Hambatan Orang Tua Buruh Pabrik Genteng dalam Memberikan Faktor Intern atau yang Berasal dari Dalam: Kesibukan orang tua

4. Hambatan Orang Tua Buruh Pabrik Genteng dalam Memberikan

Pendidikan Karakter Pada Anak Berbagai pengalaman yang dialui oleh seorang anak dari semenjak perkembangan pertamanya mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupannya. Berbagai pengalaman ini berperan penting dalam mewujudkan apa yang dinamakan dengan pembentukan karakter diri secara utuh, yang tidak dapat tercapai kecuali dengan memberikan bekal karakter pada anak dan mengembangkan karakter dengan baik. Untuk mencapai semua itu orang tua dalam hal ini adalah ayah yang berperan dalam mendidik seorang anak peran seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak, sedangkan peran ayah adalah sebagai konsultan. Pola pendidikan seperti ini berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian dan karakter anak. Namun dalam kenyataannya dalam meberikan pendidikan karakter pada anak orang tua mengalami hambatan atau kendala. Adapun yang menjadi hambatan orang tua dalam proses memberikan pendidikan karakter pada anak adalah:

1. Faktor Intern atau yang Berasal dari Dalam: Kesibukan orang tua

Kesibukan dan aktifitas orang tua buruh pabrik genteng yang relatif tinggi menyebabkan dalam pemberian pendidikan karakter pada anak kurang maksimal, karena orang tua sibuk dalam pekerjaannya. Orang tua buruh pabrik genteng bekerja dimulai dari jam 07.00 sampai 16.00 sehingga anak jauh dari pengawasan orang tua. Orang yang berprofesi sebagi buruh pabrik memiliki kesibukan yang berbeda antara berprofesi lain, apalagi dari segi ekonomi yang berbeda, buruh pabrik genteng berada di lapisan soaial ekonomi rendah mengakibatkan ia tidak bisa mendatangkan pengasuh khusus untuk mengawasi anak, mereka hanya mengandalkan tetangga maupun saudara untuk mengetahui tingkah laku anak saat orang tua bekerja. Kesibukan orang tua mengakibatkan intensitas perjumpaan dengan anak sedikit apalagi orang tua tidak bisa mengontrol anak secara langsung. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Suwarno, Bapak Parsiman, bapak Mahmudin, bapak Nasrodin, Ibu Suratmi, Ibu Siti Nuriyah, Ibu Kopsiyah, dan ibu Surtinah yang menjadi buruh pabrik genteng di Desa Pengempon banyak menyita waktu sehingga waktu untuk berkumpul dengan kelurga menjadi berkurang. Dengan berkurangnya waktu yang orang tua berikan terhadap keluarga khusunya anak, sehingga keadaan demikian ini memberikan anak untuk melakukan saja tanpa pengawasan orang tua. Orang tua bahkan lebih menyerahkan perannya pada sekolah dimana anak sekolah., karena orang tua tidak bisa mengontrol secara langsung kegiatan anak sehari-hari, di sekolah anak dididik oleh guru sehingga anak mendapatkan materi yang baik. Pendapat yang dikemukakan oleh bapak Parsiman 50 tahun “Saya terlalu sibuk dalam pekerjaan saya mba harus bekerja jam 07.00 sampai 16.00, saya juga sadar kalau pekerjaan saya sangat menyita waktu saya untuk mendidik anak saya, sesampe di rumah saya berinsitihat sejenak namun saya berusaha untuk mendidik anak saya apabila saya sudah pulang bekerja” Wawancara, 19 April 2013. Intensitas pertemuan antara anak dengan orang tua yang relatif singkat dalam sebuah keluarga menjadi salah satu penghambat dalam memberikan pendidikan karakter pada anak, kurangnya waktu bertemu dengan anak menjadikan penerapan pendidikan karakter pada anak kurang maksimal.

2. Faktor Ekstern atau yang Berasal dari Luar

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PENATAAN RAMBUT SISWA SMKN 1 KALINYAMATAN JEPARA

20 524 136

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP N 3 Tangerang Selatan

1 7 202

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penggunaan Strategi Pembelajaran Group Investigation Berbasis Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ipa Materi Rangka T

0 3 13

PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR Penggunaan Metode Group Investigation Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas IIIA SDIT Arofah 2 Kle

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

0 0 11

Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

0 0 15

PENERAPAN SISTEM AMONG DENGAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

0 0 8