Sumber Data Teknik Keabsahan Data

20

3.3 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Wonosobo, pencipta Tari Sindhung Lengger narasumber, para penari Sindhung Lengger, serta tempat atau lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian. Lokasi ini yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten Wonosobo dengan objek atau sasaran penelitiannya adalah makna simbolis dan fungsi Tari Sindhung Lengger Dinas Pariwisata Kabupaten Wonosobo.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan keterangan, atau informasi yang benar dan dipercaya. Pengumpulan teknik dan alat pengumpul yang tepat memungkinkan data objektif Arikunto, 1998:142. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan tiga metode yaitu:

3.4.1 Teknik Observasi

Teknik observasi digunakan dalam penelitian ini dengan maksud untuk mendapatkan informasi dan data secara langsung dari lokasi penelitian, yaitu untuk melihat secara langsung bagaimana makna simbolis dan fungsi Tari Sindhung Lengger bagi masyarakat Kabupaten Wonosobo. Menurut Arikunto 1998:146 memberikan pengertian observasi adalah pengamatan yang meliputi perbuatan pemantauan terhadap suatu objek yang menggunakan seluruh indera atau pengamatan langsung. Observasi dalam penelitian ini menggunakan cara langsung terhadap observasi yang relevan dengan kondisi lingkungan di lokasi penelitian yang diamati. 21 Kegiatan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama berupa observasi awal survey yang berisi dengan kegiatan pengecekan lokasi dan sasaran penelitian dan tahap kedua sebagai penelitian inti dengan kegiatan pengumpulan data dan bahan yang dibutuhkan dalam pembahasan masalah. Objek yang diamati atau diobservasi meliputi: 3.4.1.1 Kondisi fisik lokasi penelitian, yang meliputi letak dan kondisi geografis desa beserta pembagian wilayah dan jumlah penduduknya. Kegiatan observasi dimulai dengan melakukan survey awal atau pengecekan lokasi pada tanggal 3 Januari 2011 dengan menggunakan teknik pengamatan tertutup yaitu tanpa diketahui oleh para subjek. Pengamatan selanjutnya dilakukan pada bulan Februari, dengan menggunakan teknik terbuka yaitu diketahui oleh subjek-subjek. Subjek-subjek disini adalah ketua Dinas Pariwisata dan pencipta Tari Sindhung Lengger. 3.4.1.2 Kondisi sosial budaya masyarakat Kabupaten yang meliputi pendidikan, mata pencaharian masyarakat, kehidupan seni dalam masyarakat, dan kehidupan keagamaan. Proses observasi dimulai dengan melakukan survei awal yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap masyarakat Kabupaten Wonosobo dan dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan subjek yang berkaitan dengan objek atau sasaran penelitian. 3.4.1.3 Masyarakat dan pelaku seni, yang meliputi tokoh masyarakat, pencipta Tari Sindhung Lengger, dan para penari Sindhung Lengger. Observasi dimulai dengan mencari informasi tentang Tari Sindhung Lengger dan 22 keberadaannya dalam berbagai acara. Selanjutnya peneliti melakukan pengecekkan ke lokasi penelitian dengan cara menemui dan mewawancarai subjek penelitian sesuai dengan materi yang dikaji dalam penelitian.

3.4.2 Teknik Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut Moleong, 2002:135. Wawancara harus dilakukan dengan efektif, artinya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dapat diperoleh data sebanyak-banyaknya. Bahasa harus jelas, terarah, suasana harus tetap rileks agar data yang diperoleh dan yang objektif dan dapat dipercaya Arikunto, 1998:129. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview bebas terpimpin yaitu pewawancara membawa pedoman yang merupakan garis besar tentang hal yang akan diteliti. Pertanyaan itu secara khusus ditujukan kepada informan penelitian, yakni para seniman, pencipta tari dan kepala Dinas Pariwisata. Wawancara dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengungkapkan bagaimana makna simbolis Tari Sindhung Lengger, dan bagaimana fungsi Tari Sindhung Lengger bagi masyarakat Kabupaten Wonosobo. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam teknik wawancara adalah: 23 1. Menentukan lokasi. 2. Menentukan informan yang akan dijadikan sebagai sumber informasi. 3. Menentukan waktu wawancara. 4. Membuat daftar pertanyaan wawancara, yang memuat hal-hal yang perlu ditanyakan kepada sumberinforman. Dalam memilih informan yang dianggap menguasai dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang jelas, informan yang dipilih adalah pencipta tari Sindhung Lengger, karena secara umum pencipta tari Sindhung Lengger menguasai tentang makna simbolis dan fungsi Tari Sindhung Lengger. Wawancara dilakukan dengan responden yang meliputi: 1. Petugas Badan Pusat Statistik, materi wawancara seputar kondisi fisik yang meliputi letak dan kondisi geografis, jumlah penduduk, pendidikan penduduk, mata pencaharian penduduk, dan kehidupan keagamaam masyarakat. Proses wawancara dimulai dengan mempersiapkan materi wawancara, kemudian menemui semua informan. 2. Pencipta tari yaitu Ibu Sulistriyaningsih, materi wawancara seputar kehidupan sosial budaya dan kehidupan kesenian masyarakat yang meliputi asal-usul dan latar belakang Tari Sindhung Lengger. 3. Para seniman tari, materi wawancara seputar faktor-faktor yang mendorong dalam kehidupan berkesenian serta berapa lama terjun dalam dunia seni. 4. Kepala Dinas Pariwisata, materi wawancara seputar perkembangan tari Sindhung Lengger di Kabupaten Wonosobo. 24

