Taman Bacaan Masyarakat sebagai Pendidikan Berbasis Masyarakat

54 seperti ini hanya ditujukan bagi siswa pendidikan nonformal saja atau orang-orang yang kebetulan berkunjung ke TBM seperti orangtua siswa pendidikan nonformal bukan ditujukan secara khusus bagi masyarakat umum. Selain dua alasan pemilihan tempat di atas, informan lainnya juga memberikan alasan bahwa pemilihan lokasi TBM mengingat usaha yang dijalani sehingga memilih lokasi yang strategis. Hal ini sesuai dengan pernyataan I 4, berikut: I 4 : Haa...itu studi kelayakan, bapak mau berusaha bapak pilih-pilih untuk tempat. Kan dari mulai jual jamu saya pilih tempat ini. Untuk memajukan usaha jamunya saya berpikir untuk menyediakan buku bacaan yang awalnya hanya untuk istri saya lalu berkembang peruntukkan bagi masyarakat yang minum jamu dan meluas menjadi TBM seperti saat ini. Dari semua pernyataan informan dapat diketahui bahwa ada tiga alasan mengapa informan memilih lokasi tertentu untuk mendirikan TBM, yaitu karena merupakan rumah tinggal informan, lokasi yang telah ada merupakan lokasi pendidikan nonformal sebelumnya, serta merupakan lokasi usaha yang telah ada sebelum TBM didirikan.

4.4.3 Taman Bacaan Masyarakat sebagai Pendidikan Berbasis Masyarakat

Suatu mekanisme pendidikan yang memberikan kesempatan bagi msyarakat luas dalam memperoleh ilmu pengetahuan merupakan konsep dari pendidikan berbasis masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Zubaedi 2006: 130 “pendidikan berbasis masyarakat community-based education merupakan mekanisme yang memberikan peluang bagi setiap orang untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pembelajaran seumur hidup“. Begitu pula dengan apa yang dijalankan oleh TBM, penyediaan sarana untuk masyarakat dapat menggali ilmu pengetahuan adalah konsep yang sesuai dengan pendidikan berbasis masyarakat. Dalam proses wawancara, peneliti juga menanyakan pendapat tentang pendidikan berbasis masyarakat kepada semua informan. Kegiatan TBM yang dikelola informan pada dasarnya merupakan kegiatan pendidikan yang berbasis pada masyarakat umum. Karena masyarakat adalah objek utama kegiatan TBM Universitas Sumatera Utara 55 dan kegiatan TBM dilaksanakan di lingkungan masyarakat agar lebih dekat dan masyarakat merasa bahwa TBM adalah miliknya. Hal ini sesuai dengan pernyataan I 2 , I 3 , I 5 , I 6 , dan I 7 berikut: I 2 : ...kalau TBM itu lebih dekat ke masyarakat, yang saya lihat kalau perpustakaan itu dengan ukuran ruangan sekian meter buku-buku yang mahal. Terus TBM ini lebih langsung dan dekat ke masyarakat. karena saya punya prinsip lebih baik satu buku dibaca seribu orang daripada seribu buku dibaca satu orang. Karena kita kan mensosialisasikan membaca yang penting segmen membacanya bukan lembaga membaca tersebut. I 3 : Dapat, memang itulah. Memang itu masyarakat yang terlibat. I 5 : Tujuan Pemerintah mempopulerkan TBM tentunya dengan maksud menumbuhkan minat baca masyarakat. Secara tidak langsung mendidik masyarakt agar terbiasa membaca. I 6 : Bisa. Dengan TBM masyarakat memperoleh informasi secara global, kalau TBM dapat berfungsi dengan benar seperti fungsi rekreasi itu jelas bahwa TBM dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat secara umum. I 7 : Ya itulah dia, karena dia berbaur dengan masyarakat. kalau tidak berbaur dengan masyarakat itu namanya bukan TBM. Ya sudah tentu karena mereka yang menggunakan. Kalau bisa kita letak lah di warung-warung, karena mereka bisa langsung memanfaatkan itu. Dari pernyataan informan diketahui bahwa kegiatan TBM yang berada di masyarakat adalah kegiatan pemerolehan informasi agar masyarakat dapat menumbuhkan minat baca masyarakat yang secara tidak langsung mendidik masyarakat agar terbiasa membaca.

4.4.4 Fenomena keberadaan Taman Bacaan Masyarakat di Lingkungan Masyarakat Perkotaan