Bahan Alat Pengembangan Produk Pangan Berbahan Dasar Jagung Quality Protein Maize (Zea mays L.) dengan Menggunakan Teknologi Ekstrusi

30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT

1. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jagung jenis QPM Quality Protein Maize varietas Srikandi Putih 1 dengan umur panen 105 – 110 hari dan kacang hijau varietas betet dengan umur panen 60 hari yang diperoleh dari Balai Penelitian Biji-bijian dan Umbi-umbian Malang serta jagung hibrida varietas A4 sebagai pembanding. Bahan-bahan yang digunakan untuk analisis kimia produk diperoleh dari stok laboratorium di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB dan toko kimia di sekitar Bogor.

2. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mesin Ekstruder buatan lokal dengan spesifikasi alat pada Tabel 7 dan dilihat pada Gambar 4, baskom, oven, hammer mill, cawan alumunium, plastik Polypropilene tebal dengan ketebalan 2.8 ×10 -2 mm, silica gel, cawan porselen, desikator, neraca analitik, labu kjeldahl, pipet mohr, pipet tetes, botol akuades, batu didih, tissue, petroleum eter, kertas saring, kapas bebas lemak, alat sokhlet, labu lemak, gelas ukur, gelas pengaduk, tabung reaksi, spektrofotometer UV-Vis, Texture Analyzer, sentrifus dan alat-alat untuk uji organoleptik. Tabel 6. Spesifikasi Alat Ekstruder Jenis Ekstruder Single extruder Barrel material Stainless less Motor Teco 25 HP for Screw Vema 1 HP for knife Baldor 0.25 HP for material feeding Kapasitas 65 sampai 75 kgjam Elemen pemanas Heater 1250 watt 60 °C - 80 °C Panel SS 430 automatic Putaran Ulir 1400 rpm 31 Gambar.5 Single Ekstruder Gambar 4. Single Extruder B. METODE PENELITIAN Penelitian ini terdiri dari enam tahap, yaitu tahap persiapan bahan, penentuan rancangan penelitian, formulasi penentuan formula awal, pembuatan produk awal, analisis mutu produk awal, pengujian statistik dengan menggunakan uji Anova, Duncan, dan Response Surfase Methodology D- Optimal Combine , pemilihan produk yang terbaik dan tahap analisis fisik serta kimia produk terbaik. Tahapan penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 5. Tahap persiapan bahan baku meliputi persiapan bahan baku utama yaitu jagung Quality Protein Maize dan kacang hijau varietas betet. Persiapan bahan baku utama yaitu jagung kering dengan kadar air 12 digiling, sehingga menjadi grits sedangkan untuk kacang hijau dilakukan perendaman, penyosohan, pengeringan dan penggilingan. 32 Gambar 5. Skema alur metode penelitian Persiapan Bahan Baku Ditentukan faktor perlakuan penelitian Penentuan formula awal formulasi menggunakan Design Expert V.7 Dibuat produk ekstrusi hasil formula yang direkomendasikan oleh program Design Expert V.7 Data diuji statistik dengan uji Anova, dan uji Duncan Data diuji Anova untuk proses optimasi oleh program Design Expert V.7 Dianalisis hasil Out put data analisis dari program Design Expert V.7 Diuji organoleptik uji hedonik skor tekstur dan kelengketan dan fisik uji tekstur dan derajat pengembangan Dioptimasi dengan program Design Expert V.7 dan pemilihan formula optimal Produk terpilih Dianalisis kimia, fisik dan derajat pengembangan pada produk yang terpilih optimal 33

