respons dan sebagai pengalaman kreatif tergantung tujuan dari orang yang menyimak tersebut.
2.9.3 Manfaat Menyimak
Kegiatan menyimak besar manfaatnya dalam kehidupan apalagi dalam proses pembelajaran. Manfaat kegiatan ini menurut Setiawan dalam
Darmawan 2001:11-12, dapat diperinci sebagai berikut. 1
Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi kemanusiaan sebab menyimak memiliki nilai informatif, yakni
memberikan masukan-masukan tertentu yang menjadikan kita lebih berpengalaman.
2 Meningkatkan inetelektualitas serta memperdalam penghayatan
keilmuan dan khasanah ilmu kita. 3
Memperkaya kosakata kita, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat dan bermutu. Orang yang banyak menyimak
komunikasinya akan menjadi lebih lancar dan kata-katanya lebih variatif.
4 Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup serta
membina sifat terbuka dan objektif. 5
Meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial. 6
Meningkatkan citra artistik jika yang disimak merupakan bahan simakan yang bahasa dan isinya halus. Menyimak dapat menumbuh
suburkan sikap apresiatif, menghargai karya dan pendapat orang lain serta meningkatkan selera estetis kita.
7 Menggungah kreativitas dan semangat untuk menghasilkan ujaran-
ujaran dan tulisan yang berjati diri, jika banyak menyimak, kita kaan mendapatkan ide-ide cemerlang dan segar, pengalaman hidup
yang berharga. Hal itu akan mendorong untuk berkarya dan berkreasi.
Melihat manfaat yang diuraikan di atas, kegiatan menyimak memiliki manfaat utama yakni memperoleh pengetahuan dan pengalaman hidup
yang berharga serta meningkatkan dan menumbuhkan sikap apresiatif, karena kegiatan penelitian ini melibatkan dongeng sebagai salah satu
sumber pembelajarannya maka kegiatan yang akan diteliti adalah
mengapresiasi dan mengambil nilai positif dalam dongeng yang bisa diterapkan dalam kegiatan sehari-hari.
2.9.4 Jenis-Jenis Menyimak
Ada banyak jenis-jenis menyimak. Namun, dalam hal ini peneliti hanya menyebutkan jenis-jenis menyimak yang berkaitan dengan penelitian
peneliti. Jenis menyimak yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu menyimak intensif. Menyimak intensif lebih diarahkan pada suatu
kegiatan yang jauh lebih diawasi, dikontrol terhadap satu hal tertentu. Menyimak intensif harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan
konsentrasi yang tinggi untuk menangkap makna yang dikehendaki. Ada beberapa jenis dalam menyimak intensif Tarigan, 2008:46, yaitu
sebagai berikut. a.
Menyimak Kritis Menyimak kritis adalah sejenis kegiatan menyimak yang berupa
untuk mencari kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran seorang pembicara dengan alasan-
alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat. b.
Menyimak Konsentratif Menyimak konsentratif sering juga disebut a study-type listening
atau menyimak yang merupakan sejenis telaah. c.
Menyimak Kreatif Menyimak kreatif adalah sejenis kegiatan dalam menyimak yang
dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para
pendengar terhadap bunyi, penglihatan, gerakan serta perasaan- perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang oleh apa-apa
yang disimaknya. d.
Menyimak Eksplorasif Menyimak eksplorasif, menyimak yang bersifat menyelidik atau
exploratory listening adalah sejenis kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan
lebih sempit. e.
Menyimak Introgatif Menyimak interogatif adalah sejenis kegiatan menyimak intensif
yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara,
karena sang pendengar akan mengajukan banyak pertanyaan.
2.9.5 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kemampuan Murid Menyimak di Sekolah Dasar
Menurut Tarigan 2008: 48, ada beberapa faktor yang mempengaruhi keefektifan kemampuan menyimak yaitu sebagai berikut.
a. Keterbatasan Sarana
Keterbatasan sarana yang dimaksudkan di sini adalah belum tersedianya buku-buku dan alat-alat lainnya yang memadai, kondisi
ruangan belajar yang belum kondusif turut pula mempengaruhi pengajaran menyimak dan jumlah murid yang terlalu banyak di
kelas serta masih kurangnya sekolah yang memiliki laboratorium bahasa.