Perencanaan Pelaksanaan tindakan Observasi

28 unsur-unsur yang diamati. Apabila ada kekurangan maka peneliti merefleksikan hasil analisis tersebut untuk merencanakan tindakan selanjutnya menuju perbaikan.

3.2 Perencanaan Tahap Penelitian

Penelitian tindakan kelas direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I terdiri dari 3 pertemuan, 2 pertemuan pembelajaran dan 1 pertemuan untuk tes formatif. Siklus II terdiri dari 3 pertemuan, 2 pertemuan untuk pembelajaran dan 1 pertemuan digunakan untuk tes formatif. Pertemuan pertama dan kedua digunakan untuk pembelajaran dengan waktu masing-masing 2 jam pelajaran, sedangkan pertemuan ketiga digunakan untuk tes formatif dengan waktu 2 jam pelajaran. Setiap siklus dilaksanakan melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

3.2.1 Perencanaan Siklus I

Pada tahap perencanaan siklus I terdiri dari: 1 perencanaan; 2 pelaksanaan tindakan; 3 pengamatan; 4 refleksi. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:

3.2.1.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti mengadakan perencanaan untuk mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. 29 Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut: 1 Mengidentifikasi masalah 2 Menyusun lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan perfomansi guru. 3 Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sesuai dengan materi yang akan dilaksanakan pada siklus I 4 Merancang media berupa kartu pertanyaan dan kartu jawaban. 5 Menyusun tes formatif.

3.2.1.2 Pelaksanaan tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan ini meliputi: 1 menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP; 2 menyiapkan media berupa kartu pertanyaan dan kartu jawaban; 3 mengadakan presensi; 3 melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pembelajaran kooperatif tipe make a match; 4 melaksanakan tes formatif bagi siswa.

3.2.1.3 Observasi

Observasi bertujuan untuk mengamati kegiatan penelitian yang telah direncanakan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan indikator yang telah ditentukan selama pelaksanaan tindakan kelas. Fokus observasi pada penelitian ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, antara lain sebagai berikut: 30 1 Hasil Belajar dilihat dari: rata-rata yang diperoleh siswa, banyaknya siswa yang berhasil mencapai ketuntasan KKM ≤ 63; dan persentase ketuntasan secara keseluruhan. 2 Aktivitas siswa, dilihat dari: presensi siswa, keberanian siswa dalam bertanya pada guru, keterlibatan siswa dalam mencari pasangan kartu, kreativitas siswa dalam mencari pasangan kartu, keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil tugas kelompok, hubungan kerjasama antar siswa pada saat kerja kelompok. 3 Performansi guru, dapat diamati dengan dua alat pengukuran kompetensi guru yaitu APKG 1 untuk mengamati pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran dan APKG 2 untuk mengamati proses pembelajaran. Performansi guru dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi: 1 merumuskan kompetensi dasarindikator. 2 Mengembangkan, mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar. 3 merencanakan skenario pembelajaran. 4 merancang pengelolaan kelas. 5 merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian. 6 tampilan dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran. Performansi guru dalam pelaksanaan pembelajaran meliputi: 1 mengelola ruang dan fasilitas belajar. 2 melaksanakan kegiatan pembelajaran. 31 3 mengelola interaksi kelas 4 bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar. 5 mendemonstrasikan kemempuan khusus dalam model pembelajaran kooperatif tipe make a match. 6 melaksanakan evaluasi dan proses hasil belajar. 7 kesan umum kinerja gurucalon guru.

3.2.1.4 Refleksi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS III SD NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

0 66 217

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA DI KELAS III SD NEGERI GUMILIR 05 KABUPATEN

3 26 282

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA KELAS III SD NEGERI KEMANDUNGAN 3 TEGAL

0 6 290

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Globalisasi Melalui Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Dawuan Kabupaten Cirebon

0 14 186

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PKn PADA MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS V SD NEGERI 5 PENGADEGAN

0 0 13