55
Diagram 4.5. Perbandingan tingkat ketuntasan belajar klasikal siklus I dan siklus II
Ketuntasan belajar siswa pada siklus II cukup memuaskan karena sudah memenuhi indikator yang telah ditetapkan yaitu ketuntasan belajar siswa minimal
75.
4.1.2.2 Deskripsi Data Observasi Proses Pembelajaran
Observasi yang dilakukan pada siklus II tampak beberapa peningkatan meliputi tingkat kehadiran siswa mencapai 93,33 dan persentase ketidakhadiran
siswa adalah 6,67. Selain itu, aktivitas belajar siswa lainnya dalam penerapan model pembelajaran koopertaif tipe make a match dapat dilihat pada tabel 4.5
berikut: Tabel 4.5. Nilai aktivitas siswa dalama pembelajaean siklus II
No Aspek yang
diamati Persentase
pertemuan ke
56
1 2 1.
Keberanian siswa dalam bertanya kepada guru 75,93
76,85 2.
Keterlibatan siswa dalam mencari pasangan kartu soaljawaban
73,15 75,00 3.
Kreativitas siswa dalam mencari pasangan kartu 76,85
77,78 4.
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan
75,00 76,85 5.
Keberanian siswa dalam mempresentasikan tugas hasil kelompok
74,07 75,93 6.
Hubungan kerjasama siswa pada saat kerja kelompok 72,22
75,00 Rata-rata 74,53
76,23 Rata-rata aktivitas siswa siklus II
75,38 Pada indikator keberanian siswa dalam bertanya kepada guru yang
mencapai 76,85. Observasi Keterlibatan siswa dalam mencari pasangan kartu soaljawaban mengalami peningkatan yang sangat baik dengan persentase
keberhasilan sebesar 75,00. Indikator Kreativitas siswa dalam mencari pasangan kartu meningkat setelah siswa mendapat pengalaman pada pembelajaran
siklus I, adapun hasil pada siklus II adalah 77,78. Indikator Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan menunjukkan persentasi
ketercapaian 76,85. Hasil observasi pada indikator Keberanian siswa dalam mempresentasikan tugas hasil kelompok sebesar 75,93. Ketercapaian indikator
Hubungan kerjasama siswa pada saat kerja kelompok sudah baik yaitu 75,00. Hasil data pada tabel 4.5 dapat diketahui persentase rata-rata keseluruhan
indikator aktivitas belajar siswa pada siklus II sebesar 75,38. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil observasi aktivitas belajar siswa berhasil untuk
mencapai skor rata-rata aktivitas belajar siswa ≥ 75.
57
Observasi proses pembelajaran berikutnya adalah performansi guru. Nilai performansi guru pada siklus II sudah menunjukkan adanya peningkatan dari
observasi siklus I. Peningkatan nilai performansi guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah.
Tabel 4.6 Nilai Performansi Guru
No. Aspek Penilaian Nilai
Skor Nilai
akhir 1. APKG
1 89,36
1 89,36
2. APKG2 92,49
2 184,98
Jumlah 3,00
274,34 Nilai Performansi Guru
91,44
Pada tabel 4.6 menampilkan performansi peneliti sudah baik, ditandai adanya peningkatan yang signifikan baik pada pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP maupun pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Perolehan nilai pada pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah
89,36 sedangkan perolehan peda pelaksanaan pembelajaran yaitu 92,49 sehingga nilai performansi guru pada siklus II yang diperoleh peneliti adalah 91,44.
4.1.2.3 Refleksi