Keadaan Sarana dan Prasarana
79 orangtua untuk terus mendukung belajar anak agar dapat
berprestasi di sekolah.” SH23082014 Partisipasi yang merupakan salah satu bentuk akuntabilitas dari
pengelolaan dan
kepemimpinan sekolah.
Pengelolaan dan
kepemimpinan kepala sekolah yang terbuka dan transparan akan mengundang apresiasi dari masyarakat khususnya orang tua siswa
untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu ES salah satu orang tua siswa sebagai berikut:
“Sekolah sangat terbuka terhadap kedatangan orang tua, ketika saya datang ke sekolah, saya langsung disambut baik oleh
warga sekolah khususnya guru. Selain itu, sangat mudah untuk menemui kepala sekolah dan respon beliau sangat positif
terhadap kedatangan kami.” ES17092014
Partisipasi orang tua dan masyarakat pada sekolah memiliki beberapa bentuk. Mulai dari yang paling mendasar, 1 partisipasi
dalam bentuk kerja sukarela, 2 partisipasi dalam bentuk pembiayaan, 3 partisipasi dalam bentuk pemikiran dan 4 partisipasi dalam
bentuk mengambil keputusan. Setelah diberlakukan PP No. 48 Tahun 2008 tentang pendanaan
pendidikan, dimana sekolah tidak boleh memungut dana dari orang tua dan masyarakat. Sebab biaya pendidikan telah ditanggung oleh
pemerintah melalui dana BOS baik dana BOS pusat dan BOSDA pemerintah Kota Yogyakarta.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh SM Bapak komite sekolah sebagai berikut:
80 “Pada SMP Negeri se-Indonesia sudah terdapat regulasi
mengenai pengelolaan dana yaitu Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan. Jadi, SD dan SMP
Negeri se-Indonesia termasuk SMP Negeri 8 Yogyakarta tidak boleh memungut dana dari masyarakat dan orangtua sebab
sudah terdapat dana subsidi pendidikan dari pemerintah melalui dana BOS baik BOS pusat dan BOS Pemerintah Kota
Yogyakarta.” SM03092014
Hal yang sama juga dijelaskan oleh SH selaku kepala sekolah sebagai berikut:
“Sekarang telah terdapat peraturan pemerintah no. 48 tahun 2008 yang melarang sekolah untuk memungut dana dari orang
tua. Maka saya mewujudkan partisipasi orang tua dan masyarakat dengan menyumbang secara sukarela. Sumbangan
sukarela tersebut bermacam-macam tidak hanya dalam bentuk finansial, dan sumbangan tersebut bisa berbentuk pelatihan
bagi anak-anak, misalnya ada alumni SMP Negeri 8 Yogyakarta memberi pelatihan kepada anak-anak disini, selain
itu orangtua juga memberikan motivasi kepada anak-anak dengan mengisi pengajian.” SH23082014
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa partisipasi orang tua dan masyarakat dapat berbentuk sumbangan
sukarela dengan bekerja sama dalam memberikan pelatihan dan kegiatan pengajian kepada siswa-siswi. Setelah PP no. 48 tahun 2008
diterapkan, pihak sekolah tidak berwenang mengadakan kegiatan wisata sekolah bagi siswa-siswi, maka komite sekolah yang
merencanakan dan melaksanakan kegiatan tersebut, sedangkan sekolah hanya bertindak sebagai fasilitator. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh Bapak NR selaku orang tua siswa kelas IX sebagai berikut: “Ketika status SMP Negeri 8 Yogyakarta berubah tidak sebagai
sekolah RSBI, maka banyak kegiatan sekolah yang ditiadakan seperti
kegiatan piknik
siswa, sebab
sekolah tidak
diperbolehkan untuk memungut dana dari orang tua. Namun
81 anak-anak yang masih remaja pasti menginginkan rekreasi
bersama teman-temannya, karena mereka telah bersama selama 3 tahun. Maka orangtua siswa pun melakukan pertemuan untuk
tetap mengadakan kegiatan piknik bagi anak-anak mereka dan akhirnya kegiatan piknik tersebut dapat terlaksana dengan
lancar.” NR16092014
Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, Bapak NR juga menambahkan
tentang usaha orang tua untuk memperlancar
pelaksanaan kegiatan sekolah sebagai berikut: “Ketika sekolah mengadakan pesantren kilat bagi semua siswa
di Kaliurang, lalu orangtua siswa pun berkumpul untuk mengadakan bis untuk transportasi anaknya ke tempat
pesantren kilat tersebut. Kegiatan perkemahan pramuka siswa juga begitu, orangtua siswa pun mengadakan bis sewaan bagi
anak-anaknya. Sebab sangat tidak efesien dan efektif kalau semua orangtua siswa membawa kendaraan pribadi saat
mengantar anaknya. Hal tersebut menjadi bukti bahwa orangtua siswa di SMP Negeri 8 Yogyakarta ini sangat aktif.”
NR16092014
Salah satu program kerja sekolah yang melibatkan partisipasi orang tua yakni bimbingan belajar yang diterapkan oleh kepala sekolah.
Bimbingan belajar tersebut membutuhkan kerja sama yang baik di antara guru dan orang tua siswa. Sebagaimana yang dijelaskan oleh
Bapak SH sebagai berikut: “Saya menerapkan program dalam bidang akademis yaitu “4
soal tiap hari tiap mata pelajaran”. Orangtua siswa terlibat langsung dan mengawasi anak mereka setiap hari. Kemudian
anak melaporkan kepada wali kelasnya, lalu setiap bulan guru melaporkan kepada guru bimbingan konseling, agar dapat
diketahui apa saja kekurangan dari siswa tersebut, setelah itu bimbingan lagi kepada guru mata pelajaran masing-masing
mengenai materi mana yang kurang dikuasai oleh siswa. Dengan program tersebut, dapat terlihat apakah ada
peningkatan belajar dari siswa tersebut, ia merasa semangat belajar atau tidak, dan orangtua dirumah
akan selalu
mengawasi. Orangtua juga menandatangani hasil kerjaan soal