Sarana Pemerintah Gambaran Partisipasi Kepala Keluarga dalam Perbaikan Sanitasi

rata-rata penduduknya memiliki pendidikan terakhir tamatan Sekolah Menengah Atas. Tabel 4.5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sumber : Data Monografi Kelurahan Rowosari 2012. Dari tabel 4.5. dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan masyarakat di Kelurahan Rowosari paling banyak adalah tamat SMA yaitu sebanyak 2940 atau 26.03. Sedangkan tingkat pendidikan paling sedikit adalah tidak sekolah yaitu sebanyak 72 atau 0.64.

5. Sarana Pemerintah

a. Sarana Pendidikan Kelurahan Rowosari memiliki sarana pendidikan yang hampir lengkap mulai dari PAUD hingga Sekolah Menengah. Jumlah sarana No Tingkat Pendidikan Frekuensi Prosentase 1 Tidak Sekolah 72 0.64 2 Tidak Tamat SD 1787 15.82 3 Belum Tamat SD 968 8.57 4 Tamat SD 2418 21.41 5 SMP 2660 23.55 6 SMA 2940 26.03 7 Akademi D3 196 1.74 8 Perguruan Tinggi 253 2.24 Jumlah 11294 100 pendidikan yang ada di Kelurahan Rowosari tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Jumlah Sarana Pendidikan di Kelurahan Rowosari No Jenjang pendidikan F 1 PAUD 2 15.38 2 Taman Kanak-kanak 3 23.08 3 Sekolah Dasarsederajat 5 38.47 4 Sekolah Menengah Pertamasederajat 2 15.38 5 Sekolah Menengah Atassederajat 1 7.69 Jumlah 13 100 Sumber : Data Monografi Kelurahan Rowosari 2012. Dari tabel diatas dapat diketahu bahwa di Kelurahan Rowosari terdapat berbagai sarana pendidikan sampai pada sekolah menengah atas. Sarana pendidikan yang paling banyak adalah Sekolah Dasar yaitu masing-masing sebanyak 5 atau 38.47. Sedangkan sarana pendidikan palling sdikit adalah SMA yang jumlah sebanyak 1 atau 7.69. b. Sarana Kesehatan Kelurahan Rowosari memiliki sarana kesehatan berupa Puskesmas, serta dokter dan bidan praktek tersedia diwilayah ini. Tabel berikut ini akan menyajikan jumlah sarana kesehatan di Kelurahan Rowosari. Tabel 4.7. Jumlah Sarana Kesehatan di Kelurahan Rowosari No Jenis Sarana Frekuensi Prosentase 1 Puskesmas 1 25 2 Dokter Praktik 2 50 3 Bidan Praktik 1 25 Jumlah 4 100 Sumber : Data Monografi Kelurahan Rowosari 2012.

