Tujuan Pekerjaan Sosial Bentuk Bimbingan Pekerjaan Sosial

35 Sedangkan menurut Andi Mapiare suatu bimbingan dikatakan bimbingan sosial apabila penekanan bimbingan lebih diarahkan pada usaha-usaha mengurangi masalah-masalah sosial. Sementara dalam lampiran Peraturan Gubenur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2013 Tentang Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Tengah, Bimbingan atau pembinaan adalah segala usaha dan kegiatan membimbing dan mendorong, mengarahkan, menggerakan, termasuk kegaiatan koordinasi dan bimbingan teknis untuk pelaksanaan sesuatu dengan baik, teratur, rapi dan seksama menurut rencana program ; Pelaksanaan dengan ketentuan, petunjuk, norma, sistem, dan metode secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dengan hasil yang diharapkan secara maksimal. Berdasarkan beberapa pengertian dan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan sosial adalah proses dimana seseorang atau kelompok masyarakat termasuk pelajar mendapat bantuan untuk menjadikan hidupnya lebih baik lagi dan dapat memperbaiki masalah-masalah sosialnya sehingga dapat berdampak pada dirinya sendiri maupun orang lain dengan melakukan hal-hal yang positif.

6. Prinsip Bimbingan Sosial

Bimbingan sosial dilakukan dalam hal penaganan suatu tindakan bimbingan ini dilakukan atas dasar prinsip pendidikan, yaitu : 36 a. Kontrak pembelajaran, artinya setiap bimbingan diawali dengan pentingnya kontrak pembelajaran antara peserta dengan fasilitator. Dengan kontrak ini, maka peserta telah dilibatkan sejak awal proses bimbingan. b. Partisipasif, artinya setiap bimbingan menekankan pentingnya peranan peserta. c. Belajar atas dasar pengalaman, artinya setiap bimbingan didasarkan pada pengalaman peserta. d. Saling memberi dan menerima, artinya setiap bimbingan didasarkan pada proses dialogis yang menjamain situasi untuk saling memberi dan menerima informasi secara utuh.

7. Teknik Bimbingan Sosial

Beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk melakukan bimbingan sosial, antara lain : a. Cermah dan Tanya jawab, yaitu menyajikan informasi yang diperlukan bagi peserta dan kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. b. Curah pendapat, yaitu memberika peluang kepada setiap peserta untuk mengemukakan berbagai pandangan, tanggapan, masukan, saran, kritik, tentang materi yang disajikan dalam upaya pemecahan masalah. c. Diskusi, yaitu membahas topik bimbingan melalui diskusi kelompok dengan topik tertentu.