2.4.2 Earning Per Share EPS
Earning Per Share EPS merupakan salah satu rasio pasar yang mengukur keberhasilan perusahaan, sehingga EPS yang tinggi akan menarik minat investor.
Menurut Kasmir 2012: 207, “Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai
keuntungan bagi pemegang saham”. Dengan demikian, EPS memberikan gambaran mengenai jumlah atau besarnya keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar
sahamnya yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS, maka semakin besar keuntungan yang akan diperoleh
oleh pemegang saham sehingga berpengaruh terhadap harga saham. EPS dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi para investor untuk mengambil keputusan
investasi. EPS diukur dengan satuan rupiah dan secara matematis EPS dapat dihitung
dengan menggunakan rumus Kasmir, 2012: 207:
2.4.3 Price Earning Ratio PER
Price Earning Ratio PER merupakan salah satu rasio pasar. Menurut Zuliarni 2012: 40, “PER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan laba,
maka semakin tinggi PER semakin tinggi pula minat investor dalam menanamkan modal
Universitas Sumatera Utara
di suatu perusahaan sehingga harga saham perusahaan tersebut akan meningkat”. Menurut Rusdin 2006: 145, “PER menunjukkan apresiasi pasar terhadap kemampuan
emiten, dalam menghasilkan laba”. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa PER
mencerminkan pada besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah laba perusahaan. Semakin tinggi rasio PER menandakan bahwa investor
memiliki harapan yang baik tentang perkembangan perusahaan, sehingga investor bersedia membayar mahal untuk pendapatan per saham tertentu”.
PER diukur dengan satuan kali dan secara matematis PER dapat dihitung dengan menggunakan rumus Rusdin, 2012: 207:
2.4.4 Debt to Equity RatioDER
Debt to Equity Ratio DER merupakan salah satu rasio keuangan yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan melunasi hutang dengan modal yang
dimiliki Husnan dan Pudjiastuti, 2006: 70. Menurut Kasmir 2012: 157, “DER berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam kreditur dengan
pemilik perusahaan”. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio ini
berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang. Sehingga, hutang menjadi bahan pertimbangan bagi seorang investor untuk
menentukan saham pilihan. DER tinggi menunjukkan bahwa perusahaan sangat
Universitas Sumatera Utara
bergantung pada pihak luar investor dalam mendanai kegiatan, sehingga beban perusahaan juga akan meningkat. Jika suatu perusahaan menanggung beban hutang yang
tinggi, yaitu melebihi modal sendiri yang dimiliki, maka harga saham perusahaan akan menurun Amanda, 2011: 3.
DER diukur dengan satuan persen dan secara matematis DER dapat dihitung dengan menggunakan rumus Kasmir, 2012: 207:
2.4.5 Tingkat Suku Bunga