a. Proses Persiapan Bahan Baku

Tahap persiapan bahan meliputi sortasi dari bahan utama yaitu jagung dan kacang hijau, kemudian penggilingan bahan utama, sehingga bahan berbentuk grits dengan menggunakan alat hammer mill. Jagung digiling dengan menggunakan hammer mill, sehingga berbentuk grits. Sementara kacang hijau sebelum dihancurkan oleh hammer mill, terlebih dahulu direndam dengan air selama satu malam, sehingga aleuronnya mudah terkelupas, kemudian digiling basah menggunakan alat penggiling grinder. Setelah itu dilakukan pemisahan kulit ari. Untuk kacang hijau yang sudah terpisah dengan kulit ari dilanjutkan kepada proses pengeringan menggunakan oven dengan suhu 50 °C selama 6 jam. Kacang hijau kering digiling dengan Hammer mill, sehingga didapatkan butiran grits kacang hijau. Jagung Quality Protein Maize yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Jagung Quality Protein Maize

b. Penentuan Komposisi Formula dan Suhu Awal Proses

Faktor utama yang menjadi dasar serta sekaligus menjadi faktor perlakuan dan menjadi kendala batasan pada penelitian ini adalah komposisi bahan atau formula bahan yang dicampur dan suhu awal proses. Komposisi bahan untuk jagung yang dilakukan yaitu mulai 0 sampai 100, begitu juga kacang hijau yaitu sebesar 0 sampai 100. Setiap 34 formula dibuat dalam satu kilogram. Sedangkan untuk faktor pengaturan suhu pemanas atau heater ekstruder dibatasi yaitu berkisar antara 60 ºC – 70 ºC.

c. Penentuan Formula Awal Formulasi

Proses formulasi yaitu menggunakan program Design Expert version 7 dengan metode rancangan percobaan RSM Response Surface Methodology D-optimal combined. Metode ini akan diperoleh suatu formula optimal yang sesuai dengan optimasi yang diinginkan pada penelitian kali ini. Sebelum mendapatkan formula terpilih atau optimal program DX 7 ini secara otomatis memformulasikan formula awal yang digunakan sebagai dasar dari proses optimasi, maka dihasilkan empat belas formula. Rentang atau jarak antar formula awal yang dihasilkan yaitu disesuaikan secara otomatis dengan batasan yang diberikan pada saat input variabel yang tersedia pada pada program Design Expert version 7. Kempat belas formula tersebut dipilih oleh program Design Expert version 7 secara acak sesuai dengan metode statistik atau rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini. Rancangan penelitian ini menggunakan metode RSM D-Optimal Combine.

d. Pembuatan Produk Ekstrusi

Pertama kali semua bahan baik jagung dan kacang hijau ditimbang sesuai dengan hasil formulasi awal yang dilakukan oleh program Design Expert 7. Di samping itu mempersiapkan mesin ekstruder yaitu dengan mengatur suhu aktual pada pemanas ekstruder sesuai dengan suhu setiap formula yang disarankan yaitu antara 60 °C – 70 °C. Setelah suhu mesin untuk proses sesuai dengan diharapkan, adonan dimasukan ke dalam hoper tempat masuknya bahan lalu bahan atau adonan diproses di dalam ulir ekstruder. Berikut Gambar alur proses pembuatan produk ekstrusi pada penelitian ini. 35 Gambar 7. Skema alur pembuatan produk ekstrusi

e. Pengujian Pada Setiap Produk Hasil dari Formulasi

Parameter mutu produk sekaligus menjadi respon data bagi data statistik yang digunakan untuk menentukan rancangan model matematika. Juga sekaligus memilih produk yang optimal. Respon atau parameter mutu produk yang diujikan pada penelitian ini adalah nilai hedonik terhadap tekstur dan kelengketan, kekerasan produk, dan derajat pengembangan. Kacang Hijau var betet Direndam dengan air satu malam Digiling dengan grinder Dipisahkan kulit kacang hijau Dikeringkan kacang hijau tanpa kulit Jagung QPM kering dengan kadar air 12 db Dibersihkan Digiling dengan hammer mill 10 mesh FORMULASI Proses Ekstrusi Produk Analisis fisik dan kimia 36

1. Uji Hedonik Tekstur dan Uji Hedonik Kelengketan Produk