31
6. TBM Madya Insani
TBM ini merupakan TBM pendamping pusat kegiatan belajar masyarakat PKBM yang dibangun oleh suatu kelembagaan
masyarakat dengan tujuan untuk mencerdaskan masyarakat di sekitarnya. TBM ini memiliki program untuk memajukan kegiatan
TBM yaitu dengan membangun radio komunikasi berbasis masyarakat. 7.
TBM An Najwa TBM An Najwa terletak di pinggiran Kota Medan yang masih termasuk
dalam lingkungan kotamadya. TBM ini juga merupakan TBM pendamping pusat kegiatan belajar masyarakat PKBM.
3.4 Fokus Penelitian
Fokus penelitian digunakan untuk membuat pedoman wawancara. Penelitian ini difokuskan pada beberapa pertanyaan yang akan diberikan kepada
kepada informan utama yang akan menggali informasi tentang perkembangan TBM. Selain itu untuk memberikan arahan dalam pembuatan daftar pertanyaan
wawancara, terdapat sub fokus penelitian guna mengarahkan pertanyaan penelitian yaitu:
1. Latar belakang pendirian TBM;
2. Peranan TBM yang berada pada lingkungan masyarakat perkotaan;
3. Kaitan TBM dengan pendidikan nonformal bagi masyarakat.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan teknik sebagai berikut:
3.5.1 Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan adalah suatu kajian atas bahan-bahan tertulis atau literatur-literatur yang memuat tentang taman bacaan masyarakat atau bahan yang
relevan dengan topik yang dibahas. Tujuan dari penelitian kepustakaan ini adalah sebagai landasan teori dalam menguraikan topik yang dibahas. Salah satu hasil
dari penelitian kepustakaan yang telah dilakukan adalah diperolehnya informasi
Universitas Sumatera Utara
32
yang terkait dengan taman bacaan masyarakat serta sejumlah tulisan tentang penelitian di bidang taman bacaan masyarakat yang berguna sebagai tinjauan
literatur dalam penelitian ini.
3.5.2 Wawancara Terstruktur
Teknik pengumpulan data yang utama adalah dengan cara wawancara. Wawancara terstruktur adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Teknik ini sengaja dipilih karena komunikasi
berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata
secara verbal. Sebelum melakukan wawancara, informan terlebih dahulu dimintai
kesediaanya untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan. Wawancara dilakukan langsung dengan informan pada waktu dan tempat yang telah
ditentukan oleh informan. Dalam melakukan wawancara, peneliti mempersiapkan pedoman wawancara terstruktur berupa pedoman wawancara yang disusun secara
terperinci agar dapat menggali semua infromasi yang lengkap dan mendalam. Alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah alat perekam.
Informan adalah orang yang memberikan informasi, dimana pemberian keterangannya karena dipancing oleh pihak peneliti. Wawancara yang dilakukan
meliputi identifikasi perkembangan taman bacaan masyarakat TBM yang dikelola oleh informan sebagai pendiri TBM. Untuk menjaga agar interpretasi
peneliti sesuai dengan apa yang disampaikan informan, maka peneliti mengulang dan menanyakan kembali jawaban yang dirasa kurang jelas. Keuntungan metode
ini adalah mampu memperoleh jawaban yang berkualitas. Dalam penentuan informan penelitian dilakukan dengan cara key person, maka dalam penelitian
semua informan tokoh formal atau yang disebut informan utama. Berikut ini adalah daftar informan penelitian:
Universitas Sumatera Utara
33
Tabel 3.2 Daftar Nama Informan No.
Nama Lembaga Nama
Informan Jabatan
Keterangan
1. TBM Pakpak Mandiri
JB Ketua PKBM
Informan 1 2.
TBM Cellpower Indonesia AP
Ketua TBM Informan 2
3. TBM Dira’s
DI Ketua TBM
Informan 3 4.
TBM Plus Mas Raden AM
Pembina TBM Informan 4
5. TBM Tengku Luckman Sinar
MS Pendiri TBM
Informan 5 6.
TBM Madya Insani SH
Pengelola TBM Informan 6
7. TBM An Najwa
ER Penyelenggara
TBM Informan 7
3.5.3 Observasi Partisipan
Observasi partisipan dilakukan agar didapatkan gambaran secara nyata tentang keadaan dan perkembangan secara nyata akan keberadaan TBM, hal
tersebut dilakukan agar peneliti dapat menjelaskan secara rinci tentang kriteria suatu TBM yang akan dijadikan data. Observasi tersbut dilakukan dengan cara
memperhatikan fasilitas TBM, sikap informan dan memperhatikan suasana dan kunjungan pengguna TBM. Observasi fasilitas dan kunjungan pengguna TBM
dilakukan sejak awal pengamatan awal yaitu peneliti memperhatikan dan mencatat tentang kondisi TBM seperti kelengkapan sarana dan prasarana.
Observasi sikap informan dilakukan pada saat peneliti melakukan wawancara, yaitu dengan memperhatikan sikap ketika informan menjawab dan menjelaskan
tentang TBM.
3.6 Teknik Analisis Data
Seluruh data yang diperoleh melalui wawancara dicatat dan dibuatkan transkripsinya. Agar lebih mudah dalam analisis data, maka jawaban dari
informan dipilah-pilah, dihubungkan dan dibandingkan antara satu dengan yang lainnya. Analisis data dalam penelitian kualitatif terdiri dari empat alur kegiatan
yang dilakukan secara bersamaan. Miles dan Huberman 1992: 18 menjelaskan langkah-langkah analisis data sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
34
1. Pengumpulan informasi, melalui wawancara maupun observasi
langsung. Pada tahap ini peneliti akan melakukan perbandingan- perbandingan dengan tujuan konseptualisasi, kategorisasi atau teorisasi.
2. Reduksi. Langkah ini adalah memilih informasi mana yang sesuai dan
tidak sesuai dengan masalah penelitian. Pada reduksi data ditentukanlah tentang bagian data mana yang dikode, mana yang dibuang, pola-pola
mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebar, dan cerita-cerita apa yang sedang berkembang.
3. Penyajian data. Setelah informasi dipilih maka disajikan dalam bentuk
tabel, ataupun uraian penjelasan. Penyajian data yang akan digunakan dalam penelitian ini berbentuk naratif. Menyajikan hasil reduksi data
sangat diperlukan untuk mempermudah dalam pemaparan dan penegasan kesimpulan.
4. Tahap akhir adalah menarik kesimpulan. Proses analisis tidak sekali
jadi, melainkan interaktif, secara bolak-balik. Penarikan kesimpulan ini akan didukung dengan kegiatan pembuktian keabsahan data setelahnya
untuk melihat apakah data yang telah dijabarkan dengan bentuk narasi sudah valid atau belum.
Daftar pertanyaan wawancara yang diajukan kepada informan, baik kepada informan utama maupun informan tambahan merupakan bahan kajian
yang mendasar untuk membuat kesimpulan. Semakin banyak informasi, maka diharapkan akan menghasilkan data yang sudah tersaring dengan ketat dan akurat.
Walaupun telah terdapat tahap penarikan kesimpulanverifikasi pada teknik pengumpulan data, namun diperlukan juga triangulasi guna melihat keabsahan
data.
3.7 Keabsahan Data