Persiapan Bahan Pembentukan Lembaran
13
Gambar 1. Pola rekatan lembaran bilah bambu 3.
Pembuatan Bambu Lapis
3.1. Persiapan Perekat Perekat yang digunakan adalah epoxy dan PVAc dengan berat labur sama sebesar 200
gm
2
. 3.2. Pelaburan Perekat
Lembaran bilah bambu dilabur dengan perekat menggunakan teknik double spread agar penyebaran perekat diharapkan benar-benar merata pada setiap sisi permukaan yang direkat.
Banyaknya perekat yang dibutuhkan untuk luas 2 permukaan lembaran bambu yang direkat bersama sebesar 0.4mx0.4mx200gm
2
, yaitu 32 gram, sehingga masing-masing permukaan dilabur sebanyak 16 gram perekat. Sedangkan untuk lapisan terluar lapisan permukaan, teknik perekatan
yang digunakan adalah single spread dengan jumlah perekat yang dibutuhkan setengah dari luas 2 permukaan lembaran bambu yang direkat bersama sebanyak 16 gram. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi perembesan perekat yang berlebihan pada bagian permukaan panel bambu. 3.3. Pembentukan Lembaran
Lembaran bilah bambu yang telah dilabur dengan perekat kemudian direkat satu dengan lainnya dengan arah saling tegak lurus arah seratnya. Lapisan permukaan lapisan luar panel
bambu ditutup menggunakan vinir dari kayu jati dan kayu sungkai guna memperindah penampilan panel bambu yang dihasilkan. Pembentukan lembaran ini dibedakan berdasarkan tebal bilah
bambu penyusunnya dan tebal total panel bambu membentuk kombinasi lapisan A dan kombinasi lapisan B
Kombinasi lapisan A
Kombinasi lapisan B
Gambar 2. Susunan Ketebalan Bambu Lapis
lakban
l
akban
3 mm 5 mm
3 mm
2.5 mm 5 mm
2.5 mm
14
3.4. Pengempaan Panel bambu yang telah disatukan dan direkat kemudian dikempa dingin suhu 25
o
C untuk tiap tipe perekat dengan tekanan 35 kgcm
2
dan waktu kempa selama 24 jam. 3.5. Pengkondisian
Setelah proses pengempaan dilakukan, panel dibiarkan di tempat terbuka selama 2 minggu untuk menghilangkan tegangan yang terjadi pada saat pengempaan dan menyesuaikan
dengan kadar air setempat. 3.6. Pembuatan Contoh Uji
Setelah melewati
masa conditining
, panel bambu diuji sifat-sifatnya. Setiap panel kemudian dibuat contoh uji, masing-masing untuk melakukan pengujian kadar air dan kerapatan,
kembang susut, keteguhan rekat sejajar serat permukaan dan sejajar serat lapisan inti, serta keteguhan lentur bentang sejajar serat permukaan dan bentang sejajar serat lapisan inti.
Gambar 3. Pengambilan contoh uji panel bambu
Keterangan : A = Contoh uji kadar air dan kerapatan 100 mm x 100 mm.
B1 = Contoh uji keteguhan lentur bentang sejajar serat permukaan 50 mm x 24T mm + 50 mm
B2 = Contoh uji keteguhan lentur bentang sejajar serat lapisan inti 50 mm x 24T mm + 50 mm
C1 = Contoh uji keteguhan rekat sejajar serat permukaan 100 mm x 25 mm C2 = Contoh uji keteguhan rekat sejajar serat lapisan inti 100 mm x 25 mm
D = Contoh uji stabilitas dimensi 35 mm x 35 mm
A B1
B2 C
2 C1
D
15
Keterangan : 1, 3 = Lapisan muka belakang bambu lapis
2 = Lapisan inti bambu lapis
A = Contoh uji keteguhan rekat sejajar serat permukaan B = Contoh uji keteguhan rekat sejajar serat lapisan inti
Gambar 4. Contoh uji keteguhan rekat
1 2
3
A
100 mm
34,5 mm 25 mm
34,5 mm 25 mm
B
100 mm
34,5 mm 25 mm
34,5 mm 25 mm
1 2
3
16
dengan t = tebal panel bambu lapis
Gambar 5. Contoh uji keteguhan lentur
Bentang Sejajar Serat Lapisan Inti t
24t + 50 mm 50
mm 24t + 50 mm
t 50
mm Bentang Sejajar Serat Permukaan
17