panjang yang memanjang pada bagian ujung
sampur diberi motif daun dan bunga dari payet berukuran 1,25 meter berfungsi sebagai properti dan pelengkap kostum, pemakaiannya dengan cara
dikalungkan di leher memanjang sampai bawah. 6.
Jamang lengger, berbentuk lingkaran seperti mahkota yang terbuat dari kulit yang bermotif bunga di bagian depan ada hiasan bentuk burung dan dihiasi
bulu berwarna merah muda menjulang ke atas berdiameter 30 centimeter berfungsi sebagai hiasan kepala, memakainya dengan cara diikatkan di kepala.
7. Klat bahu, berbentuk lingkaran seperti gelang dan ada hiasannya berbentuk
burung terbuat dari kulit berfungsi untuk menghias lengan atas penari berukuran 15 centimeter memanjang, pemakaiannya dengan cara diikatkan di
lengan atas penari. 8.
Kalung, berupa perhiasan dari logam berbentuk lingkaran dengan motif dan bentuk bunga berukuran 25 centimeter memanjang berfungsi sebagai hiasan
leher, memakainya dengan cara mengalungkannya di leher.
60
9. Sumping, berbentuk seperti telinga dengan motif lancip pada bagian ujung
sebelah atas berukuran 10 centimeter yang berfungsi untuk menghias telinga, memakainya dengan cara diselipkan pada daun telinga lalu dijepitkan ke
jamang menggunakan jepit rambut. 10.
Gelang, berbentuk lingkaran dengan motif daun yang lebar dan panjang disampingnya berdiameter 10 centimeter berfungsi untuk memperindah
pergelangan tangan penari sebagai hiasan, memakainya dengan cara dililitkan pada pergelangan tangan.
Busana yang digunakan oleh pengibing atau penari putra pada Tari Sindhung Lengger yaitu: baju surjan, celana pendek, kain jarik, setagen, boro
samir, setagen cinde, sabuk, sampur, keris, iket kepala, binggel. Tabel 6. Tata Rias Busana Penari Putra
NO. BAHAN
ALAT CARA PEMAKAIAN
1.
2.
3.
4. Baju surjan
Celana pendek Kain jarik
Setagen Peniti
Tali Tali ravia
Peniti Baju surjan dipakai seperti biasa
layaknya orang memakai baju lalu dikancingkan dan diberi peniti
agar kancingnya tidak lepas. Celana pendek dipakai seperti
biasa layaknya orang memakai celana lalu pada bagian perut
diberi tali agar lebih kencang. Kain jarik ditekuk lalu dililitkan di
pinggang sampai setengah paha jangan sampai menutupi celana,
lalu pada bagian pinggang diikat menggunakan tali ravia agar lebih
kencang. Setagen dililitkan di pinggang
menutupi sisa kain yang ada di pinggang agar lebih rapi, lalu sisa
setagen dipeniti agar tidak lepas.
61
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. Boro samir
Setagen cinde Sabuk
Sampur Keris
Iket Binggel
Peniti Peniti
Jarum pentul Peniti
Setagen cinde Boro samir dikaitkan dengan
setagen lalu diberi peniti agar tidak lepas.
Setagen
cinde dililitkan
di pinggang
setelah memakai
setagen, lalu dipeniti agar tidak lepas.
Sabuk
dililitkan di
pinggang setelah memakai setagen cinde,
dikencangkan lalu diberi jarum pentul agar tisak lepas.
Sampur diikat di pinggang, lalu bagian
samping kanan
kiri dicantolkan ke sabuk dan diberi
peniti. Keris diselipkan di setagen cinde
dan dikaitkan dengan sampur. Iket dibentuk dan di pakai di
kepala dengan cara diikat pada bagian belakangnya.
Binggel dipakai di pergelangan kaki dengan cara ujung-ujung
binggel dikancingkan.
Sumber: Sulistriyaningsih, 5 Februari 2011 1.
Baju surjan, berbentuk baju lengan panjang dengan motif polos berukuran sedang berfungsi untuk menutup bagian tubuh dari leher sampai pinggang,
memakainya dengan cara memasukkan kedua lengan pada lengan baju lalu mengancing bagian depan baju.
2. Celana pendek, berbentuk celana pendek sampai lutut tanpa motif namun pada
bagian ujung celana diberi hiasan warna emas berukuran sedang berfungsi untuk menutup bagian tubuh dari pusar sampai lutut, memakainya dengan cara
kedua kaki dimasukkan pada lengan celana lalu diikat.
62
3. Kain jarik, berbentuk persegi panjang dengan motif parang gunung berukuran
panjang 2 meter berfungsi untuk menutupi sebagian celana namun ujung celana tetap terlihat, memakainya dengan cara dililitkan di pinggang dengan
diberi variasi wiru besar. 4.
Setagen, berbentuk persegi panjang berukuran 2,5 meter tanpa motifpolos berfungsi untuk mengencangkan celana dan kain jarik agar tidak lepas, cara
memakainya dengan dililitkan di pinggang sampai perut. 5.
Boro samir, berbentuk persegi panjang yang pada ujungnya lancip dan bermotif garis payet berukuran 15 centimeter memanjang berfungsi sebagai
hiasan dan pelengkap kostum, cara memakainya dengan disambungkan ke setagen.
6. Setagen cindhe, berbentuk persegi panjang motif lurik berukuran 1,5 meter
berfungsi untuk menutup setagen dan tempat untuk menyelipkan keris digunakan di lapisan yang paling luar agar sambungan antara setagen dengan
boro-samir tidak terlihat, cara memakainya dengan dililitkan. 7.
Sabuk, berbentuk persegi panjang seperti sabuk dengan bahan bludru bermotif garis menggunakan payet berfungsi untuk memperindah kostum, cara
memakainya dengan dililitkan. 8.
Sampur, berbentuk persegi panjang dengan motif polos berukuran 1,25 meter berfungsi sebagai properti dan pelengkap kostum, memakainya dengan cara
diikatkan di pinggang. 9.
Keris, berbentuk persegi panjang dengan ujung kesir kecil berukuran 30 centimeter berfungsi sebagai hiasan dan pelengkap kostum, cara memakainya
dengan diselipkan di setagen cindhe dan dikelitkan dengan sampur,
63
10. Iket kepala, berbentuk persegi dengan motif garis berukuran 50 centimeter
berfungsi untuk menutup bagian kepala, cara memakainya dengan diikatkan di kepala.
11. Binggel, berbentuk lingkaran tanpa motifpolos berdiameter 20 centimeter
berfungsi sebagai hiasan kaki, cara memakainya dengan dilingkarkan di pergelangan kaki.
Busana yang dipakai oleh pengrawit biasanya mereka hanya memakai baju surjan dengan motif lurik, kain jarik yang dipakai memanjang sampai mata
kaki, dan blangkon sebagai hiasan kepala. Busana yang digunakan oleh sindhen juga tidak terlalu mencolok, mereka biasanya memakai kebaya, kain jarik yang
dipakai memanjang sampai mata kaki, setagen, selendang yang diselempangkan di pundak, serta menggunakan rias korektif dan sanggul tekuk sanggul Jawa
sebagai hiasan kepala.
4.3.4.3 Tempat Pementasan atau Panggung