29
2.1.4.1 Perilaku pembelian kompleks
Perilaku pembelian dalam situasi yang ditentukan oleh keterlibatan konsumen yang tinggi dalam pembelian dan perbedaan yang dianggap
signifikan antarmerek. Konsumen mungkin sangat terlibat ketika produk itu mahal, berisiko, jarang dibeli, dan sangat memperlihatkan ekspresi diri.
Pembeli ini akan melewati proses pembelajaran, mula-mula ia mengembangkan keyakinan tentang produk, lalu sikap, dan kemudian
membuat pilihan pembelian yang dipikirkan masak-masak. 2.1.4.2 Perilaku pembelian pengurangan disonansi
Perilaku pembelian dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan tinggi tetapi hanya ada sedikit anggapan perbedaan
antarmerek. Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami disonansi pascapembelian ketidaknyamanan pascapembelian ketika mereka
mengetahui kerugian tertentu dari merek yang dibeli atau mendengarkan hal-hal yang menyenangkan tentang merek yang tidak dibeli.
2.1.4.3 Perilaku pembelian kebiasaan
Perilaku pembelian kebiasaan terjadi dalam keadaan keterlibatan konsumen rendah dan sedikit perbedaan merek. Konsumen memiliki
keterlibatan rendah dengan sebagian besar produk yang murah dan sering dibeli. Konsumen tidak secara ekstensif mencari informasi tentang merek,
mengevaluasi karakteristik merek dan mempertimbangkan keputusan tentang merek mana yang dibeli. Sebagai gantinya mereka menerima
informasi secara pasif ketika mereka menonotn televisi atau membaca
30
majalah. Pengulangan iklan menciptakan kebiasaan akan suatu merek dan
bukan keyakinan merek. 2.1.4.4 Perilaku pembelian mencari keragaman
Konsumen melakukan perilaku pembelian dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen yang rendah tetapi anggapan
perbedaan merek yang signifikan. Dalam kasus semacam ini, konsumen sering melakukan pertukaran merek. Penukaran merek terjadi untuk
mencari keragaman dan bukan karena ketidakpuasan.
Jadi perilaku pembelian dapat dibedakan menjadi empat yaitu perilaku pembelian kompleks, perilaku pembelian pengurangan disonansi, perilaku
pembelian kebiasaan, dan perilaku pembelian yang mencari keragaman.
2.1.5 Remaja Sebagai Konsumen