2.1.3   Jenis-Jenis Arsip
Berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 24 Tahun 2013 halaman 14, jenis-jenis arsip meliputi:
1.  Arsip  dinamis  adalah  arsip  yang  digunakan  secara  langsung  dalam
kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu.
2.  Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi  kelangsungan operasional pencipta  arsip, tidak dapat diperbarui, dan
tidak tergantikan apabila rusak atau hilang.
3.  Arsip  aktif  adalah  arsip  yang  frekuensi  penggunaannya  tinggi  dan  atau
terus-menerus. 4.  Arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun.
5.  Arsip konvensional adalah arsip berbasis kertas. 6.  Arsip  audio  visual  atau  arsip  pandang  dengar  adalah  arsip  yang  dapat
dilhat  atau  didengar  dengan  menggunakan  peralatan  khusus  yang memiliki  bentuk  fisik  beraneka  ragam  tergantung  pada  media  teknologi
yang digunakan pada saat penciptaannya.
7.  Arsip  elektronik  adalah  arsip  yang  diciptakan,  digunakan,  dan  dipelihara sebagai  bukti  transaksi,  aktivitas  dan  fungsi  lembaga  atau  individu  yang
ditransfer, dan diolah dengan sistem komputer.
Sementara  itu  Mulyono  dkk  2011:6-8  menjelaskan,  Dalam  rangka  menata arsip dengan baik, perlu dikelompokkan dalam 4 golongan arsip. Empat golongan
arsip itu adalah: 1.  Arsip tidak penting, yaitu kelompok arsip yang nilai kegunaannya hanya
sebatas sebagai informasi. Puak arsip ini dapat diberi tanda T. Puak arsip ini disimpan paling lama dalam jangka waktu 1 tahun.
2.  Arsip  biasa,  yaitu  puak  arsip  yang  mempunyai  nilai  guna  saat  ini  dan masih  diperlukan  pada  waktu  yang  akan  datang  dalam  jangka  waktu  1-5
tahun. Puak arsip ini diberi tanda B. 3.  Arsip  penting,  yaitu  puak  arsip  nilai  gunanya  mempunyai  hubungan
dengan kegiatan masa lampau dan masa yang akan datang. Puak arsip ini akan disimpan dalam jangka waktu 5-10 tahun dan dapat diberi tanda P.
4.  Arsip  sangat  penting,  yaitu  puak  arsip  yang  dipakai  sebagai  pengingat dalam  jangka  waktu  yang  tidak  terbatas  abadi.  Puak  arsip  ini  termasuk
arsip vital sehingga harus disimpan terus dan diberi tanda V. Sedangkan  berdasarkan  frekuensi  penggunaan  arsip  sebagai  bahan  informasi,
dibedakan jenis arsip seperti berikut ini: 1.  Arsip  aktif dinamis aktif,  yaitu secara langsung masih digunakan dalam
proses kegiatan kerja.
2.  Arsip  inaktif  dinamis  inaktif,  yaitu  arsip  yang  penggunaannya  tidak langsung sebagai bahan informasi.
3.  Arsip  dinamis  adalah  arsip  yang  digunakan  secara  langsung  dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu.
4.  Arsip  statis,  arsip  yang  dihasilkan  oleh  pencipta  arsip  karena  memiliki nilai  guna  kesejarahan,  telah  habis  referensinya,  dan  keterangan  yang
dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh ANRIdan atau Lembaga Kearsipan.
Menurut Sedarmayanti 2003:9, berdasarkan fungsinya arsip dapat dibedakan menjadi:
1.  Arsip dinamis Adalah  arsip  yang  dipergunakan  dalam  perencanaan,  pelaksanaan,
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara.
2.  Arsip statis Adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan,
penyelenggaraan  kehidupan  kebangsaan  pada  umumnya  maupun  untuk penyelenggaraan  sehari-hari  administrasi  negara.  Arsip  statis  ini
merupakan  pertanggungjawaban  Nasional  bagi  kegiatan  Pemerintah  dan nilai gunanya penting untuk generasi yang akan datang.
Sedangkan arsip dinamis sebenarnya dapat dirinci lagi menjadi: 1.  Arsip  aktif,  yaitu  arsip  yang  masih  dipergunakan  terus  menerus,  bagi
kelangsungan  pekerjaan  di  lingkungan  unit  pengolahan  dari  suatu organisasikantor.
2.  Arsip  inaktif,  yaitu  arsip  yang  tidak  lagi  dipergunakan  secara  terus menerus  atau  frekuensi  penggunaannya  sudah  jarang,  atau  hanya
dipergunakan sebagai referensi saja.
2.1.4   Tujuan Pengelolaan Arsip