Physical Capital Human Capital

tidak berwujud serta kemampuan dalam mengelolahnya secara efektif. Jadi aset dan kemampuan akan menciptakan kompetensi dan keunggulan kompetitif dari pesaingnya.

2.1.2.1 Pengukuran Intellectual Capital melalui VAIC

TM Mengacu kembali pada penelitian Pulic dalam Ulum 2009 menjelaskan bahwa elemen-elemen IC adalah sebagai berikut;

1. Physical Capital

Modal fisik sebagai sumber ekonomi yang dikuasai perusahaan mengarahkan bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa. Modal Fisik terdiri dari aset lancar dan aset tetap. Menurut Firer dan Williams 2003, Physical Capital adalah seluruh aset berwujud seperti cash, marketable securities, account receivable, inventories, land, ,machinery, equipment, furniture, fixtures, dan vehicles yang dimiliki perusahaan. Agar aset fisik memiliki nilai tambah tentunya harus ada yang melakukan aktivitas terhadapnya. Jika aset fisik tidak dijalankan maka sudah pasti nilai yang ada akan menurun bahkan sama sekali tidak bernilai. Dalam hal ini bagaimana kemampuan perusahaan menggunakan IC melalui kontribusi capital employee CE agar dapat bernilai tambah, dikenal dengan istilah “value added capital employee ” disingkat dengan istilah VACA. Jadi VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Dengan kata lain VACA Universitas Sumatera Utara adalah perbandingan antara value added VA dengan capital employed CE atau modal fisik yang digunakan atau disebut sebagai nilai buku dari aktiva neto. Menurut Ghozali dan Chariri 2007 dan Siamat 2004, aktiva neto adalah selisih antara total aktiva dengan kewajiban perusahaan yang disebut sebagai ekuitas. Menurut Machfoedz 1999 nilai aktiva bersih perusahaan digunakan dalam menilai goodwill yang dihitung dari harga perolehan historis dari semua aktiva dikurangi hutang perusahaan. Rasio ini menunjukkan adanya kontribusi yang dibuat oleh setiap unit capital employed terhadap value added organisasi. Formula perhitungannya adalah ; VACA = Menurut Pulic 2009, mengasumsikan bahwa jika 1 unit dari CE menghasilkan return yang lebih besar dibandingkan perusahaan lain, dapat diartikan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan CE-nya.

2. Human Capital

Human Capital HC adalah keahlian dan kompetensi yang dimiliki karyawan dalam memproduksi barang dan jasa serta kemampuan dalam berhubungan baik dengan pelanggan. Menurut Stewart 1997 modal manusia dianggap sebagai suatu bentuk modal yang berbeda dengan mesin dimana modal ini tidak dapat dimiliki selamanya oleh perusahaan. Human Capital bisa membantu pengambilan keputusan dengan menitikberatkan pada investasi pendidikan, pelatihan demi peningkatan mutu perusahaan. Termasuk dalam Universitas Sumatera Utara human capital yakni; pendidikan, keterampilan, kreatifitas, pengalaman dan attitude. Human Capital dapat memberikan nilai tambah melalui motivasi, komitmen, kompetensi serta efektivitas kerja tim. Nilai tambah yang dapat dikontribusikan oleh pekerja berupa pengembangan kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan, pemindahan pengetahuan dari pekerja ke perusahaan serta perubahan budaya manajemen Rachmawati et al. 2001. Menurut Ulum 2009, Human Capital meliputi pengetahuan individu dari suatu organisasi yang ada pada pegawainya yang dihasilkan melalui kompetensi, sikap dan kecerdasan intelektual. Perlakuan Human Capital terkait dengan gaji, pelatihan, kesempatan jenjang karir dan sebagainya. Cara pengukurannya dikenal sebagai “value added human capital” atau yang lebih dengan istilah VAHU. Hubungan HC dengan VAHU mengindikasikan kemampuan HC dalam membentuk nilai dalam sebuah perusahaan, dengan kata lain menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada HC untuk VA perusahaan. Formula perhitungannya adalah ; VAHU =

3. Structural Capital SC

Dokumen yang terkait

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 139 103

EFEK INTELLECTUAL CAPITAL DAN LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 5 21

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 2 15

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 5 16

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Nilai Intrinsik Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Perbankan di Indonesia

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Keuangan - Analisis Pengaruh Intellectual Capital, Capital Adequacy Ratio Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Dengan Leverage Sebagai

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Analisis Pengaruh Intellectual Capital, Capital Adequacy Ratio Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Dengan Leverage Sebagai Variabel Moderating

0 0 11

ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL MODERATING TESIS

0 3 16

PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Perbanas Institutional Repository

0 0 17