Klasifikasi, Morfologi dan Biologi Udang Penaeid Daur Hidup Udang Penaeid

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumberdaya Udang Penaeid

Die et al. vide Aziz 1996 diacu dalam Diniah 2001 menyatakan bahwa ditemukan 81 jenis udang penaeid di seluruh perairan Indonesia, 46 jenis diantaranya sering tertangkap oleh nelayan. Naamin 1984 menyatakan bahwa ada sembilan jenis udang yang bernilai niaga tinggi dan menjadi tujuan utama penangkapan di Indonesia, yaitu: 1 Kelompok udang Jerbung atau udang putih, diantaranya Penaeus merguiensis, P. indicus dan P. chinensis, 2 Kelompok udang windu atau tiger prawn, diantaranya P. monodon dan P. semisulcatus , 3 Kelompok udang dogol atau endeavour prawn, diantaranya P. latisulcatus, Metapenaeus monoceros , M. ensis dan M. elegans.

2.1.1 Klasifikasi, Morfologi dan Biologi Udang Penaeid

Klasifikasi udang penaeid dalam www.indian-ocean.org 2006 adalah sebagai berikut: Phylum : Arthropoda Class : Crustacea Series : Eumalacostraca Superorder : Eucarida Order : Decapoda Suborder : Natantia Infraorder : Penaeidea Superfamily : Penaeoidea Family : Penaeidae Genus : Penaeus Jenis Penaeidae memiliki dua ciri utama, yaitu pada pinggir kulit bagian depan pada segmen kedua ditutupi oleh kulit pada segmen pertama, dan tiga kaki jalan pertama periopod mempunyai capit chelae dengan ukuran yang hampir sama besar. Genus Penaeus mempunyai rostrum dengan gigi-gigi pada bagian ventral ventral rostral teeth dan pada bagian distral last or distral rostral teeth. Genus Parapenaeus tidak memiliki ventral rostral teeth pada rostrum, telson mempunyai sepasang duri tetap fixed spines dekat ujung. Genus Metapenaeus tidak memiliki ventral rostral teeth pada rostrum, tidak terdapat sepasang duri tetap fixed spines pada telson, jika terdapat duri pada telson, duri tersebut dapat bergerak movable spines , tidak terdapat exopod kaki kecil tambahan yang muncul pada pangkal kaki udang pada ruas kaki ke-5. Genus Parapenaeopsis tidak memiliki ventral rostral teeth pada rostrum, jika terdapat duri pada telson merupakan movable spines, terdapat exopod pada ruas kaki kelima Grey et al, 1983 diacu dalam Nelly, 2005. Gambar 1. Anatomi Udang Penaeid Sumber : www.indian-ocean.org, 2006

2.1.2 Daur Hidup Udang Penaeid

Menurut Naamin 1984, daur hidup udang Penaeid dibagi menjadi dua fase, yaitu fase lautan dan fase muara sungai. Udang betina memijah di lautan terbuka. Telur dilepaskan setelah 24 jam menetas menjadi larva tingkat pertama yang disebut nauplius yang bergerak pasif dari daerah pemijahan ke arah pantai. Setelah mengalami delapan kali ganti kulit moulting, nauplius berubah menjadi protozoa. Kemudian protozoa berubah menjadi mysis setelah tiga kali ganti kulit. Tingkatan ini masih bersifat planktonis. Setelah ganti kulit tiga kali mysis berubah menjadi pasca- larva. Pasca-larva merupakan tingkatan yang sudah mencapai daerah asuhan di pantai dan mulai menuju ke dasar perairan. Pada nursery ground daerah asuhan, pasca-larva secara bertahap berubah menjadi yuwana setelah beberapa kali ganti kulit. Yuwana makan dan tumbuh di daerah asuhan selama tiga sampai empat bulan, kemudian setelah berubah menjadi udang muda mulai beruaya ke laut. Sampai di laut udang menjadi dewasa kelamin, bereproduksi kemudian memijah. Secara skematis, daur hidup udang tersebut disajikan pada gambar berikut : EstuariaMuara Sungai Laut Gambar 2. Daur Hidup Udang Penaeid Sumber : www.irn.org, 2006

2.1.3 Tingkah Laku Udang Penaeid