18
BAB II KAJIAN TEORITIS
Pada bab ini, peneliti akan memaparkan dan menjelaskan tentang teori- teori yang ditemukan dalam literatur untuk menjelaskan tentang permasalahan
yang akan dibahas dalam penelitian ini.
2.1 Taman Bacaan Masyarakat
Taman bacaan masyarakat yang selanjutnya atau lebih dikenal dengan sebutan TBM bukanlah suatu perpustakaan yang harus memenuhi standar
nasional perpustakaan seperti standar koleksi, standar sarana dan prasarana Sutarno, 2008: 127. Inilah membuat pengertian suatu TBM berbeda dengan
perpustakaan pada umumnya, karena pada dasarnya TBM tidak memiliki badan hukum yang jelas sehingga pendiriannya dapat dilakukan oleh siapa saja
masyarakat umum. Pembangunan TBM didasarkan pada pemenuhan program pengembangan budaya baca dan perpustakaan. Program yang bertujuan untuk
mendorong terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat melalui peningkatan budaya baca serta penyediaan bahan bacaan yang berguna bagi
aksarawan baru, maupun anggota masyarakat pada umumnya yang membutuhkan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan demi peningkatan wawasan
serta produktivitas masyarakat.
2.1.1 Pengertian Taman Bacaan Masyarakat
Taman bacaan merupakan salah satu di antara sarana dan sumber belajar yang efektif untuk menambah pengetahuan melalui aneka macam bentuk koleksi
taman bacaan. Dalam buku Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat TBM 2006: 1 menyatakan bahwa pengertian TBM adalah “sebuah lembaga
yang menyediakan berbagai jenis bahan belajar yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan kemampuan membaca dan belajar,
sekaligus sebagai tempat untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat”. Sedangkan menurut Sutarno 2008: 127 pengertian TBM adalah “fasilitas
membaca yang berada di tengah-tengah komunitas community based library dan dikelola secara sederhana, swakarsa, swadana dan swasembada oleh masyarakat
Universitas Sumatera Utara
19
bersangkutan”. Pendapat lain yang dinyatakan dalam buku Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengolahan Taman Bacaan Masyarakat Tahun 2012 2012: 4:
Taman bacaan masyarakat adalah lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan dan memberikan layanan di
bidang bahan bacaan, berupa: buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain, yang dilengkapi dengan ruangan untuk membaca,
diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan literasi lainnya, dan didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa TBM merupakan suatu lembaga yang menyediakan fasilitas membaca masyarakat berupa buku, majalah,
tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat yang dikelola secara sederhana, swakarsa, swadana dan
swasembada oleh masyarakat bersangkutan.
2.1.2 Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat
Terdapat berbagai penyelenggaraan TBM yang berkembang dari TBM publik, TBM berwirausaha, TBM pendamping PKBM dan TBM Mall yang
belakangan ini sedang marak di lingkungan masyarakat perkotaan. Gong 2012: 277 mengemukakan bahwa “secara umum ada dua jenis TBM di Indonesia,
pertama, TBM bentukan pemerintah konvensional, kedua, TBM partisipasi masyarakat mandiri yang biasa dikenal dengan sebuatan komunitas baca”.
Sedangkan dalam Panduan Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat 2006: 10 menyatakan bahwa “TBM dapat diselenggarakan atas prakarsa individu atau
pun lembaga sosial kemasyarakatan atau pun pemerintah”. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa keberadaan TBM di
masyarakat merupakan hasil bentukan pemerintah dan mandiri yang mana keduanya sama-sama berkonsentrasi pada kebutuhan masyarakat. Bentuk TBM
konvensional biasanya menginduk pada PKBM Pusat Kegiatan Belajar Mandiri yang memiliki ideologi seragam yaitu membantu program pemerintah dalam hal
pemberantasan buta huruf, sedangkan TBM mandiri yang berasal dari partisipasi masyarakat dengan ideologi ingin berbagi dan mendambakan perubahan di
sekitarnya menuju arah yang lebih baik sebagai agen perubahan.
Universitas Sumatera Utara
20
2.1.3 Tujuan Taman Bacaan Masyarakat