11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Partisipasi
1. Pengertian Partisipasi
Pengertian partisipasi menurut para ahli dapat didefinisikan sebagai berikut, menurut Mardikanto 2003:6 partisipasi adalah masyarakat berperan
secara aktif dalam proses atau alur terhadap program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian
kegiatan dengan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materiil. Sedangkan menurut Sutarto dalam Nugraheni 2011 : 17 adalah turut
sertanya seseorang baik secara langsung maupun emosional untuk memberikan sumbangan-sumbangan kepada proses pembuatan keputusan
terutama mengenai persoalan-persoalan dimana ketrlibatan pribadi seorang yang bersangkutan melaksanakan akan tanggung jawab untuk melaksanakan
hal tersebut. Alastratre White dalam Rohman Ainur 2009:45 menyatakan partisipasi sebagai keterlibatan komunitas setempat secara aktif dalam
sosialisasi, pengambilan keputusan atau pelaksanaannya terhadap proyek- proyek pembangunan. Selanjutnya dikatakan Bryan dan White dalam
Nugraheni 2011 : 17- 18 bahwa partisipasi dapat terbentuk : a. Partisipasi buah bentuk pikiran
b. Partisipasi harta dan uang c. Partisipasi tenaga atau gotong-royong
d. Partisipasi sosial e. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan nyata yang konsisten.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan partisipasi adalah keikutsertaan
seseorang atau sekelompok orang dalam pelaksanaan suatu kegiatan.
2. Tahap-Tahap Partisipasi
Tahap pertama partisipasi merupakan proses yang dilakukan pada penilaian masyarakat tentang pengambilan keputusan. Dalam pengambilan
keputusan ini terutama berkaitan dengan penentuan alternatif dengan masyarakat untuk menujuk kata sepakat tentang berbagai gagasan yang
menyangkut kepentingan bersama. Tahap kedua partisipasi adalah keikutsertaan dalam proses
pelaksanaan program. Tahap ini dalam pembngunan adalah implementasi dari program
– program dan proyek-proyek yang telah disetujui atau diputuskan dalam tahap pengmbilan keputusan. Tahap pelaksanaan ini dapat berupa
keikutsertaan secara fisik seperti pemberian tenaga maupun pemberia sumbangan uang dan bahan-bahan material untuk pembangunan.
Berdasarkan tahap-tahap partisipasi diatas maka dapat dirumuskan pengertian partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Partisipasi adalah
keikutsertaan seorang dalam pembangunan secara sadar baik dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan pemanfaatan
dalam menerima
hasl-hasil pembangunan.
3. Tingkat Kesukarelaan Partisipasi