36
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual didasarkan pada latar belakang dengan didukung landasan teoritis dan tinjauan peneliti terdahulu tentang pengaruh variabel
Intellectual Capital X
1
yang terdiri dari Physical Capital, Human Capital, Structural Capital, variabel Capital Adequacy Ratio X
2
dan Ukuran Perusahaan X
3
dan Leverage M terhadap Kinerja Y pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia dapat digambarkan skema kerangka konseptual penelitian ini
sebagai berikut;
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Intellectual Capital X
1
Kinerja Keuangan Y
Leverage M
Capital Adequacy Ratio X
2
Ukuran Perusahaan X
3
Universitas Sumatera Utara
a. Hubungan
Intellectual Capital Dengan Kinerja Keuangan
Pada masa globalisasi logika bisnis didasarkan pada pencapaian keberhasilan pertumbuhan dan penciptaan nilai dalam jangka panjang.
Masalahnya adalah indikator tradisional seperti laba, pendapatan, arus kas, penguasaan pasar tidak mampu memberikan informasi mengenai penciptaan nilai
bagi pemilik dan pemegang saham. Pada masa tradisional, penciptaan laba didasari pada selisih dari penjualan dikurangi pembelian atau disebut sebagai
keuntungan. Dalam hal ini keuntungan akan semakin besar akibat dari semakin kecilnya biaya. Lain halnya pada zaman modern atau era globalisasi dimana
aktivitas bisnis sebagai nilai tambah dan kekayaan yang jauh lebih kompleks dari pada sebelumnya.
Ulum 2009 penciptaan nilai hanya dapat dijelaskan apabila perusahaan mampu menghasilkan sesuatu yang lebih terhadap sumber daya yang
diinvestasikan. Untuk itu sangat diperlukan intellectual capital yaitu kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai tersebut. Bagaimana perusahaan
memanfaatkan human capital melalui pelatihan, pendidikan sehingga bisa bekerja lebih efisien dan dijadikan sebagai sumber penting untuk berinovasi dan
pembaharuan. Melalui human capita akan menuntut kearah properti kelompok seperti sistem informasi, laboratorium, fokus manajemen dan sebagainya yang
disebut sebagai structural capital. Bagaimana pula human capital dapat melakukan efisiensi terhadap aset fisik perusahaan dalam memenuhi tuntutan
pasar.
Universitas Sumatera Utara
Moeheriono 2009, IC yang diukur dengan vallue added efficiency dari Physical Capital, Human Capital dan Structural Capital memainkan peran
penting dalam meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan keunggulan kompetitif. Munculnya keakuratan ekonomi secara keseluruhan dalam
kegiatan dan keseimbangan ekonomi global, merupakan hal yang penting untuk meningkatkan pemahaman pengembangan intellectual capital dalam perusahaan.
Menurut Chen et al 2005 dengan meneliti perusahaan-perusahaan listing di Taiwan membuktikan bahwa Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap
market value dan kinerja keuangan bahkan sebagai indikator kinerja keuangan masa depan. Disamping itu IC dianggap sebagai sumber daya yang terukur dalam
peningkatan competitive advantages. Penelitian Ulum 2008 membuktikan juga bahwa IC secara keseluruhan berpengaruh positif terhadap Kinerja.
Jadi hubungan IC dengan kinerja perusahaan telah dibuktikan secara empiris oleh beberapa peneliti.
b. Hubungan