Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic df
Sig. T_Kesadar
an .098
96 .022
.987 96
.179 a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan uji kolmogorov-smimov variabel tingkat kesadaran kepala keluarga memiliki taraf signifikasi sebesar 0,022 0,05, sehingga
dapat diketahui bahwa variabel tingkat kesadaran kepala keluarga memiliki distribusi normal.
3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam rangka menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan perhitungan analisis regresi berganda
dengan program SPSS 16 diperoleh hasil : Tabel 4.21. Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1Constant 31.316
5.594 5.598
.000 T_Pendidikan
.753 .224
.512 3.208
.001 T_Kesadaran
.259 .087
.295 2.959
.004
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1Constant 31.316
5.594 5.598
.000 T_Pendidikan
.753 .224
.512 3.208
.001 T_Kesadaran
.259 .087
.295 2.959
.004 a. Dependent Variable: T_Partisipasi
Hasil analisis regresi berganda diperoleh koefisien untuk variabel bebas X1= 0,753, X2= 0,259 dengan konstanta sebesar 31,316, sehingga model
regresi yang diperoleh adalah: = 31,316 + 0,753 X1 + 0,259 X2
Dimana : Y = Variabel terikat tingkat partisipasi kepala keluarga
X1 = Variabel bebas tingkat pendidikan kepala keluarga X2 = Variabel bebas tingkat kesadaran kepala keluarga
a Nilai konstanta sebesar 31,316 b Koefisien regresi X1 tingkat pendidikan kepala keluarga dari
perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients b1 = 0,753. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan kepala keluarga partisipasi juga
akan meningkat sebesar 0,753 pada konstanta 31,316 dengan anggapan variabel tingkat kesadaran kepala keluarga adalah konstanta.
c Koefisien regresi X2 tingkat kesadaran kepala keluarga dari perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients b2 = 0,259. Hal ini berarti
semakin tinggi tingkat kesadaran kepala keluarga untuk mewujudkan sanitasi yang baik maka tingkat partisipasi juga akan naik sebesar 0,259
pada konstanta 31,316 dengan anggapan variabel tingkat pendidikan kepala keluarga adalah konstanta.
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji Parsial Uji T Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel bebas dengan variabel terikat baik secara parsial. Hasil analisis uji hipotesis antara variabel bebas X1 dan X2 terhadap Y. Berdasarkan
hasil perhitungan dengan menggunakan program spss dapat diketahui hasiln uji hipotesis secara parsial. Bahwa koefisien T pada variabel
tingkat pendidikan kepala keluarga sebesar 3,208 dengan taraf signifikasi sebesar 0,001, dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai signifikasi
tingkat pendidikan kepala keluarga 0,05 , maka terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat pendidikan kepala keluarga terhadap tingkat
partisipasi kepala keluarga, sedangkan pada tingkat kesadran kepala keluarga diketahui koefisien T sebesar 2,959 dan taraf signifikasi sebesar
0,004 dengan demikian taraf signifikasi variabel tingkat kesadaran kepala keluarga 0,05 , maka terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat
partisipasi kepala keluarga terhadap tingkat partisipasi kepala keluarga .
b. Uji Hipotesis Secara Simultan Uji F Uji hipotesis secara serentak uji F antara variabel bebas dalam
hal ini tingkat pendidikan kepala keluarga X1, tingkat kesadaran kepala keluarga X2 terhadap tingkat partisipasi kepala keluarga Y. hasil
analisis uji F dapat dilihat dalam tabel berikut : 1 Jika nilai signifikansi 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada
faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tingkat partisipasi antar kepala keluarga dalam perbaikan sanitasi lingkungan permukiman.
2 Jika nilai signifikansi 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada dua faktor faktor tingkat pendidikan dan faktor tingkat kessadaran yang
mempengaruhi perbedaan tingkat partisipasi atar kepala keluarga dalam perbaikan sanitasi lingkungan permukiman.
Tabel 4.22. Hasil Analisis Uji F Secara Simultan
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1Regression
256.138 2
128.069 4.389
.015
a
Residual 2713.696
93 29.180
Total 2969.833
95 a. Predictors: Constant, T_Kesadaran, T_Pendidikan
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1Regression
256.138 2
128.069 4.389
.015
a
Residual 2713.696
93 29.180
Total 2969.833
95 b. Dependent Variable: T_Partisipasi
Hasil perhitungan dengan menggunakan program spss dapat diketahui bahwa F hitung 4,389 dengan nilai signifikasi sebesar 0,015,
karena nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Jadi dapat dikatakan bahwa, ada dua faktor faktor tingkat pendidikan dan faktor
tingkat kessadaran yang mempengaruhi perbedaan tingkat partisipasi antar kepala keluarga dalam perbaikan sanitasi lingkungan permukiman di
Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang. c. Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai persentase kontribusi variabel bebas yaitu tingkat
pendidikan kepala keluarga dan tingkat kesadaran kepala keluarga terhadap tingkat partisipasi kepala keluarga dalam perbaikan lingkungan
permukiman di Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota
Semarang. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien determinasi sebagai berikut:
Tabel 2.23. Koefisien Diterminasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .294
a
.186 .607
5.402 a. Predictors: Constant, T_Kesadaran, T_Pendidikan
b. Dependent Variable: T_Partisipasi
Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,607 hal itu berarti bahwa variasi perubahan y dipengaruhi oleh perubahan X1 dan X2 sebesar
60,7. Jadi besarnya pengaruh tingkat pendidikan dan tingkat kesadaran kepala keluarga terhadap perbedaan tingkat partisipasi kepala keluarga
dalam perbaikan sanitasi lingkungan permukiman di Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang sebesar 60,7 sedangkan sisanya
sebesar 39,3 dipengaruhi oleh faktor lain.
C. Pembahasan