5.4 Komposisi Hasil Tangkapan
Data tangkapan dalam kurun waktu 10 tahun menunjukkan bahwa hasil tangkapan udang dikategorikan kedalam 4 jenis, yaitu udang jerbung Penaeus
merguiensis , udang windu Penaeus monodon, udang dogol Penaeus latisulcatus
dan udang jenis lainnya yang dijadikan kedalam satu kategori. Udang jenis lainnya ini terdiri dari jenis udang yang memiliki nama lokal kishi, lobster dan akaebi.
Pembagian itu berdasarkan kepada nilai jualnya yang tinggi dan komposisi dengan jumlah terbanyak.
Tabel 7. Komposisi hasil tangkapan udang
Tahun Jerbung ton
Windu ton Dogol ton
Udang jenis lainnya ton
Total ton
1997 108,4 437,7
216,2 295,1 1.057,4
1998 182,0 338,9
184,6 124,1 829,6
1999 129,7 212,9
158,1 147,8 648,4
2000 130,6 269,4
188,9 170,2 759,1
2001 65,2 272,0
181,2 229,5
747,9 2002 17,5
341,0 279,8
236,1 874,4
2003 202,5 354,4
194,1 92,8 843,9
2004 17,9 500,9
286,2 89,4 894,4
2005 47,3 299,3
385,9 55,1 787,6
2006 7,4 294,1
360,3 73,5
735,4
Total 908,3 3.320,7 2.435,4 1.513,7
8.178,1
Persentase
11,1 40,6 29,8 18,5 Sumber : PT IMPD, 2007
Pada Tabel 8. dan Gambar 11. menunjukkan bahwa hasil tangkapan udang
tertinggi berupa jenis udang windu sebesar 500,9 ton pada tahun 2004. Jumlah tangkapan tertinggi kedua yaitu udang dogol dengan nilai 385,9 ton di tahun 2005.
Gambar 12. Fluktuasi hasil tangkapan udang per jenis
Hasil tangkapan PT IMPD selama 10 tahun didominasi oleh udang jenis windu dengan jumlah tangkapan sebanyak 3.320,73 ton atau 40,6 dari hasil tangkapan
total, melebihi tiga jenis lainnya. Posisi kedua ditempati udang dogol dengan 2.435,418 ton atau sekitar 29.8 dan memiliki kecenderungan meningkat tiap
tahunnya. Udang campuran yang terdiri dari beberapa jenis udang berada di posisi ketiga dengan tren menurun setiap tahunnya. Pada posisi terakhir terdapat udang jenis
jerbung yang memiliki kenaikan cukup tinggi pada tahun 2003 dan terdapat penurunan untuk tahun berikutnya. Pada tahun tersebut, hasil tangkapan terbesar dari
jenis udang jerbung mencapai 202,54 ton yang kegiatan penangkapannya dilakukan secara berpindah-pindah pada 4 daerah penangkapan seperti pada Lampiran 12.
Daerah penangkapan dengan kode A sebanyak 70 hari operasi, daerah penangkapan kode B sebanyak 13 hari operasi dan daerah operasi kode D sebanyak 20 hari operasi.
Sebagian besar kegiatan penangkapan PT IMPD dipusatkan pada daerah penangkapan kode C sebesar 91.69 dari jumlah total kegiatan penangkapan dengan
upaya penangkapan terbesar selama 229 hari operasi pada tahun 2004 seperti pada Lampiran 12.
Gambar 13. Fluktuasi produksi PT IMPD
Gambar 13. menunjukkan tren jumlah tangkapan PT IMPD yang menurun selama 10 tahun terakhir. Jumlah produksi tertinggi terjadi pada tahun 1997 sebesar
1.057,43 ton. Jumlah ini terus menurun setiap tahunnya sehingga mengakibatkan terjadi nilai produksi terendah pada tahun 1999 dengan nilai 648,43 ton. Walaupun
terjadi kenaikkan jumlah produksi selama 3 tahun berikutnya dengan nilai rata-rata sebesar 19,27 setiap tahunnya, namun setelah tahun 2004 kembali terjadi
penurunan.
5.5 Produksi Udang