Instrumen untuk Mengukur Efektivitas Pembelajaran Hasil Belajar Siswa
87
berkaitan dengan ketepatan dengan alat ukur. Instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid. Pengujian validitas dalam
penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah sejauh mana kelayakan suatu tes sebagai sampel dari domain item yang
hendak diukur. Dalam pengujian validitas digunakan validitas logis. Penilaian ini bersifat kualitatif dan judgement serta dilakukan oleh
panel expert, bukan oleh penulis atau perancang tes itu sendiri. Inilah prosedur yang menghasilkan validitas logis. Seberapa tinggi
kesepakatan antara experts yang dilakukan penilaian kelayakan suatu item akan dapat diestimasi dan dikuantifikasikan, kemudian
statistiknya dijadikan indikator validitas isi item dan validitas isi tes. Hasil pengujian validitas soal pretest dan postest sebagai berikut:
Tabel 3.6. Rekapitulasi Uji Validitas Hasil Uji Coba No
Uji Validitas Frekuensi
Persentase
1 Jumlah Soal Valid
20 66,67
2 Jumlah Soal Tidak Valid
10 33,33
Jumlah 30
100,00 Sumber: Data Hasil Penelitian
Dalam uji validitas ini menggunakan taraf signifikan 0,05 dengan n = 30. Berdasarkan hasil perhitungan, dari 30 butir pertanyaan yang
diuji cobakan, ternyata ada 10 butir yang tidak valid karena nilai r hitung r tabel yaitu butir no 4,10,12,15,21,22,23,25,29,30
sehingga terdapat 20 butir pertanyaan yang valid digunakan untuk
88
mendapat data penelitian. Hasil perhitungan validitas butir pertanyaan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27.
b. Validitas Instrumen Nontes
Tes pengujian validitas dilakukan oleh dosen pembimbing, yaitu Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd dan Dr. Een Yayah Haenilah,
M.Pd. Pada penelitian ini validitas isi pada umumnya melalui pertimbangan para ahli. Tidak ada formula matematis dalam uji
validitas serta tidak ada cara untuk menunjukan secara pasti. Untuk memberikan gambaran bagaimana suatu tes divalidasi dengan
menggunakan validitas isi, pertimbangan ahli tersebut dilakukan dengan meminta para ahli untuk mengamati secara cermat semua
item dalam tes yang hendak divalidasi. Kemudian mereka diminta untuk mengoreksi semua item yang telah dibuat. Pada akhir
perbaikan, mereka juga memberikan pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut menggambarkan cakupan isi yang hendak
diukur. Pertimbangan ahli ntersebut juga menyangkut semua aspek yang hendak diukur, apakah sudah terpenuhi atau belum di dalam tes.