6. Gambaran Partisipasi Kepala Keluarga dalam Perbaikan Sanitasi

Lingkungan Permukiman Di Kelurahan Rowosari a. Mengikuti sosialisasi dan pembinaan program- program yang akan dikerjakan dalam perbaikan sanitasi lingkungan permukiman Sosialisasi dan pembinaan dari kelurahan dilakukan dengan cara mengundang para perangkat desa untuk mengikuti rapat kerja untuk program perbaikan sanitasi yang dilakukan pada bulan Januari hingga Maret tahun 2011. Perangkat desa yang mendapat pembinaan dari kelurahan mensosialisasikan kepada masyarakat melalui berbagai wadah dan organisasi masyarakat yang ada misalnya PKK, pertemuan RT dan RW, serta perkumpulan pengajian yang ada di Kelurahan Rowosari. Pelaksanaan program perbaikan sanitasi lingkungan permukiman di tahun 2011, tahap sosialisasi program dilaksanakan pada forum pertemuan RT se-kelurahan, hal ini dianggap telah mewakili seluruh warga. Kemudian sosialisasi dilaksanakan pada forum pertemuan ibu-ibu PKK se-kelurahan, hal ini juga dirasa sudah mewakili ibu rumah tangga secara keseluruhan. Selain sosialisasi secara langsung, ada pula sosialisasi tidak langsung antar warga masyarakat. Sosialisasi ini dilaksanakan dengan saling menyampaikan informasi yang telah diterima kepada orang lain. Cara inilah yang paling efektif dalam mensosialisasikan program. Dengan cara ini sekitar 1.600 KK 60 Sumber: dokumentasi Kelurahan Rowosari tahun 2011 telah menerima sosialisasi tentang program perbaikan sanitasi lingkungan permukiman. Gambar 4.3. Sosialisasi Program Perbaikan Sanitasi Pada Forum PKK se- Kelurahan Rowosari. Sumber :Dokumentasi Kelurahan Rowosari Tahun 2011. Program – program dalam perbaikan sanitasi lingkungan permukiman di Kelurahan Rowosari adalah sebagai berikut 6 Mengelolaan air bersih 7 Pembuatan MCK dan cara perawatannya 8 Mengelola sampah rumah tangga dan pembuatan tempat pembuangan sampah akhir 9 Mengelola limbah cair rumah tangga 10 Membuat saluran drainase b. Pelaksanaan program perbaikan sanitasi lingkungan permukiman 1 Pengelolaan air bersih Program pengelolaan air bersih ini bertujuan agar masyarakat dengan mudah mendapatkan air bersih, disetiap musim kemarau masyarakat slalu melakukan MCK di sungai karena kurangnya persediaan air yang dihasilkan oleh sumur gali, agar mereka tidak lagi melakukan MCK di sungai yang airnya sudah tidak bersih lagi maka masyarakat swadaya dengan pemerintah membuat sumur artesis. Ketika dilakukan pengamatan di lapangan, di masing-masing RW telah dibangun sumur artesis. Total jumlah sumur artesis di Kelurahan Rowosari yang telah dibangun di beberapa RW adalah sebanyak 8 buah 88,9 dari target 9 sumur. Jumlah ini dirasa cukup,namun pemanfaatannya terkendala letaknya yang jauh dari rumah mereka dan mahalnya biaya pembelian pralon untuk menyalurkan air langsung sampai kerumah-rumah warga. 2 Pembuatan MCK dan cara perawatannya Program pembuatan MCK umum pada program perbaikan sanitasi lingkungan permukiman merupakan program lanjutan dari bantuan WC masal di Kelurahan Rowosari yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya. Pembuatan MCK umum ini didanai oleh Pemkot melalui kelurahan dan pelaksanaannya dilaksanakan oleh masyarakat secara bergotong-royong. Ada juga bantuan pembuatan MCK untuk warga yang benar – benar tidak mampumiskin dari klurahan, dalam program ini pihak kelurahan tidak hanya memberi bantuan berupa pembuatan MCK, dari kelurahan juga memberi pengarahan tentang cara merawat MCK yang benar kepada masyarakat. Gambar 4.4. Warga RW VIII Mencuci Baju di Sungai. Sumber : Dokumentasi Penelitian 2013. Gambar 4.5. Pembuatan Sumur Artesis di RW I. Sumber : Dokumentasi Kelurahan Rowosari 2011. Gambar 4. 6. MCK Umum di RW VIII. Sumber : Dokumentasi Penelitian 2013. 3 Mengelola sampah rumah tangga dan pembuatan tempat pembuangan sampah umum Sebagian besar warga Kelurahan Rowosari sudah dapat memisahkan antara sampah organik dan anorganik, mereka memilah sampa dengan memanfaatkan sampah – sampah tersebut, untuk sampah anorganik mereka menjual kepada pengepul sampah, tapi untuk sampah organik mereka masih belum bisa memanfaatkan untuk dijadikan kompos, sebagian besar sampah organik hanya dibakar, karena menurut mereka membuat kompos itu susah. Ketika dilakukan pengamatan di lapangan, di masing-masing RW telah dibangun tempat sampah. Total jumlah tempat sampah yang telah dibangun di beberapa RW di Kelurahan Rowosari adalah sebanyak 8 buah 80 dari target 10 buah tempat sampah. Jumlah ini dirasa cukup, namun pemanfaatannya terkendala letaknya yang jauh dari rumah mereka. Atas inisiatif ketua RT setempat, masyarakat juga membuat tempat sampah dengan cara membuata liang untuk tempat sampah di sekitar rumah mereka sebagai tempat pembuangan sampah umum, jika sampah sudah terkumpul maka sampah akan di bakar. Sayangnya warga yang tinggal dekat dengan sungai membuang sampahnya di sungai. 4 Pengelolaan limbah cair rumah tangga Penglolaan limbah cair rumah tangga di Kelurahan Rowosari sudah terorganisir, setiap rumah menyalurkan saluran pembuangan air limbahnya kepembuangan saluran limbah terpadu dimasing – masing RW tapi sayangnya pembuangan akhirnya di sungai, disetiap rumah – rumah warga sudah mempunyai bak kontrol untuk limbah cair rumah tangga. 5 Pembuatan Saluran Drainase Program pembangunan saluran drainase di Kelurahan Rowosari dilaksanakan oleh masyarakat secara bergotong-royong, dengan dibangunnya saluran drainase dapat mengurangi limpasan air hujan yang berlebihan, yang bila menggenang di jalan dapat merusak jalan. Gambar 4.8. Saluran Pembuangan Limbah Rumah Tangga Sumber : Dokumentasi Penelitian 2013. Gambar 4.9. Bak Kontrol Limbah di Rumah Warga RW VIII Sumber : Dokumentasi Penelitian 2013. Gambar 4.10. Pembuatan Saluran Drinase Secara Gotong Royong Sumber : Dokumentasi Penelitian 2013.

B. Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Keluarga Dalam Pemeliharaan Lingkungan Di Kelurahan Perumahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan

2 39 122

Partisipasi Masyarakat Kampung Kota Dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan Permukiman (Kasus: Permukiman Kampung Kota Di Bandung)

2 32 376

Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Program Penataan Permukiman Kumuh (Studi Kasus Permukiman Kumuh di Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

3 29 318

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENJAGA KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN BALEENDAH.

0 14 66

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CACINGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI ROWOSARI 01 KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 3 85

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG - UDiNus Repository

0 0 2

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Usia Penyapihan ASI di Desa Rowosari Tembalang Kota Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 58

KAJIAN SANITASI LINGKUNGAN DAN RIWAYAT PENYAKIT PADA PERMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN BANDARHARJO KOTA SEMARANG

3 7 106

Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Perbaikan Sanitasi Permukiman Kelurahan Putat Jaya Kota Surabaya

0 0 6

PENGARUH HIDROTERAPI ( MANDI AIR HANGAT) TERHADAP KUALITAS TIDUR PASIEN HIPERTENSI USIA DEWASA DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 1 13