dalam penananaman berbagai macam nilai kehidupan yang dapat diterima dan dipeluk oleh anak. Anak lebih banyak meniru dan meneladan orang
tua, entah itu dari cara berbicara, cara berpakaian, cara bertindak, dan lain-lain. Orang tua tetap menjadi pedoman bagi pembentukan nilai-nilai
pada pola tingkah laku yang diakui sisi oleh anak dalam masa awal perkembangan hidupnya Koesoema, 2012:148.
Hal ini sesuai dengan Syarbini 2012:64 menyatakan sebagai institusi pendidikan dan keagamaan, keluarga merupakan lembaga
pendidikan yang pertama dan utama bagi pembentukan karakter anak. Keluarga ialah lingkungan pendidikan pertama anak sebelum ia
melangkah kepada lembaga pendidikan lain. Dalam keluargalah seorang anak dibentik watak, budi pekerti, dan kepribadiannya.
Untuk itu, pendidikan karakter tidak terlepas dari peran serta orang tua walaupun anak telah memasuki jenjang pendidikan. Sebab,
anak itu terlebih banyak waktunya bersama dengan orang tua atau keluarganya.
c. Pentingnya Pendidikan Karakter Dimulai dari dalam Keluarga
Keluarga adalah tempat pertama dan utama di mana seorang anak dididik dan dibesarkan. Fungsi keluarga sebagai wahana untuk mendidik,
mengasuh, dan mensosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan
seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya dimasyarakat dengan baik, serta memberikan kepuasan dan lingkungan yang sehat guna
tercapainya keluarga sejahtera dan tempat pembentukan karakter anak yang utama, terlebih pada masa awal pertumbuhan mereka sebagai
manusia. Selain memiliki fungsi pertama tempat sang anak menjalani apa yang di sebut sosialisasi, anak banyak belajar dari cara bertindak, cara
berfiir orang tua. Merekalah yang menjadi model peran pertama dalam hal pendidikan nilai Megawangi, 2004: 63.
Seorang anak dalam proses tumbuh kembangya dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, dari lingkungan mikro sampai makro. Peran
keluarga dalam pendidikan, sosialisasi, dan penanaman nilai kepada anak adalah sangatlah besar. Menurut megawangi, anak-anak akan tumbuh
menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang brekarakter, sehingga fitrah setiap anak yang dilahirkan suci dapat
berkembang secara optimal. Willian Bennett dalam Megawangi, 2004 berpendapat bahwa
keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk menjalankan
fungsi Departemen
Kesehatan, Pendidikan,
dan Kesejahteraan. Apabila keluarga gagal untuk mengajarkan menjadi yang
terbaik, dan kemampuan-kemampuan dasar, maka akan sulit sekali bagi institusi lain untuk memperbaiki kegagalan-kegagalannya.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan wahana pertama dan utama bagi pendidikan karakter. Apabila
keluarga gagal melakukan pendidikan karakter pada anaknya, maka akan sulit bagi institusi lain di luar keluarga untuk memperbaikinya. Kegagalan
keluarga dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuhnya masyarakat yang tidak berkarakter, oleh karena itu setiap
keluarga harus memiliki kesadaran bahwa karakter bangsa sangat tergantung pada pendidikan karakter anak.
d. Metode Mendidik Karakter Anak di Rumah