30, sumur lainnya kontrol negatif pelarut murni. Cawan tersebut diinkubasikan pada suhu 37°C selama 24 jam. Areal penghambatan diukur
berdasarkan diameter areal bening yang terbentuk di sekitar sumur, yaitu selisih antara diameter areal bening dengan diameter sumur.
3. Uji Aktivitas Antioksidan Metode Ransimat Modifikasi Metode
Beirao dan Bernardo-Gil, 2005
Sebanyak 200 mg sampel antioksidan ekstrak biji teratai dimasukkan ke dalam gelas piala berisi 4 gram minyak yang mempunyai
ikatan rangkap banyak seperti minyak jagung atau minyak kedelai. Minyak yang dipakai harus berada dalam keadaan murni. Larutan tersebut
diaduk sampai homogen. Masing-masing dari larutan diambil sebanyak 3 gram dan dimasukkan ke dalam alat Rancimat dengan suhu 120
o
C. Kontrol yang digunakan adalah minyak murni. Selain itu, antioksidan
tokoferol juga ditambahkan ke dalam minyak dengan prosedur yang sama sebagai faktor pembanding.
4. Uji Aktivitas Antioksidan Metode DPPH free radical scavenging
activity Hatano et al, 1988
Pada tahap ini dilakukan uji aktivitas antioksidan terhadap ekstrak biji teratai terpilih berdasarkan hasil uji antioksidan metode ransimat.
Pengujian aktivitas antioksidan lanjut ini dengan menggunakan metode DPPH Hatano et al., 1988. Pengukuran aktivitas antioksidan dengan
metode ini berdasarkan pada DPPH free radical scavanging activity. Sebagai pembanding digunakan vitamin C asam askorbat.
Sebanyak 2 ml buffer asetat dicampur dengan 3.75 ml metanol dan 200
μl DPPH, kemudian divortex. Larutan ditambah dengan 50 μl sampel. Pada kontrol negatif, diganti dengan 50
μl metanol, sedangkan pada pembuatan kurva standar diganti dengan asam askorbat dengan beberapa
tingkat konsentrasi. Larutan kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 20 menit dan diukur absorbansi dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 517 nm. Aktivitas antioksidan dinyatakan dengan IC
50.
Presentase penghambatan inhibisi diperoleh dari nilai absorbansi blanko dikurangi
absorbansi sampel. Persamaan garis diperoleh dari hubungan antara konsentrasi dengan aktivitas penghambatan. Sehingga nilai IC
50
dapat dihitung :
Persamaan regresi linier : Y = Bx + A
Catatan : Nilai Y = 50 penghamabtan 50 , nilai A dan B diketahui sehingga nilai IC
50
x dapat dihitung.
5. Analisis Proksimat