Pengembangan Petugas Kearsipan Tinjauan Kompetensi Petugas Kearsipan

2.2.4 Pengembangan Petugas Kearsipan

Mengingat pentingnya arsip, banyaknya tugas yang dilakukan petugas kearsipan, serta tidak mudahnya pengelolaan arsip selain harus memenuhi syarat- syarat menjadi petugas kearsipan yang baik pengembangan petugas kearsipan juga penting untuk dilakukan agar selalu siap menghadapi beban kerja yang secara kuantitatif dan kualitatif akan mengalami perkembangan pula. Sebagaimana menurut Sedarmayanti 2003:120: Kemampuan teknis atau keterampilan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sangat diperlukan oleh setiap pegawai dibidang kearsipan. Namun kemampuan tersebut belum merupakan jaminan terpenuhinya syarat sebagai seorang pegawai kearsipan yang baik, sebab hasil guna dan daya guna pegawai termaksud tidak hanya tergantung atau dinilai dari sikap dan keterampilan yang dimilikinya saja. “Pengembangan adalah keseluruhan usaha untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan, melalui cara memberi informasi, mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan, agar yang bersangkutan dapat bekerja dengan lebih efisien” Sedarmayanti, 2003:120. Dengan adanya pengembangan, diharapkan “petugas kearsipan akan memiliki pengetahuan atau informasi baru, dapat menerapkan pengetahuan lama dengan cara baru, atau mempunyai minat yang lebih besar untuk menerapkan apa yang diketahuinya” Sedarmayanti, 2003:120. “Pengembangan pegawai di bidang kearsipan, dalam realisasinya dapat dilakukan baik oleh dirinya sendiri, maupun atas prakarsa organisasi yaitu dengan cara melalui pendidikan dan latihan” Sedarmayanti, 2003:120. Hal ini juga sejalan dengan pendapat The Liang Gie 2007:152 yang menyatakan bahwa “…maka perlulah pimpinan organisasi mengusahakan penataran-penataran untuk meningkatkan mutu kecakapan dan pengetahuan para pegawai arsipnya”. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan petugas kearsipan merupakan salah satu langkah penting yang tidak dapat diabaikan begitu saja sebagai akibat dari perkembangan tugas yang harus dijalaninya.

2.3 Sarana Prasarana Kearsipan

2.3.1 Pengertian Sarana Prasarana Kearsipan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan;alat;media”. Sedangkan “Prasarana merupakan segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses usaha, pembangunan, proyek, dan sebagainya”. Dapat disimpulkan, yang dimaksud sarana prasarana kearsipan adalah segala peralatan dan perlengkapan, serta fasilitas yang digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang jalannya kegiatan pengelolaan arsip.

2.3.2 Sarana Prasarana Kearsipan

Berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 24 Tahun 2013 halaman 64, “Sarana dan prasarana pengelolaan arsip dinamis meliputi gedung, ruang, dan peralatan pengelolaan arsip, dokumentasi, dan informasi publik”. 1. Gedung Berdasarkan Peraturan Rektor UNNES Nomor 25 Tahun 2013 BAB III, gedung tempat menyimpan arsip yang baik adalah sebagai berikut: “Gedung yang menyimpan arsip harus tahan apikebakaran kurang lebih selama 3 jam dengan lokasi yang mudah terjangkau. Hal ini dimaksudkan apabila terjadi kebakaran arsip masih bisa diselamatkan. Ventilasi yang baik