3.4.3 Teknik Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengambil peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat teori, dalil-dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian Rahman, 1993:31. Dokumen merupakan data yang diperoleh dari penelitian yang berupa dokumen foto dan informasi dari masyarakat yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu mengambil gambar foto saat pertunjukan dan merekam hasil wawancara menggunakan media visual. Pada penelitian ini, dokumentasi yang digunakan adalah foto, karena foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan pada penelitian-penelitian kualitatif, serta merupakan sumber data yang stabil dan akurat. Proses dokumentasi dilakukan dalam waktu pengumpulan data, yang diantaranya dilakukan dengan cara menanyakan kepada seniman tari tentang kapan diadakan pertunjukan Tari Sindhung Lengger, kemudian mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan, baru pada saat pementasan peneliti ikut datang dalam pementasan tersebut untuk mengambil gambar yang diperlukan. Data-data yang dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data dokumentasi pada penelitian ini yaitu dokumen data geografis dan demografis tempat yang menjadi lokasi penelitian. 25

3.5 Teknik Keabsahan Data

Sebelum menganalisis data lebih lanjut perlu diperiksa keabsahan data yang dikumpulkan. Teknik keabsahan data adalah teknik yang digunakan penulis dalam penelitian untuk memperoleh data yang benar-benar absah. Seperti yang diungkapkan Moleong dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif 2002:178, yang mengungkapkan bahwa pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan melalui beberapa cara satu diantaranya adalah dengan teknik Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data ulang untuk mendapatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data. Teknik triangulasi meliputi tiga unsur yaitu sumber, metode dan teori. 3.5.1 Sumber Mengecek kembali data yang diperoleh dengan informasi dokumen serta sumber informasi untuk mendapatkan derajat kepercayaan adanya informasi dan kesamaan pandang serta pemikiran 3.5.2 Metode Metode digunakan untuk mendapatkan keabsahan dalam penulis hasil penelitian, dalam pemerolehan data peneliti mendapatkan dari beberapa informasi, maka dari itu perlu adanya pengabsahan data yang didapat agar dapat dipertanggung jawaban kebenarannya. 3.5.3 Teori Penggunaan teori dalam bentuk Triangulasi berdasarkan anggapan fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaan dengan satu teori. Hal ini tidak mungkin dilakukan peneliti yang hanya menggunakan satu teori. Pada penelitian 26 ini digunakan beberapa sumber buku sebagai acuan teoritis referensi, sehingga benar-benar dapat dibandingkan antara teori yang satu dengan teori yang lain sekaligus dapat menambah wawasan pengetahuan sebagai faktor pendukung dalam menyelesaikan skripsi. Membandingkan dari beberapa teori serta didukung data yang ada, sehingga peneliti dapat melaporkan hasil peneliti dapat melaporkan hasil penelitian yang disertai penjelasan-penjelasan sebagaimana ditentukan. Dengan demikian akan menambah derajat kepercayaan data yang ada. Diantara ketiga sumber di atas, penulis terapkan hanya pada sumber untuk memeriksa keabsahan data. Hal ini dilakukan dengan mencocokkan data dari beberapa sumber, antara lain penulis mencoba menggali tentang fungsi Tari Sindhung Lengger dari beberapa sumber seperti sumber primer dari pemain maupun mencari teori dari beberapa sumber yang lain . Peneliti melihat gerakan tari Sindhung Lengger secara utuh, lalu menanyakan nama-nama tiap gerakan pada tari Sindhung Lengger, peneliti dibantu dengan pencipta tari Sindhung Lengger menguraikan satu-persatu gerakan dari tari Sindhung Lengger, setelah itu baru ditemukan makna simbolis yang terdapat dalam tari Sindhung Lengger, akan tetapi tidak semua gerakan dalam tari Sindhung Lengger memiliki makna simbolis.

3.6 Teknik Analisis Data