Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data

47 lain dan sikap membantu orang lain.. Wawancara dilakukan kepada siswa slow learner yang berjumlah dua orang, guru kelas 3, guru pendamping khusus, orang tua dan perwakilan teman sekelas.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mengetahui sejarah pribadi kehidupan masa kecil, di sekolah dan di masyarakat siswa slow learner. Nana Syaodih Sukmadinata 2009: 221 menjelaskan bahwa studi dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen – dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Peneliti mengumpulkan dokumen yang berkaitan seperti rapot hasil belajar pada aspek kepribadian yang dapat menunjukkan kepribadian siswa sejak kelas 1 sampai dengan kelas 3, presensi kehadiran pada ekstrakurikuler yang diikuti, dan tugas-tugas sekolah yang berkaitan dengan aspek kecerdasan interpersonal.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data lapangan dalam penelitian kualitatif berbeda dengan dengan penelitian kuantitatif. Sugiyono 2010:305 menyatakan bahwa, dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama. Lebih lanjut, Sugiyono menyebutkan bahwa 48 dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data diutamakan pada observasi partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan peneliti sebagai instrumen utama dan menggunakan alat bantu untuk memperoleh data lapangan meliputi pedoman observasi dan pedoman wawancara. Pedoman observasi dan pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh data yang lebih mendalam tentang kecerdasan interpersonal siswa slow learner di SD Negeri Jlaban. Pedoman observasi dan pedoman wawancara dikembangkan berdasarkan teori Ridwan Abdulah Sani tentang tahapan perkembangan kecerdasan interpersonal. Kisi- kisi mengembangkan teori tersebut untuk mendapatkan informasi tentang tahapan perkembangan kecerdasan interpersonal meliputi sikap mengahrgai perbedaan toleransi, kerjasama dengan orang lain, dan membantu orang lain. Kisi –kisi instrumen terlampir dalam lampiran 1 halaman 159.

F. Teknik Analisis Data

Data penelitian kualitatif yang sudah diperoleh dari berbagai sumber dan berbagai teknik pengumpulan data tidak dapat disimpulkan secara cepat dan singkat, masih terdapat satu langkah yang harus dilakukan agar data yang diperoleh mudah dipahami. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Patton Jamal Ma’mur Asmani, 2011: 164 menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Analisis ini dilakukan setelah data sudah ada. Lebih lanjut, Sugiyono 2010:334 mengemukakan definisi analisis data yaitu 49 Proses mencari dan menyusun secara sitematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis data berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Sebelum ke lapangan, peneliti melakukan analisis berupa analisis data sementara yang diperoleh melalui wawancara dengan guru kelas III, kepala sekolah SD Negeri Jlaban dan observasi pada saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran serta dokumentasi yang merupakan hasil assesment tentang anak berkebutuhan khusus di SD Negeri Jlaban. Data sementara tersebut perlu dikaji agar peneliti mendapatkan gambaran awal tentang sebelum penelitian. Peneliti melakukan analisis data yang kompleks dan lebih terperinci di lapangan secara langsung. Lebih lanjut, peneliti menggunakan analisis selama di Lapangan dengan Model Miles and Huberman. Alasan peneliti menggunakan model analisis data model Miles and Huberman karena model ini dalam menganalisis data dilakukan secara bertahap dan terus menerus dilakukan sampai data yang diperoleh jenuh. Miles and Huberman Sugiyono, 2010: 337 mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif secara interaktif dan 50 berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data meliputi Data Reduction Reduksi Data, Data Display Penyajian Data, dan Conclusion Drawing Verification Penarikan Kesimpulan

a. Data Reduction Reduksi Data

Reduksi data dalam penelitian digunakan agar data yang diperoleh di lapangan tidak semuanya di analisis. Data yang diperoleh di lapangan tidak semua sesuai dengan kebutuhan yang dinginkan peneliti. Data yang tidak dibutuhkan akan disingkirkan oleh peneliti. Pendapat ini sejalan dengan Sugiyono 2010: 338 yang menjelaskan bahwa mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Hal ini dilakukan karena, semakin lama peneliti memasuki lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Kegiatan mereduksi data membuat gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya serta mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data dalam penelitian ini difokuskan kepada kecerdasan interpersonal yang ditunjukkan oleh dua siswa slow learner. Reduksi data dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi di dalam pebelajaran maupun di luar pembelajaran, wawancara dengan siswa slow learner, guru kelas III, guru pendamping khusus, orang tua 51 siswa slow learner dan teman sekelas serta data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi siswa slow learner tersebut.

b. Data Display Penyajian Data

Langkah yang dilakukan setelah reduksi data dalam penelitian ini adalah penyajian data. Peneliti melakukan penyajian data agar data yang diperoleh di lapangan mudah untuk dipahami. Sugiyono 2010: 341 mengemukakan bawa setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyaian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Lebih lanjut Miles and Huberman Sugiyono, 2010: 341 menekankan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Peneliti menyajikan data tentang sikap, perilaku, interaksi dan segala sesuatu yang ditunjukkan oleh subjek penelitian baik pada saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran dalam bentuk teks yang bersifat diskriptif. Data tersebut berasal dari hasil observasi pembelajaran dan di luar pembelajaran, wawancara dengan siswa slow learner, wawancara dengan guru kelas III, wawancara dengan guru pendamping khusus, wawancara dengan orang tua siswa slow learner, dan wawancara dengan perwakillan teman sekelas serta studi dokumentasi.

c. Conclusion Drawing Verification Penarikan Kesimpulan

Langkah terakhir yang dilakukan dalam tahap analisis data penelitian ini adalah penarikan kesimpulan. Penarkan kesimpulan dilakukan setelah 52 reduksi data dan penyajian data telah selesai. Miles and Huberman Sugiyono, 2010: 345 mengemukakan bahwa langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pngumpulan data berikutnya. Hal ini juga dapat berbalik, apabila kesimpulan yng dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel. Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini tentang kecerdasan interpersonal yang ditunjukkan oleh siswa slow learer di SD negeri Jlaban kecamatan Sentolo kabupaten Kulon Progo berdasarkan hasil observasi pada saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran, wawancara dengan dua siswa slow learner, guru kelas III, guru pendamping khusus, orang tua masing-masing siswa slow learner, perwakilan teman sekelas dan studi dokumentas yang telah tertulis dalam penyajian data kemudian dianalisis untuk memperoleh kesimpulan.

G. Keabsahan Data