Pembelajaran Anak Kelompok A
42 d.
Perubahan bersifat permanen, e.
Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah, dan f.
Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Dalam pembelajaran, seorang pendidik dikatakan berhasil apabila dapat
merubah tingkah laku anak dari yang jelek menjadi baik, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan kemudian dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang guru
Taman Kanak-kanak sebelum melaksanakan program kegiatan belajar terlebih dahulu perlu memperhatikan tujuan program dan ruang lingkup kegiatan belajar anak di
Taman Kanak-kanak. Kemampuan-kemampuan apa yang harus dimiliki anak TK merupakan tugas perkembangan tahap masa kanak-kanak awal yang harus
diselesaikan. Menurut Siti Partini Suardiman 2003: 4 pada Kelompok A di Taman Kanak-kanak anak merupakan masa periode Pre-operasional yaitu usia 2-7 tahun.
Pada periode ini perkembangan kognitif anak belum stabil, namun anak sudah dapat belajar nama-nama benda, mengelompokkan, dan menyempurnakannya. Sifat
egosentris masih sangat menonjol pada usia ini. Proses berpikir anak berpusat pada penguasaan simbol-simbol yang mampu mengungkapkan pengalaman masa lalu.
Cara berpikir dan tingkah laku anak kurang logis. Piaget dalam Crain, 2007: 182 di akhir periode sensori motorik, anak telah
mengembangkan tindakan-tindakan yang efisien dan terorganisasi dengan baik untuk menghadapi lingkungan di depannya. Anak terus menggunakan kemampuan sensori
motoriknya. Oleh karena itu dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak, guru harus menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran.
43 Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak dapat menggunakan
metode-metode yang menjamin anak tidak mengalami cedera. Pembelajaran anak TK menggunakan prinsip belajar sambil bermain. Prinsip belajar sambil bermain
mengandung arti bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus menyenangkan, gembira, aktif, dan demokratis, sehingga dapat menarik anak untuk melakukan kegiatan
pembelajaran dan merangsang perkembangan sehingga anak menjadi lebih aktif. Kegiatan pembelajaran di TK harus berisi muatan edukatif sehingga anak dapat
belajar Slamet Suyanto, 2003: 145. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran harus
meningkatkatkan seluruh aspek kecerdasan anak, pembelajaran dibuat semenarik mungkin, menyenangkan, dan ada nilai pendidikannya. Dengan didesain
pembelajaran yang menyenangkan maka secara tidak sadar anak belajar untuk mengembangkan seluruh aspek kecerdasannya. Dengan pembelajaran yang
melibatkan anak untuk lebih aktif dapat mengembangkan semua indera yang dimiliki.