32 meningkatkan aspek perkembangan anak. Selain itu anak dapat aktif dalam
bermain sehingga menjadi sadar bahwa bermain adalah hal yang menyenangkan. Berdasarkan unsut-unsur penting yang dikemukakan di atas, maka dalam
bermain harus memperhatikan tujuan dari bermain itu sendiri. Selain itu, bermain dapat dilakukan karena keinginan sendiri tanpa paksaan. Dengan bermain dapat
mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak. Permainan yang akan dilakukan hendaknya harus dapat menarik bagi anak sehingga anak antusias dalam mengikuti
permainan tersebut, permainan harus dirancang dengan suasana yang menyenangkan sehingga anak merasa senang dan tidak cepat bosan dalam memainkan permainan
tersebut, permainan harus dapat memunculkan kepuasan bagi anak sehingga anak dapat memunculkan ide-ide dan seluruh kemampuannya untuk bermain, dan dalam
permainan anak harus aktif agar dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki oleh anak.
4. Manfaat Bermain
Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam bermain anak mempelajari gerak, baik gerak motorik
kasar maupun gerak motorik halus. Bahkan melalui bermain anak dapat mengembangkan sikap-sikap yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Bermain
harus mengandung unsur-unsur yang positif agar dapat lebih mengembangkan kemampuan anak. Dengan demikian, bermain tidak saja menyenangkan, akan tetapi
dapat digunakan untuk tujuan menambah pengalaman dan pengetahuan anak.
33 Bermain akan merangsang emosi, sosial, daya pikir, dan imajinasi anak.
Semakin besar fantasi dan imajinasi maka anak semakin menekuni sebuah permainan yang dianggap menarik baginya. Menurut Harun Rasyid, Mansyur, dan Suratno
2009: 83 bermain bagi anak merupakan wahana untuk: a.
Menemukan dan mengenali lingkungan serta dirinya. Dengan bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan orang lain, sehingga anak akan belajar mengenai
lingkungannya dan teman-temannya. b.
Membangun konsep. Dengan bermain anak akan belajar membangun konsep, seperti ketika anak bermain lego maka ia akan berpikir apa yang akan dia buat
dengan lego tersebut. c.
Meningkatkan kecerdasan kognitif. Dengan bermain maka kecerdasan kognitif anak juga dapat berkembang, misalnya ketika anak bermain bowling maka ia akan
berpikir strategi apa yang tepat agar bola tersebut dapat mengenai 10 pin tersebut. d.
Kecerdasan sosial dan emosionalnya. Dengan bermain secara kelompok maka anak belajar untuk bekerja sama dan saling menghargai sesama temannya.
e. Bereksperimen dan bereksplorasi. Anak dapat bereksperimen dan bereksplorasi
ketika bermain, misalnya ketika bermain mencampurkan warna maka anak akan lebih banyak mencoba warna-warna yang lain untuk dicampur.
Oleh karena itu, cara belajar bagi anak usia dini adalah melalui bermain. Bermain yang efektif adalah bermain secara alamiah, murah, mudah, dan
memanfaatkan bahan-bahan yang bersumber dari lingkungan sekitar. Anak dapat