48 b. Setelah diperoleh nilai total keaktifan tiap indikator dari tiap siswa, langkah
selanjutnya membandingkan dengan jumlah skor maksimal yang diharapkan c. Menghitung persentase keaktifan siswa dengan rumus:
� � � � �� � �� =
∑ skor yang diperoleh �� � ��� � � � skor maksimal dari setiap aspek
�
2. Analisis data hasil tes
Analisis terhadap tes hasil belajar siswa dilakukan dengan analisis kuantitatif dengan menentukan rata-rata nilai tes. Rata-rata nilai tes diperoleh dari
penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada dikelas, dengan rumus:
Xrata − rata = ∑ �
∑ � Keterangan:
X
rata-rata
= Nilai rata-rata ∑x
= jumlah seluruh nilai siswa ∑N
= Jumlah siswa Suharsimi Arikunto, 2013: 272
H. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Standar yang digunakan untuk menentukan kriteria keberhasilan tindakan yaitu dari segi proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila
seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 siswa dari jumlah kelas terlibat secara aktif. Sedangkan hasil belajar dikatakan berhasil apabila terlihat
nilai rata-rata kelas minimal 75 dari jumlah siswa telah memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu minimal siswa mencapai nilai 75 sesuai dengan
yang telah ditentukan pada mata pelajaran Pem rograman Desktop di SMK Ma’arif
Wonosari.
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Kegiatan Pra Siklus
Sebelum dilaksanakan penelitian dilakukan diskusi dengan guru pengampu Mata Pelajaran Pemrograman Desktop terlebih dahulu pada tanggal 15 November
2014 di SMK Ma’arif Wonosari. Observasi awal dilakukan bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang biasanya dihadapi oleh guru saat melaksanakan
pembelajaran di kelas. Hasil observasi awal pada Mata Pelajaran Pemrograman Desktop di kelas XI TI B, sebagian besar siswa masih kurang memperhatikan
proses pembelajaran. Siswa terlihat bosan dalam menanggapi pembelajaran. Siswa juga cenderung kurang aktif dan kurang berinteraksi dengan siswa lain
selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru pengampu dapat
diketahui bahwa keaktifan siswa selama proses pembelajaran masih rendah sehingga perlu mendapatkan perhatian agar keaktifan siswa dapat meningkat,
karena rendahnya keaktifan siswa selama pembelajaran akan berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh.
Sebelum dimulainya penelitian dilakukan penetapan kompetensi dasar yang dijadikan sebagai materi yang dikaji dalam pengimplementasian model
pembelajaran Problem Based Learning. Materi yang dikaji berdasarkan saran guru yaitu Pemrograman Basis data Desktop, kemudian disusun rancangan berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Penentuan jumlah kelompok dan anggota-anggotanya dibantu oleh guru yaitu
ditentukan dengan cara pembagian menurut daftar nilai siswa. Cara ini dilakukan