berkelainan,  5  menunjukkan  tingkah  laku  yang  berkelainan  dan  6  menunjukan gejala emosional yang berkelainan
2.3 Minat Belajar
2.3.1 Pengertian Minat Belajar
Minat  memang  sangat  besar  pengaruhnya  terhadap  proses  belajar  sehingga minat  harus  ada  dalam  diri  seseorang  karena  minat  merupakan  modal  dasar  untuk
mencapai tujuan. Dengan demikian minat harus menjadi pangkal permulaan dari pada semua aktivitas.
Slameto  2010:180  menjelaskan  bahwa  minat  adalah  suatu  rasa  lebih  suka dan  rasa  ketertarikan  pada  suatu  hal  atau  aktivitas,  tanpa  ada  yang  menyuruh.
Menurut  Syah  2008:136  secara  sederhana  minat  berarti  kecendrungan  dan kegairahan  yang tinggi atau keinginan yang besar tehadap sesuatu.
Sedangkan  Djamarah  2011:166,  minat  berarti  kecendrungan  yang menenetap  dan  mengenang  beberapa  akivitas.  Seseorang  yang  berminat  terhadap
aktivitas  akan  memperhatikan  aktivitas  itu  secara  konsisten  dengan  rasa  senang. Hurlock  2010:114,  minat    merupakan    sumber    motivasi    yang    mendorong  orang
untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Dan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan
perasaan  senang  dan  tertarik  pada  suatu  obyek,  dan  menjadi  sumber  motivasi  yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan dengan rasa senang.
2.3.2 Macam-macam minat
Suatu   minat  dapat   diungkapkan  melalui  pernyataan  bahwa  siswa  lebih menyukai   suatu  hal   dari pada   hal    yang  lainnya.  Siswa   yang  memiliki   minat
terhadap  suatu  subjek,  maka  akan  memberikan  perhatian  lebih  terhadap  subjek tersebut.  Suatu  minat    akan    hilang    apabila    minat    tersebut    tidak    disalurkan.
Misalnya,    lingkungan  sekolah    yang    membatasi    gerakan    siswa    dalam    kegiatan ekstrakurikuler    akan  berpengaruh  terhadap  minat  siswa  dalam  mengikuti  kegiatan
ekstrakurikuler. Berikut macam-macam minat menurut Surya 2004:122 :
1.  Minat  Volunter  adalah  minat  yag  timbul  dari  dalam  diri  siswa  tanpa  adanya pengaruh dari luar.
2.  Minat  Involunter    adalah  minat  yang  timbul  dari  dalam  diri  siswa  dengan adanya pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru.
3.  Minat  Nonvolunter  adalah  minat  yang  timbul  dari  dalam  diri  siswa  secara paksa atau dihapuskan.
Krapp, et Al dalam Setia,2003:18 mengkategorikan minat menjadi 3 yaitu: 1.  Minat  Personal,  yaitu  minat  yang  permanen  dan  stabil  yang  mengarah  pada
minat khusus mata pelajaran tertentu. Suatu bentuk rasa senang ataupun tidak senang, tertarik dan tidak tertarik terhadap mata pelajaran tertentu.
2.  Minat Situasional, yaitu minat yang tidak permanen dan relatif berganti-ganti tergantung rangsangan eksternal. Misalnya cara mengajar guru, suasana kelas,
dorongan  keluarga.  Jika  berkelanjutan  secara  jangka  panjang,  minat
situasional akan berubah menjadi minat personal atau minat psikologis siswa, tergantung pada dorongan atau rangsangan yang ada.
3.  Minat Psikologikal, minat yang erat kaitannya dengan  adanya interaksi antara minat  personal  dengan  minat  situasional  yang  terus  menerus  dan
berkesinambungan.  Jika  siswa  memiliki  pengetahuan  yang  cukup  tentang suatu  mata  pelajaran  dan  dia  memiliki  peluang  untuk  mendalaminya  dalam
aktivitas yang terstruktur di kelas atau perilaku di luar kelas serta mempunyai penilaian  yang  tinggi  atas  mata  pelajaran  tersebut  maka  dapat  dinyatakan
bahwa siswa memiliki minat psikologikal.
2.3.3 Ciri-ciri Orang yang Berminat Belajar