Mampu Bekerjasama dengan Teman dan Anggota Masyarakat

136 Indikator ketiga yaitu perhatian dan empati kepada orang lain, TT tampak perhatian dan empati kepada orang lain sedangkan NA tampak tidak perhatian dan empati kepada orang lain. Pada indikator ketiga, TT tampak memiliki kecerdasan interpersonal, sedangkan NA tampak tidak memiliki kecerdasan interpersonal. Ketiga indikator tersebut bertitik tolak pada kualitas interaksi yang diberikan oleh TT dan NA. TT banyak melakukan interaksi kepada orang tua, guru dan teman. Sedangkan NA tampak jarang melakukan interaksi kepada orang tua, guru dan teman. Sehingga dapat dinyatakan dari aspek menghormati pribadi orang lain TT dan NA tampak tidak memiliki kecerdasan interpersonal.

2. Sikap Kerjasama dengan Orang Lain

Sikap kerjasama dengan orang lain dilihat dari empat indikator meliputi mampu bekerjasama dengan teman anggota masyarakat, bertanggung jawab dalam kelompok, mampu berkompromi, dan mengatasi konflik.

a. Mampu Bekerjasama dengan Teman dan Anggota Masyarakat

Pada indikator ini, peneliti melihat dari sisi kerjasama dalam kelompok, keikutsertaan siswa slow learner teradap klub-klub anggota, organisasi non formal ataupun perkumpulan lainnya serta keikutsertaan mengikuti ekstrakurikuler wajib di sekolah. Berdasarkan observasi, wawancara dan studi dokumentasi TT dan NA suka bekerjasama dalam kelompok, namun hal ini dilatar belakangi oleh alasan TT dan NA. Adanya belajar kelompok, TT dan NA dapat menggantungkan diri dan dapat bebas mengerjakan tugas. Keadaan tersebut sesuai dengan 137 pendapat G. Lokanadha Reddy, dkk 2006: 64-66 menyatakan bahwa siswa slow learner memiliki masalah emosional yaitu lebih tergantung kepada orang lain dan memiliki tanggung jawab yang sedikit. Lebih lanjut, hal ini tidak sesuai dengan pendapat Muhammad Yaumi 2012: 147 menjelaskan karakteristik individu yang memiiki kecerdasan interpersonal dominan, salah satunya adalah belajar dengan sangat baik ketika berada dalam situasi yang membangun interaksi antara satu dengan yang lainnya serta sangat produktif dan berkembang dengan pesat ketika belajar secara kooperatif dan kolaboratif. TT dan NA tampak tidak belajar dengan baik karena memanfaatkan kesempatan ini untuk menggantungkan kepada orang lain. Selain itu, TT dan NA tidak produktif dan tidak berkembang karena keduanya tidak memiliki peran yang besar ketika belajar berkelompok. Kualitas kerjasama dalam kelompok yang ditunjukkan oleh TT dan NA tampak tidak bertanggung jawab, penyebabnya karena keterbatasan TT dan NA yang sulit dalam perkembangan kognitif sehingga berakibat TT dan NA membebaskan diri dari tugas kelompok. Hal ini sesuai dengan pendapat Nani Triani dan Amir 2013: 10 menjelaskan bahwa pada aspek intelegensi, siswa slow learner mengalami masalah terutama pada mata pelajaran hafalan dan abstrak. Sikap TT dan NA yang tampak membebaskan diri dari tugas kelompok tidak sejalan dengan pendapat Munif Chatib 2011:137 yang menyatakan bahwa kompetensi yang ingin dicapai dalam kecerdasan 138 interpersonal salah satunya adalah bekerja sama. Sehingga dapat dinyatakan TT dan NA tampak tidak memiliki kecerdasan interpersonal pada aspek kerjasama dengan teman dan anggota masyarakat. Lebih lanjut, berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi TT dan NA tidak mengikuti klub-klub angggota, organisasi non formal maupun perkumpulan yang lain. Sementara itu, TT dan NA walaupun pramuka adalah ekstrakurikuler wajib, keduanya jarang berangkat. TT dan NA tidak bertanggung jawab karena walaupun ekstrakurikuler wajib, TT dan NA tidak memiliki tanggung jawab sebagai siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler wajib yang sudah diatur oleh sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat G. Lokanadha Reddy, dkk 2006: 64-66 yang menjelaskan bahwa siswa lamban belajar slow learner memiliki masalah emosional mereka lebih tergantung pada orang lain dan memiliki tanggungjawab yang lebih sedikit. TT dan NA lebih tergantung kepada orang lain sehigga mudah terpengaruh. TT dan NA lebih menyukai bermain dibanding mengikuti klub-klub anggota, organisasi non formal lainnya ataupun perkumpulan yang lain. TT dan NA tidak bertanggung jawab karena walaupun ekstrakurikuler wajib, TT dan NA tidak memiliki tanggung jawab sebagai siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler wajib yang sudah diatur oleh sekolah. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Muhammad Yaumi 2012: 147 menjelaskan karakteristik individu yang memiiki kecerdasan interpersonal dominan, salah satunya adalah selalu 139 melibatkan diri dalam klub-klub dan berbagai aktivitas ekstrakurikuler. TT dan NA tidak mengikuti klub-klub dan ekstrakurikuler, sehingga dapat dinyatakan pada hal ini TT dan NA memiliki kecerdasan interpersonal yang dominan. TT dan NA hanya mengikuti ekstrakurikuler wajib yaitu pramuka, namun juga keduanya jarang mengikuti ekstrakurikuler tersebut.

b. Bertanggungjawab dalam kelompok