Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat

32 Fungsi-fungsi sekolah itu diwadahi melalui proses pendidikan dan pembelajaran sebagai inti suatu bisnis. Pada proses pendidikan dan pembelajaran itulah terjadi aktivitas kemanusiaan dan pemanusiaan sejati. Sekolah menyiapkan fungsi yang tidak dapat diberikan oleh institusi yang lain, seperti keluarga atau kelompok sebaya. Sekolah menyediakan berbagai keterampilan yang dapat dipelajari siswa. Sekolah adalah miniatur masyarakat, sebuah model sistem sosial. Dalam sekolah, siswa harus berinteraksi dengan anggota masyarakat di sekolah menurut seperangkat peran-peran tertentu. Pengalaman berinteraksi ini akan menyiapkan siswa untuk berinteraksi dengan anggota masyarakat secara keseluruhan menurut peran-peran tertentu. Menurut Sudarwan Danim 2006: 2-3, fungsi penyadaran atau disebut fungsi konservatif bahwa sekolah bertanggung jawab untuk mempertahankan nilai-nilai budaya masyarakat dan membentuk kesejatiaan diri sebagai manusia. Pendidikan sebagai instrumen penyadaran bermakna bahwasanya sekolah berfungsi membangun kesadaran untuk tetap berada pada tatanan sopan santun, beradab, dan bermoral di mana hal itu menjadi tugas semua orang. Selain itu, fungsi reproduksi atau disebut juga fungsi progresif merujuk pada eksistensi sekolah sebagai pembaru atau pengubah kondisi masyarakat kekinian ke sosok yang lebih maju. Fungsi ini berperan sebagai wahana pengembangan, reproduksi, dan desiminasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah itu, melengkapi fungsi sebelumnya, fungsi mediasi 33 sebagai fungsi yang menjembatani fungsi konservatif dan fungsi progresif. Hal-hal yang termasuk dalam kategori fungsi mediasi adalah kehadiran institusi pendidikan sebagai wahana sosialisasi, moralitas, wahana proses pemanusiaan dan kemanusiaan umum serta pembinaan idealisme sebagai manusia yang terpelajar. 3. Mutu Pendidikan Dalam konteks mutu pendidikan, konsep mutu adalah elite karena hanya sedikit institusi yang dapat memberikan pengalaman dengan mutu tinggi kepada peserta didik. Mutu juga digunakan sebagai suatu konsep yang relatif. Mutu dapat dikatakan ada apabila sebuah layanan memenuhi spesifikasi yang ada. Mutu merupakan sebuah cara yang menentukan apakah produk terakhir sudah sesuai standar atau belum Nur Zazin, 2011: 55-56. Menurut Charles Hoy dkk. dalam Syafaruddin 2002: 47 dalam Improving Quality in Education, menjelaskan bahwa mutu pendidikan adalah suatu evaluasi terhadap proses pendidikan dengan harapan tinggi untuk dicapai dan mengembangkan bakat-bakat para pelanggan pendidikan dalam proses pendidikan. Mutu pendidikan berarti seseorang yang mencapai tujuan dari kurikulum objectives of curriculum yang dirancang untuk penggolongan kelas pelajar. Mutu pendidikan juga diartikan sebagai sesorang di mana karakteristik yang dibutuhkan itu dicapainya. Mutu pendidikan secara multidimensi meliputi aspek mutu input, proses, dan output. Oleh karenanya, pengembangan pencapaian mutu harus secara holistik dimulai