Karakteristik Ekstrak HASIL DAN PEMBAHASAN A.

rendemen ekstrak biji teratai mentah antar pelarut menunjukkan bahwa jenis pelarut antar ekstrak pada biji teratai mentah berpengaruh nyata terhadap nilai rendemen p0.05. Dan berdasarkan uji LSD, nilai rendemen ekstrak etanol biji teratai mentah paling tinggi dan berbeda nyata dari ekstrak biji teratai mentah dengan pelarut lainnya. Dari Gambar 6, dapat diketahui rendemen ekstrak etanol merupakan rendemen yang paling besar dibandingkan ekstrak dengan pelarut lain, yaitu 4.23 . Hal ini diduga karena ekstrak etanol mengandung senyawa gula, asam amino dan glikosida dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini didukung oleh uji proksimat tepung biji teratai seperti terlihat pada Tabel 2 yang menunjukkan bahwa kadar karbohidrat yang cukup besar yaitu 84.54. Tabel 2. Hasil uji proksimat terhadap tepung biji teratai Selain itu umumnya rendemen ekstrak biji teratai kukus memiliki nilai yang lebih rendah dari ekstrak biji mentahnya meskipun tidak berbeda nyata. Penyebabnya diduga karena banyaknya komponen-komponen bioaktif yang bersifat volatil ikut menguap pada proses pengukusan biji, sehingga rendemen yang dihasilkan pun menjadi lebih sedikit. Ekstrak heksana memiliki rendemen yang lebih kecil dari ekstrak etanol, hal ini berkaitan dengan kadar lemak biji teratai yang rendah yaitu 0.80.

B. Karakteristik Ekstrak

Ekstrak biji teratai dengan perlakuan pemanasan biji teratai pada ekstraksi secara bertahap dengan pelarut yang berbeda menghasilkan Komponen Kimia Jumlah bb Kadar air 6.59 Kadar abu 0.49 Kadar protein 8.48 Kadar lemak 0.80 Kadar karbohidrat 84.54 karakteristik yang berbeda-beda pada setiap ekstrak. Tabel 3 menunjukkan karakteristik berbagai ekstrak biji teratai. Tabel 3. Karakteristik berbagai ekstrak biji teratai Sampel Warna ekstrak Aroma ekstrak Ekstrak heksanaa biji teratai mentah Kuning Menyerupai minyak kacang Ekstrak heksanaa biji teratai kukus Kuning, lebih pekat Menyerupai minyak kacang, lebih menyengat Ekstrak etilasetat biji teratai mentah Hijau kekuningan Menyerupai aroma tape ketan fermentasi, asam. Ekstrak etilasetat biji teratai kukus Hijau kekuningan Menyerupai aroma tape ketan fermentasi, asam lebih menyengat Ekstrak etanol biji teratai mentah Merah tua Menyerupai aroma tape ketan fermentasi, asam lebih menyengat Ekstrak etanol biji teratai kukus Merah tua, lebih pekat Menyerupai aroma tape ketan fermentasi, asam lebih menyengat Gambar 7 menunjukkan ekstrak biji teratai mentah. Dari segi warna, ekstrak etanol memiliki warna yang paling berbeda dari ekstrak lainnya, yaitu berwarna merah pekat. Sedangkan ekstrak lainnya memiliki warna yang hampir sama yaitu kuning. Perlakuan pengukusan terhadap biji mengakibatkan warna ekstrak menjadi lebih pekat dibandingkan ekstrak biji mentahnya. a b c Gambar 7. Ekstrak biji teratai mentah dalam berbagai pelarut : a ekstrak heksana; b ekstrak etilasetat; c ekstrak etanol Selain memiliki warna yang beragam, ekstrak biji teratai juga memiliki bau yang berbeda-beda pada masing-masing ekstrak. Karakteristik selengkapnya dari berbagai ekstrak bij teratai dapat dilihat pada Tabel 3. Umunya ekstrak biji teratai kukus memiliki karakterisitik yang lebih tajam dari pada biji mentahnya. Hal ini diduga disebabkan oleh perlakuan pemanasan biji terhadap biji teratai yang mengubah senyawa-senyawa aktif dalam biji teratai terutama senyawa yang bersifat volatil.

C. Persiapan Kultur Bakteri Uji