bersih,  MCK,  pengolahan  limbah  rumah  tangga,  dan  drainase  di  Kelurahan Rowosari, Tembalng Kota Semarang.
D. Lingkungan Permukiman
1. Pengertian lingkungan
Pengertian  lingkungan  menurut  Undang-Undang  R.I  No.  23  tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup: “Kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.” Menurut Encyclopedia
America  dalam  Kasjono  2011:78  lingkungan  adalah  pengaruh  yang  ada  di atasdisekeliling organisme seluruh kehidupan atau fungsi dibentuk dari reaksi
antra organisme dan sekelilingnya.
2. Pengertian Permukiman
Permukiman  adalah  bagian  dari  lingkungan  hidup  di  luar  kawasan lindung,  baik  yang  berupa  kawasan  perkotaan  maupun  perdesaan  yang
berfungsi  sebagai  lingkungan  tempat  tinggal  atau  lingkungan  hunian  dan tempat  kegiatan  yang  mendukung  perikehidupan  dan  penghidupan  UU
Perumahan  dan  Permukiman  No.4  tahun  1992.  Dalam  buku  “The  Lexicon Webster Dictionary” pengertian permukiman dapat dirumuskan sebagai suatu
keadaanatau  tempat  dimana  manusia  dapat  menetaptinggal  pada  kedudukan yang  tetap  sehingga  keluarga  dapat  berkembang  secara  harmonis  dalam
kondisi  yang  menguntungkan.  Menurut  Winslow  dan  APHA  dalam  Kasjono 2011:  71,  permukiman  sehat  dapat  diartikan  sebagai  suatu  tempat  untuk
tinggal  secara  permanen,  berfungsi  sebagai  tempat  bermukim,  beristirahat, bersantai  dan  sebagai  tempat  berlindung  dari  pengaruh  lingkungan  yang
memenuhi  persyaratan  fisiologis,  psikologis,  bebas  dari  penularan  penyakit dan kecelakaan.
3. Klasifikasi permukiman
Khusus  mengenai  permukiman  manusia,  ada  sebuah  teori  yang disebut  teori  “ekistics”  yang  membahas  segala  aspek-aspek  yang  bertalian
dengan  ilmu  permukiman  manusia.  Kata  eksitics  berasal  dari  kata  Yunani purba  “Oikos”  yang  berarti  rumah.  Teori  ini  telah  memperkenalkan  tipe
permukiman sebagai berikut: Table 2.1. Tipe Permukiman
No Tipe permukiman
Bagian permukiman Perkiraan
penduduk
1. Permukiman
sementara rumah dan lingkungan
3-100
2. Desa
perumahan dan lingkungannya
100-5.000
3. Kota madya
kota dan lingkungannya 5000-200.000
4. Metropolis
metropolis dan lingkungannya
200.000-10 juta
5. Megapolis
megapolis dan lingkungannya
10 juta-500 juta Sumber: Penyehatan Permukiman Kasjono, 2011: 72
Berdasarkan sifatnya permukiman dapat di bedakan beberapa jenis yaitu: a.  Permukiman  perkampungan tradisonal
b.  Perkampunngan darurat c.  Perkampungan kumuh slum area
d.  Permukiman transmigrasi e.  Perkampungan untuk kelompok-kelompok khusus
f.  Permukiman baru real estate. Di Amerika oleh Committee on the hygiene of housing yang dibentuk
oleh  Amerika  Public  Health  Associasion  dalam  usahanya  untuk  mengukur kualitas perumahan telah menetapkan bahwa setiap kondisi-kondisi berikut ini
merupakan  suatu  kriteria  kekurangan  yang  dasar,  dan  bila  empat  atau  lebih dijumpai  bersama  maka  perumahan  tersebut  maka  sudah  bias  digolongkan
dalam kategori “extremeslum”, kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
a.  Sumber air minum yang tercemar b.  Jamban digunakan oleh beberapa keluarga dan berada di luar rumah
c.  Kamar  mandi  digunakan  bersama  oleh  beberapa  keluarga  dan  berada  di luar rumah.
d.  Rumah dihuni oleh lebih 15 orang e.  Pintu darurat setidaknya ada dua
f.  tidak ada lampu g.  tidak ada jendela kamar
h.  kerusakan bangunan yang serius. Kenyataan  di  atas  memberi  petunjuk  bahwa  teori  ekistiks  hanya
memperhatikan 5 unsur pokok, yaitu: 1 Alam, 2 Manusia, 3 Masyarakat, 4  Rumah,  5  Sarana.  Berdasarkan  pengertian-pengertian  lingkungan  dan
pengertian  permukiman  seperti  tersebut  di  atas  maka  dapat  dirumuskan pengertian  “Lingkungan  Permukiman”  sebagai  berikut:  “Segala
keadaankondisi  yang  terdapat  di  sekitar  permukiman  yang  secara  totalitas membentuk  kesatuan  yang  utuh  yang  saling  mengkait  dengan  permukiman
tersebut, bahkan membentuk korelasi yang sangat erat satu sama lainnya.”
Adapun  aspek-aspek  lingkungan  permukiman  yang  perlu  mendapat perhatian antara lain:
1  fasilitas  lingkungan:  adalah  kelengkapan  yang  berupa  fasilitas: pendidikan, kesehatan, perbelanjaan, rekreasi, dan kebudayaan, olah raga
dan lapangan terbuka.
2  Prasarana lingkungan: adalah jalan, saluran air minum, saluran air limbah, saluran air hujan, pembuangan sampah dan listrik.
E. Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Partisipasi