bebas satu yaitu kompetensi petugas kearsipan, variabel bebas dua yaitu sarana prasarana kearsipan terhadap variabel terikat yaitu kelancaran pengelolaan arsip.
2.5 Kerangka Berfikir
Arsip memiliki peranan yang sangat penting bagi perguruan tinggi, diantaranya sebagai sumber informasi, pusat ingatan, alat bukti yang sah, dan lain sebagainya.
Mengingat peranan arsip yang sangat penting, maka pengelolaan arsip harus dilaksanakan sebaik mungkin agar arsip mampu menyajikan informasi yang tepat,
cepat, dan lengkap. Informasi yang disajikan tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan pimpinan.
Pengelolaan arsip di Universitas Negeri Semarang telah diatur dalam Peraturan Rektor Nomor 24 Tahun 2013. Dalam peraturan tersebut menjelaskan bahwa
pengelolaan arsip dinamis merupakan proses pengendalian arsip secara efektif, efisien, dan sistematis melalui penciptaan, penggunaan, dan pemeliharaan, serta
penyusutan arsip. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kelancaran pengelolaan arsip dalam
organisasi, diantaranya yakni kompetensi petugas kearsipan dan sarana prasarana kearsipan. Kompetensi petugas kearsipan memiliki andil yang cukup besar untuk
kelancaran pengelolaan arsip karena petugas kearsipan merupakan subjek yang menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan pengelolaan arsip.
Sehubungan dengan hal tersebut petugas kearsipan dituntut memiliki beberapa kompetensi atau persyaratan tertentu, yakni ketelitian, kecerdasan, kecekatan, dan
kerapian. Petugas kearsipan yang memenuhi kompetensi tersebut akan memberi dampak positif bagi kelancaran pengelolaan arsip dalam organisasi.
Selain kompetensi petugas kearsipan, sarana prasarana kearsipan juga penting untuk diperhatikan. Sarana prasarana kearsipan yang memenuhi standar dan
mengikuti kemajuan perkembangan zaman akan lebih menyempurnakan pelaksanaan tugas petugas kearsipan. Sarana prasarana tersebut meliputi gedung,
ruang, dan peralatan pengelolaan arsip, dokumentasi, dan informasi publik. Secara sistematis kerangka berfikir dapat digambarkan dalam bagan sebagai
berikut:
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir 2.6
Hipotesis
“Hipotesis yang berasal dari kata hipo berarti kurang atau lemah dan tesis atau thesis yang berarti teori yang disajikan sebagai bukti. Jadi hipotesis adalah
Kompetensi Petugas Kearsipan X
1
: 1. Ketelitian
2. Kecerdasan 3. Kecekatan
4. Kerapian
The Liang Gie, 2007:150-151
Sarana Prasarana Kearsipan X
2
: 1. Gedung
2. Ruang 3. Peralatan
Pengelolaan Arsip 4. Dokumentasi
5. Informasi Publik Peraturan Rektor
UNNES Nomor 24 Tahun 2013:64
Kelancaran Pengelolaan Arsip Y :
1. Penciptaan 2. Penggunaan
3. Pemeliharaan 4. Penyusutan
Peraturan Rektor UNNES Nomor 24
Tahun 2013:15
pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya” Narbuko dan Achmadi, 2013:28. Sedangkan menurut Sugiyono
2010:96, “Hipotesis dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris dengan data”.
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H
1
: Ada pengaruh kompetensi petugas kearsipan dan sarana prasarana kearsipan terhadap kelancaran pengelolaan arsip di Universitas Negeri
Semarang. H
2
: Ada pengaruh positif kompetensi petugas kearsipan terhadap kelancaran pengelolaan arisp di Universitas Negeri Semarang.
H
3
: Ada pengaruh positif sarana prasarana kearsipan terhadap kelancaran pengelolaan arsip di Universitas Negeri Semarang.
46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Sebagaimana Sugiyono
2010:14 menjelaskan tentang metode penelitian kuantitatif: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Sugiyono, 2010:117. Universitas Negeri Semarang memiliki kampus utama di daerah Sekaran
Gunungpati, sedangkan kampus lainnya terletak di Ngaliyan Semarang, Kelud Semarang, Bendan Ngisor Semarang, dan Kemandungan Tegal. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh petugas kearsipan arsip dinamis di Universitas Negeri Semarang yang berada di daerah Sekaran yang berjumlah 82 orang. Data
populasi didapat peneliti dari hasil observasi di unit kerja Universitas Negeri