Tingkat Kesukarelaan Partisipasi Partisipasi

Berdasarkan tahap-tahap partisipasi diatas maka dapat dirumuskan pengertian partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Partisipasi adalah keikutsertaan seorang dalam pembangunan secara sadar baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan pemanfaatan dalam menerima hasl-hasil pembangunan.

3. Tingkat Kesukarelaan Partisipasi

Dusseldorp dalam Mardikanto 2003:23 membedakan adanya beberapa jenjang kesukarelaan sebagai berikut: a. Partisipasi spontan, yaitu peran serta yang tumbuh karena motivasi intrinsik berupa pemahaman, penghayatan, dan keyakinannya sendiri. b. Partisipasi terinduksi, yaitu peran serta yang tumbuh karena terinduksi oleh adanya motivasi ekstrinsik berupa bujukan, pengaruh, dorongan dari luar; meskipun yang bersangkutan tetap memiliki kebebasan penuh untuk berpartisipasi. c. Partisipasi tertekan oleh kebiasaan, yaitu peranserta yang tumbuh karena adanya tekanan yang dirasakan sebagaimana layaknya warga masyarakat pada umumnya, atau peranserta yang dilakukan untuk mematuhi kebiasaan, nilai-nilai, atau norma yang dianut oleh masyarakat setempat. Jika tidak berperanserta, khawatir akan tersisih atau dikucilkan masyarakatnya. d. Partisipasi tertekan oleh alasan sosial-ekonomi, yaitu peranserta yang dilakukan karena takut akan kehilangan status sosial atau menderita kerugiantidak memperoleh bagian manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan. e. Partisipasi tertekan oleh peraturan, yaitu peranserta yang dilakukan karena takut menerima hukuman dari peraturanketentuan-ketentuan yang sudah diberlakukan. Berbicara masalah partisipasi, berarti akan selalu berkait dengan upaya-upaya keikut sertaan seluruh komponen masyarakat secara aktif dalam berbagai aktivitas yang telah direncanakan. Keikutsertaan secara aktif tersebut merupakan energi yang mendorong bergeraknya pembangunan atau kegiatan masyarakat dalam rangka pencapaian tujuan atau untuk memecahkan suatu masalah. Secara konseptual partisipasi masyarakat merupakan alat dan tujuan pembangunan masyarakat,dengan demikian berfungsi sebagai penggerak dan pengarah proses perubahan sosial. Pendapat lain tentang partisipasi masyarakat, dikemukakan oleh Cary dalam Nugraheni 2011 : 20 bahwa tekanan utama partisipasi warga masyarakat adalah pada kebersamaan atau saling memberikan sumbangan akan kepentingan dan masalah-masalah bersama, yang tumbuh dari kepentingan dan perhatian individu warga masyarakat itu sendiri. Partisipasi tidak lain adalah hasil dari konsensus soaial warga masyarakat akan arah perubahan sosial yang mereka harapkan. Dengan demikian partisipasi masyarakat tidak lain merupakan peningkatan mutu dari gotong royong tradisional yang berdasarkan spontanitas, kesuka-relaan, kepada suatu usaha perencanaan yang memerlukan perumusan tujuan, penentuan langkah-langkah dan cara kerja untuk mencapai tujuan.

4. Upaya Menumbuhkan Partisipasi.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Keluarga Dalam Pemeliharaan Lingkungan Di Kelurahan Perumahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan

2 39 122

Partisipasi Masyarakat Kampung Kota Dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan Permukiman (Kasus: Permukiman Kampung Kota Di Bandung)

2 32 376

Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Program Penataan Permukiman Kumuh (Studi Kasus Permukiman Kumuh di Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

3 29 318

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENJAGA KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN BALEENDAH.

0 14 66

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CACINGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI ROWOSARI 01 KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 3 85

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG - UDiNus Repository

0 0 2

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Usia Penyapihan ASI di Desa Rowosari Tembalang Kota Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 58

KAJIAN SANITASI LINGKUNGAN DAN RIWAYAT PENYAKIT PADA PERMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN BANDARHARJO KOTA SEMARANG

3 7 106

Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Perbaikan Sanitasi Permukiman Kelurahan Putat Jaya Kota Surabaya

0 0 6

PENGARUH HIDROTERAPI ( MANDI AIR HANGAT) TERHADAP KUALITAS TIDUR PASIEN HIPERTENSI USIA DEWASA DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 1 13