52
G. Teknik Analisa Data
Setelah data diperoleh dan dikumpulkan maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan perilaku anak, proses pembelajaran, dan dokumentasi yang berupa deskripsi perilaku, proses pembelajaran, dan foto.
Sedangkan data kuantitatif yang berupa persentase jumlah anak yang memperoleh nilai tertentu, akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
H. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya perbaikan. Keberhasilan akan terlihat apabila hasil kegiatan anak bermain bowling terjadi
peningkatan pada kemampuan melempar anak secara terarah. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila 80 dari jumlah anak mendapat nilai dengan
kriteria tepat. Kriteria ini berdasarkan persentase kesesuaian Suharsimi Arikunto, 2010: 44, yaitu:
a. Kesesuaian kriteria : 0-20
= kurang sekali b.
Kesesuaian kriteria : 24-40 = kurang
c. Kesesuaian kriteria : 41-60
= cukup d.
Kesesuaian kriteria : 61-80 = baik
e. Kesesuaian kriteria : 81-100
= sangat baik Nilai persentase diambil dengan rumus sebagai berikut:
53
X= ∑N x 100
∑n
Keterangan: X = Rata-rata
∑N = Jumlah siswa yang mendapat kriteria tepat ∑n = Jumlah siswa keseluruhan
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK Widya Mulya, yang terletak di Losari, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman. TK Widya Mulya ini berdiri pada tanggal 6 Februari
2005 oleh Yayasan Widya Mulya. TK Widya Mulya mempunyai 2 ruang kelas, yaitu 1 ruang untuk Kelompok A dan 1 ruang untuk Kelompok B. Subjek penelitian ini
adalah 15 anak Kelompok A yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Jumlah pendidik yang ada di TK Widya Mulya berjumlah 4 orang termasuk kepala
sekolah yang juga merangkap sebagai guru kelas dan 1 orang petugas administrasi. Letak sekolah ini sangat strategis walaupun berada di dalam desa, dengan
kondisi sekolah yang luas dan sejuk maka membuat anak lebih bebas dalam bergerak. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh TK Widya Mulya sudah cukup
memadai. Kegiatan belajar mengajar TK Widya Mulya dimulai hari Senin sampai hari Jumat dari jam 08.00-11.00 WIB. TK Widya Mulya ini mempunyai motto cinta
Allah, cinta alam, dan cinta budaya sehingga dalam penataan ruang kelas disesuaikan dengan motto tersebut yaitu dengan ruang kelas yang terbuka. Jadwal pembelajaran
di TK Widya Mulya adalah sebagai berikut hari Senin nasionalisme, hari Selasa bahasa Inggris, hari Rabu hari bahasa Jawa, hari Kamis keagamaan, dan hari Jumat
kegiatan fisik yaitu senam dan minitrip.
55
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Prasiklus Kemampuan Melempar Bola secara Terarah
Pelaksanaan Prasiklus ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal anak sebelum dilakukan tindakan. Kemampuan awal melempar diamati dari berbagai
permainan yang dilakukan anak di sekolah yaitu permainan lempar tangkap bola dan lempar tangkap kantong biji-bijian. Hanya satu orang anak saja yang hasil
lemparannya dapat ditangkap oleh temannya dengan tepat, sementara hasil lemparan anak-anak tidak bisa ditangkap dengan tepat karena letak jatuhnya objek lemparan
terpaut jauh dari posisi teman yang menangkap. Kemampuan melempar melalui permainan bowling diperkenalkan kepada
anak-anak pada kegiatan prasiklus untuk mengukur kemampuan awal mereka. Guru sebagai pelaksana pembelajaran melakukan prasiklus pada waktu sebelum Siklus I
dilakukan. Pelaksanaan prasiklus berupa permainan bowling sederhana untuk meningkatkan kemampuan melempar bola anak secara terarah. Pada permainan
bowling ini menggunakan pengamatan terhadap ketepatan anak dalam melempar
bola secara terarah, yaitu dapat menjatuhkan pin-pin bola bowling yang ada di depannya. Hasil kemampuan melempar bola secara terarah pada awal tindakan ini
dapat diketahui bahwa kemampuan melempar bola secara terarah anak masih rendah. Hal ini dapat diketahui dari Tabel 2 sebagai berikut: