Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

75 jurnalistik dan English Conversation, dan Pembinaan Imtaq Qiroah, tartil Al-Quran dan MSQ.

g. Keadaan Sarana dan Prasarana

SMP Negeri 15 Yogyakarta berdiri di atas tanah seluas 12.703 , dengan tanah yang telah didirikan bangunan seluas 7.249 . Keadaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 15 Yogyakarta termasuk lengkap untuk menunjang proses belajar-mengajar. fasilitas sekolah dilengkapi dengan ruang-ruang utama, diantaranya ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang Tata Usaha TU, perpustakaan, aula, UKS, koperasitoko, laboratorium Fisika, Biologi, Bahasa, Komputer, dan Multimedia, ruang keterampilan, ruang BPBK, OSIS, Pramuka, gudang, ruang ibadah, lapangan upacara dan olahraga Basket, Volly, Tenis, Bulu Tangkis dan Sepak bola, kamar mandiWC guru dan siswa, dapur, ruang ganti, kantin, parkir, dan pos jaga. 76 Tabel 14. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 15 Yogyakarta No. Jenis Ruang Jumlah 1 Ruang Kepala Sekolah 1 2 ruang Wakil Kepala Sekolah 1 3 Ruang Guru 1 4 Ruang Kelas 30 5 Perpustakaan 2 6 Laboratorium Fisika 1 7 Laboratorium Biologi 1 8 Laboratorium Bahasa 1 9 Laboratorium Komputer 3 10 Laboratorium Multimedia 1 11 Ruang Keterampilan 3 12 Ruang Serba GunaAula 1 13 Ruang UKS 2 14 Ruang BPBK 2 15 Ruang OSIS 1 16 Lapangan Basket 1 17 Lapangan Volly 2 18 Tenis Lapangan 1 19 Bulu Tangkis 1 20 Sepak Bola 1 21 Lapangan Upacara 1 22 Koperasi 1 23 Ruang Ibadah 1 24 Ruang Olahraga 1 25 Gudang 1 26 Dapur 1 27 Reproduksi 1 28 KMWC Guru 6 29 KMWC Siswa 16 30 PMRPramuka 1 31 Ruang Ganti 1 32 Kantin 1 33 HallLobi 1 34 Parkir Motor 2 35 Pos Jaga 2 Sumber: SMP Negeri 15 Yogyakarta 77

h. Struktur Organisasi Sekolah

Gambar 4. Struktur Organisasi SMP Negeri 15 Yogyakarta

B. Hasil Penelitian 1. Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan Mutu Sekolah di SMP

Negeri 8 Yogyakarta dan SMP Negeri 15 Yogyakarta a. SMP Negeri 8 Yogyakarta Partisipasi merupakan prasyarat penting bagi peningkatan mutu sekolah. Bagi sekolah, partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan adalah kenyataan obyektif yang dalam pemahamannya ditentukan oleh kondisi subyektif orang tua siswa. Dengan demikian, partisipasi menuntut adanya pemahaman yang sama atau obyektif dari sekolah dan orang tua dalam tujuan sekolah. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Bapak ST selaku guru pelajaran IPS sebagai berikut: