Pengertian Kenakalan Pelajar atau Remaja

28 masalah yang dialami oleh para remaja yang berasal dari latar belakang sosial- ekonomi rendah merupakan perilaku ekstenalisasi yang tidak terkendali sebagai contoh, menganggu kebersamaan orang lain dan berkelahi. Peilaku- perilaku ini juga lebih banyak dijumpai pada remaja laki-laki dibandingkan perempuan. Masalah-masalah yang dialami oleh para remaja yang berasal dari sosial-ekonomi menengah dan remaja perempuan lebih sering merupakan perilaku internalisasi sebagai contoh, kecemasan dan depresi. Dalam studi yang dilakukan baru-baru ini, remaja laki-laki Latin yang memiliki relasi yang baik dengan ibunya, memiliki kecenderungan tidak memperlihatkan perilaku eksternalisasi dibandingkan rekannya yang memiliki relasi yang buruk dengan ibunya.Loukas Prelow, 2004

5. Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja

Menurut Mulyono 1989 : 122 mengemukakan bentuk-bentuk kenakalan remaja yang dapat yang dapat digolongkan ke dalam dua kelompok: 1. Kenakalan yang bersifat amoral dan anti sosial yang tidak teratur oleh undang-undang sehingga tidak apat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum, seperti berbohong atau memutar balikan kenyataan dengan tujuan menipu diri, kabur dari rumah, keluyuran atau pergi sampai larut malam, dan bergaul dengan teman yang dapat menimbulkan pengaruh negatif. 2. Kenakalan bersifat melanggar hukum dengan penyelesaiannya sesuai dengan undang-undang dan hukum, sepeti berjudu, mencuri, 29 menjambret, merampok, menggelapkan barang, penipuan dan pemalsuan, memiliki dan membawa senjata tajam yang dapat membahayakan orang lain, percobaan atau terlibat pembunuhan, dan penganiyaan. Dengan begitu bentuk-bentuk kenakalan remaja tersebut bervariasi sesuai dengan perkembangan zaman. Maka secara umum bentuk-bentuk kenakalan dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu kenakalan yang bersifat amoral dan anti sosial serta kenakalan yang bersifat melanggar hukum.

6. Kenakalan Remaja Sebagai Problem Sosial

Juveile delinkquency kenakalan remaja bukan hanya merupakan perbuatan anak yang melawan hukum semata akan tetapi juga termasuk di dalamanya perbuatan yang melanggar norma masyarakat. Dewasa ini sering terjadi seorang anak digolongkan sebagai delikuen jika pada anak tersebut nampak adanya kencederungan-kecenderungan anti sosial yang sangat memuncak sehingga perbuatan-perbuatan tersebut menimbulkan gangguan- gangguan terhadap kemanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat, misalnya pencurian, pembunuhan, penganiyayaan, pemerasan, penipuan, penggelapan, dan geladangan serta perbuatan-perbuatan lain yang dilakukan oleh anak remaja yang meresahkan masyarakat. Pada garis besarnya masalah-masalah sosial yang timbul karena perbuatan-perbuatan anak remaja dirasakan sangat mengganggu kehidupan 30 masyarakat baik di kota maupun pelosok desa. Akibatnya sangat memilukan, kehidupan masyarakat menjadi resah, perasaan tidak aman bahkan sebagian anggota-anggotanya menjadi terasa terancam hidupnya. Problem tadi pada hakikatnya menjadi tanggung jawab bersama di dalam kelompok. Hal ini bukan berarti masyarakat harus membenci anak delikuen atau mengucilkannya akan tetapi justru sebaliknya. Masyarakat dituntut secara moral agar mampu mengubah anak-anak delikuen menjadi anak saleh, paling tidak mereka dapat dikembalikan dalam kondisi equilibrium. Problem sosial tersebut secara esensial bukan sekedar merupakan tanggung jawab para orang tuawali atau pengasuh di rumah, pemuka-pemuka masyarakat, dan pemerintah semata, akan tetapi masalah-masalah tersebut menjadi tanggung jawab para anak remaja sendiri untuk ditanggulangi, jadi hindari demi kelangsungan hidup masa depan mereka. Dalam beberapa hal timbul kesulitan yang asasi untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab, akan tetapi secara sosiologis rasa ikut bertanggung jawab untuk mengatasi problem sosial akan timbul dengan sendirinya karena adanya unsur solidaritas sense of solidarity yang kuat dari mereka terhadap masyarakat.

C. Bentuk Bimbingan Pekerjaan Sosial

1. Pengertian Pekerjaan Sosial

Menurut International Federation of Social WorkerIFSW yang dijelaskan Dubois Miley dalam Miftachul Huda 2009 : 3, pekerjaan sosial social work adalah sebuah profesi yang mendorong perubahan sosial, memecahkan