“Sedangkan  petugas  merupakan  orang  yang  bertugas  melakukan  sesuatu”, Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia.  Petugas  yang  dimaksud  adalah  orang  yang
bertugas  melakukan  pengelolaan  arsip,  yang  meliputi  kegiatan  pencatatan, pengendalian  dan  pendistribusian,  penyimpanan,  pemeliharaan,  pengawasan,
pemindahan, dan pemusnahan. Berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 24 Tahun
2013  halaman  16 ,  “Arsiparispengelola  arsip  adalah  seseorang  yang  memiliki
kompetensi  dibidang  kearsipan  yang  diperoleh  melalui  pendidikan  formal  dan atau  pendidikan  dan  pelatihan  kearsipan  serta  mempunyai  fungsi,  tugas,  dan
tanggung jawab melaksanakan kegiatan kearsipan”. Berdasarkan  Undang-
Undang Nomor 43 Tahun 2009, “Kearsipan adalah hal- hal  yang  berkenaan  dengan  arsip”.  Kearsipan  yang  dimaksud  adalah  setiap
kegiatan, baik dalam organisasi pemerintahan maupun swasta yang ada kaitannya dengan masalah arsip.
Dari  pengertian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  kompetensi  petugas kearsipan  merupakan  syarat-syarat  yang  harus  dimiliki  seseorang  yang  memiliki
kewenangan  dibidang  kearsipan  untuk  melaksanakan  tugas  dan  tanggung  jawab melaksanakan kegiatan pengelolaan kearsipan.
2.2.2 Tugas Petugas Kearsipan
Menurut  Sedarmayanti  2003:19,  tugas  pokok  unit  kearsipan  pada  dasarnya
adalah sebagai berikut: 1.  Menerima warkat.
2.  Mencatat warkat. 3.  Mendistribusikan warkat sesuai kebutuhan.
4.  Menyimpan,  menata  dan  menemukan  kembali  arsip  sesuai  dengan  sistem
tertentu. 5.  Memberikan pelayanan kepada pihak-pihak yang memerlukan arsip.
6.  Mengadakan perawatanpemeliharaan arsip. 7.  Mengadakan atau merencanakan penyusutan arsip, dan lain-lain.
Sedangkan  Abubakar  1985:4-6  menjelaskan,  tugas  pokok  bidang  kearsipan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.  Tugas pengaturan Dalam  hal  ini  termasuk  pelayanan  kepada  masyarakat,  pembinaan
pengawasan  dan  pemberian  izin.  Pelayanan  dalam  arsip  dinamis,  tidak dilakukan untuk masyarakat, tetapi hanya untuk instansinya sendiri. Tetapi
kalau  arsip  dinamis  tersebut  sudah  menjadi  arsip  statis  dan  disimpan  di Arsip  Nasional  RI  maka  barulah  dapat  diteliti  dan  terbuka  untuk
masyarakat. Pembinaan  kearsipan  termasuk  pula  didalamnya  pengembangan  atau
penelitian  sistem  kearsipan  di  seluruh  Indonesia  adalah  tuas  Arsip Nasional RI dengan memberikan buku-buku petunjuk atau pedoman.
Tugas  pemberian  izin  dilaksanakan  oleh  Arsip  Nasional  RI  dalam  hal apakah  arsip  statis  yang  telah  diserahkan  oleh  Lembaga-lembaga  Negara
atau Badang Pemerintahan atau Badan Swasta ke Arsip Nasional RI sudah terbuka  untuk  masyarakat  setelah  diadakan  pertimbangan-pertimbangan
dalam bermacam segi.
2.  Tugas pelaksanaan Penertiban  kearsipan  dinamis  dilaksanakan  pula  oleh  Arsip  Nasional  RI
terutama sekali dalam penertiban sistem kearsipan. 3.  Tugas pelaksanaan sebagai akibat pemilikan, dan
Arsip  dinamis setelah menjadi  arsip statis bukan milik Arsip  Nasional RI melainkan sebagai seakan-
akan barang “titipan” yang diserahkan ke Arsip Nasional RI, untuk disimpan atau dipelihara selanjutnya sebagai dokumen
Negara,  kemudian  Arsip  Nasional  RI  bertanggung  jawab  sepenuhnya terhadap arsip statis yang telah diserahkan tersebut.
4.  Tugas pembangunan Tugas Arsip Nasional RI dalam menyempurnakan, memperbaiki kearsipan
dinamis  mengadakan  pendidikan  kader-kader  atau  ahli  kearsipan, penelitian  pengembangan  ilmiah  di  bidang  kearsipan,  sesuai  dengan  era
pembangunan dewasa ini di segala bidang.
Berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 24 Tahun 2013,  Unit  kearsipan  pada  tingkat  Biro,  Fakultas,  Lembaga,  dan  Unit  pelaksana
teknis memiliki tugas dan fungsi:
1.  Mengelola arsip inaktif dari unit kerja di lingkungannya. 2.  Pengolahan arsip dan penyajian arsip menjadi informasi.
3.  Melakukan penyusutan arsip di lingkungannya. 4.  Penyerahan arsip statis dari pencipta arsip kepada pusat arsip universitas.
5.  Melaksanakan  pembinaan  dan  evaluasi  dalam  rangka  penyelenggaraan
kearsipan di lingkungannya. Sedangkan Pusat Arsip Universitas memiliki tugas:
1.  Melaksanakan pembinaan kearsipan terhadap pencipta arsip di lingkungan Universitas Negeri Semarang.
2.  Melakukan  pembinaan  kearsipan  dengan  koordinasi  dengan  lembaga terkait.
3.  Melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari: a.  Unit kearsipan di lingkungan Universitas Negeri Semarang.
b.  Civitas akademika Universitas Negeri Semarang. c.  Perseorangan.
4.  Pengelolaan  arsip  inaktif  yang  memiliki  retensi  sekurang-kurangnya  5 lima  tahun  yang  berasal  dari  unit  pengolah,  satuan  kerja  dan  unit
pencipta di lingkungan Universitas Negeri Semarang.
2.2.3 Syarat-Syarat Petugas Kearsipan