133 diskriminasi karena walaupun tidak melakuka diskriminasi, NA lebih
cenderung pendiam.
c. Menunjukkan Perhatian dan Empati kepada Orang Lain
Indikator menunjukkan perhatian dan empati kepada orang lain dibedakan atas dua sub indikator meliputi perhatian kepada teman serta
ramah dan bersahabat. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi TT lebih memiliki sikap perhatian kepada orang lain.
Pada suatu ketika NA mengeluhkan rasa sakit pada perutnya, tanpa diminta TT bersedia untuk mengoleskan minyak kayu putih di perutnya
dan bahkan sampai menawarkan untuk menemani ke belakang serta mencari cara agar NA tidak malu untuk diolesi perutnya. Kepada guru
dan orang tua pun demikian, baik TT dan NA memberikan rasa perhatian dan empati kepada orang tua. Khususnya TT, menurut guru
kelas maupun guru pendamping khusus lebih perhatian kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Slamet Anantapuro dan Usa
Sutisna 1984: 51-52 menyatakan bahwa karakteristik siswa slow learner dalam kehidupan rumah tangga mampu bergaul dengan baik.
Namun pendapat ini tidak sesuai dengan NA yang cenderung tampak tidak perhatian dan empati kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan
pendapat G. Lokanadha Reddy, dkk 2006 : 64-66 menjelaskan bahwa siswa slow learner memiliki masalah emosional yaitu lebih tergantung
pada orang lain. Sikap yang ditunjukkan NA tampak tergantung pada
134 orang lain sehingga tidak melakukan hal yang berhubungan dengan
perhatian kepada orang lain. Bentuk perhatian yang dilakukan TT menjadi salah satu tanda
bahwa TT tampak memiliki kecerdasan interpersonal. Sesuai dengan pendapat May Lwin dkk 2008:205 menjelaskan beberapa indikator
kecerdasan interpersonal, salah satunya adalah ingin tahu mengenai orang lain. Lebih lanjut, pendapat May Lwin diperkuat oleh Munif
Chatib 2011:137 yang menyatakan bahwa kompetensi yang ingin dicapai dalam kecerdasan interpersonal beberapa diantaranya adalah
memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan memiliki empati yang tinggi. Sehingga dapat dinyatakan TT tampak memiliki kecerdasan
interpersonal pada indikator perhatian kepada orang lain, sedangkan NA tampak tidak memiliki kecerdasan interpersonal pada indikator
perhatian kepada orang lain. Sub indikator kedua yaitu ramah dan bersahabat, berdasarkan hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi TT lebih bersikap ramah dan bersahabat dan muncul ketika berhadapan dengan orang asing. Hal ini
tidak sesuai dengan pendapat Nani Triani dan Amir 2013 : 10 menyatakan bahwa karakteristik siswa slow learner pada aspek sosial
dalam bersosialisasi biasanya kurang baik. Berbanding terbalik dengan NA tampak tidak ramah dan bersahabat sehingga sesuai dengan
pendapat Nani Triani dan Amir tersebut. Sikap ramah yang ditunjukkan TT menandakan bahwa TT memiliki kecerdasan interpersonal yang
135 tinggi pada aspek tersebut. Sejalan dengan pendapat May Lwin dkk
2008:205 menjelaskan beberapa indikator kecerdasan interpersonal yang tinggi, salah satunya adalah ramah terhadap orang asing.
Berbanding terbalik dengan NA yang bersikap kurang ramah. Hal tersebut tidak sesuai dengan pendapat May Lwin dkk 2008:205 yang
menjelaskan beberapa indikator kecerdasan interpersonal yang tinggi, salah satunya adalah ramah terhadap orang asing.
Ketiga indikator di atas tergabung menjadi sikap menghargai perbedaan toleransi. Pada indikator pertama yaitu menghormati pribadi orang lain,
TT dan NA tampak menghormati keberadaan guru di luar pembelajaran, namun di dalam pembelajaran TT tampak tidak menghormati keberadaan
guru, sedangkan dalam hal menghormati teman, TT tampak tidak menghormati, sedangkan NA tampak menghormati keberadaan guru. Pada
indikator ini TT dan NA tampak tidak memiliki kecerdasan interpersonal. Indikator kedua yaitu tidak melakukan diskriminasi, TT dan NA tidak
membeda-bedakan dalam berteman. TT dan NA mau berteman dengan teman sekelas, teman yang berbeda kelas dan teman yang berbeda jenis
kelamin. Namun, terkadang yang dibeda-bedakan oleh temannya adalah TT karena nakal. Pada indikator kedua TT tampak memiliki kecerdasan
interpersonal, sedangkan NA tampak tidak memiliki kecerdasan interpersonal karena walaupun tidak melakukan diskriminasi NA
cenderung diam.
136 Indikator ketiga yaitu perhatian dan empati kepada orang lain, TT
tampak perhatian dan empati kepada orang lain sedangkan NA tampak tidak perhatian dan empati kepada orang lain. Pada indikator ketiga, TT
tampak memiliki kecerdasan interpersonal, sedangkan NA tampak tidak memiliki kecerdasan interpersonal. Ketiga indikator tersebut bertitik tolak
pada kualitas interaksi yang diberikan oleh TT dan NA. TT banyak melakukan interaksi kepada orang tua, guru dan teman. Sedangkan NA
tampak jarang melakukan interaksi kepada orang tua, guru dan teman. Sehingga dapat dinyatakan dari aspek menghormati pribadi orang lain TT
dan NA tampak tidak memiliki kecerdasan interpersonal.
2. Sikap Kerjasama dengan Orang Lain