RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013
II - 88
pertanian yang cukup besar. Produk pangan dapat menjadi komoditi yang menguntungkan, terlebih jika didukung dengan berbagai
subsidi bagi petani dan kebijakan-kebijakan yang mendukung peningkatan produksi pangan.
5 Krisis Air Bersih
Disamping krisis pangan, krisis air bersih kini juga menjadi sebuah permasalahan yang harus dihadapi masyarakat dunia.
Dalam lingkup terkecil, beberapa KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah pernah mengalami kekeringan di musim kemarau. Pada
kondisi normal, kondisi sanitasi yang buruk, pencemaran limbah, dan tidak terpeliharanya sumber air bersih karena penggundulan
hutan mengakibatkan air bersih menjadi bagian dari sebuah krisis yang patut diwaspadai. Berbagai kebijakan yang sinergi dan
memperhatikan kondisi lingkungan perlu diciptakan terutama yang berkaitan dengan kelestarian sumber air bersih.
2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah
Permasalahan pembangunan daerah Jawa Tengah merupakan “gap
expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai Provinsi Jawa Tengah saat ini dengan target akhir RPJMD 2008-2013 Provinsi Jawa
Tengah serta apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat, dengan mendasarkan hasil evaluasi kinerja
dan
memperhatikan dinamika
lingkungan strategis,
dimana kesemuanya diperhitungkan dan diprediksikan ke depan akan berpotensi
sebagai permasalahan strategis yang akan mempengaruhi tujuan akhir dari RPJMD Provinsi Jawa Tengah yaitu Masyarakat Jawa Tengah Yang
Semakin Sejahtera. Dengan identifikasi permasalahan statategis tersebut diharapkan rencana yang disusun untuk pelaksanaan tahun 2013 akan
dapat lebih tepat tujuan, sasaran, manfaat, waktu dan momentum bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Provinsi Jawa Tengah pada
khususnya dan Nasional pada umumnya.
Permasalahan pembangunan
daerah
Jawa Tengah
yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:
1 Lambatnya penurunan angka kemiskinan disebabkan masih
banyaknya penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan; rendahnya terhadap akses pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja,
berusaha dan permodalan. Hal tersebut ditandai pula dengan masih besarnya beban pemenuhan kebutuhan dasar air bersih, sanitasi,
rumah layak huni dan kelayakan kecukupan pangan.
2 Belum optimalnya produksi dan produktivitas pertanian dalam arti luas secara kuantitas, kualitas dan kontinuitas serta ketidakpastian
pasar produk hasil pertanian. 3 Belum
optimalnya peningkatan
diversifikasi pangan,
tingkat kesejahteraan masyarakat petani dan pesisir; serta pengendalian alih
fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian.
RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013
II - 89
4 Belum optimalnya dukungan kinerja jaringan irigasi karena terbatasnya kemampuan pembangunan jaringan baru, rehabilitasi
terhadap kerusakan jaringan irigasi, kemampuan lembaga pengelola sumber daya air dan tingkat kesadaran masyarakat petani dalam
pengelolaan
irigasi, upaya
penanganan pengendalian
banjir, penyediaan air baku untuk pertanian serta penanganan sarana
prasarana Jalan Usaha Tani. 5 Belum optimalnya kualitas, akses, relevansi dan daya saing serta tata
kelola pendidikan; minat baca masyarakat; upaya pembinaan, pelestarian dan pengembangan kearifan budaya lokal dalam era
globalisasi; kualitas derajat kesehatan; akses pelayanan air bersih dan sanitasi masyarakat; serta cakupan pelayanan KB bagi Pasangan Usia
Subur Pra KS dan KS-1.
6 Belum memadainya penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS serta peningkatan kualitas hidup dan
perlindungan terhadap perempuan dan anak. 7 Masih tingginya penggunaan bahan baku impor pada proses produksi
dan belum optimalnya informasi potensi dan peluang investasi, kualitas produk, akses permodalan dan perluasan pasar, serta
kualitas manajemen dan SDM pengelola Koperasi dan UMKM.
8 Belum mantapnya jiwa kewirausahaan dan kemampuan pengem- bangan ekonomi produktif dan kreatif di kalangan pemuda.
9 Masih terbatasnya promosi dan jejaring pariwisata; aksesibilitas, amenitas, atraksi, dan aktivitas pariwisata untuk meningkatkan
kunjungan dan lama tinggal wisatawan. 10 Belum memadainya kapasitas tenaga kerja sesuai tuntutan pasar
kerja, perluasan kesempatan kerja dan berusaha untuk penyerapan tenaga kerja, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan tenaga
kerja.
11 Belum optimalnya kualitas dan kapasitas prasarana jalan dan jembatan, sarana prasarana, pelayanan dan sistem jaringan
transportasi. 12 Belum selesainya pembangunan Bandara Internasional Ahmad Yani
Semarang, Jalan Tol Semarang-Solo, Jalan Tol Pantura, Double Track, JJLS, Pelabuhan Tanjung Emas termasuk peningkatan Pelabuhan
Terminal Kendal, rintisan pembangunan PLTU Batang, PLTU Cilacap dan PLTP Ungaran untuk pengembangan interkoneksi Jawa
– Madura - Bali sebagai infrastruktur strategis penggerak utama dan pendukung
MP3EI. 13 Masih adanya kerusakan hutan dan lahan, pesisir dan pantai, Daerah
Aliran Sungai DAS, dan peningkatan pencemaran serta penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun B3.
14 Masih terbatasnya upaya pengurangan risiko bencana dan antisipasi perubahan iklim serta penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi
pasca bencana secara komprehensif.
RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013
II - 90
15 Belum mantapnya pelaksanaan Tata Kelola Pemerintahan daerah yang baik good governance, kelembagaan aparatur, keseimbangan
struktur aparatur teknis dan administrasi, pengelolaan dan pemanfaatan aset daerah, dan sistem pengendalian internal
pemerintah.
16 Belum maksimalnya sinergitas perencanaan pusat dan daerah; pemanfaatan hasil pengendalian dan monitoring evaluasi; serta hasil
penelitian yang mendukung pembangunan daerah. 17 Belum memadainya pengelolaan administrasi kependudukan dan
ketrampilan calon transmigran sesuai dengan daerah tujuan transmigrasi.
18 Belum optimalnya upaya mewujudkan kondusivitas wilayah, belum memadainya kualitas dan kuantitas aparat pendukung kamtibmas
serta partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan kondusivitas wilayah.
19 Belum optimalnya kesadaran politik masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi.
20 Belum maksimalnya pola pembibitan dan pembinaan atlet olahraga serta kurang memadainya kuantitas dan kualitas sarana prasarana
olahraga. 21 Belum memadainya upaya pembinaan, pelestarian dan pengem-
bangan permuseuman serta benda cagar budaya. 22 Belum berjalannya secara maksimal sistem pelayanan kearsipan dan
peningkatan kapasitas perpustakaan serta tenaga arsiparis. 23 Belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat akibat keterba-
tasan kapasitas kader pemberdayaan masyarakat dan pengembangan teknologi tepat guna.
24 Belum efektifnya harmonisasi penyediaan data statistik untuk perencanaan pembangunan.
25 Masih terbatasnya penyebarluasan informasi kebijakan dan hasil- hasil pembangunan dalam rangka keterbukaan informasi publik.
26 Belum optimalnya tertib administrasi pertanahan, penyelesaian sengketa pertanahan, dan akses pengelolaan pertanahan bagi
masyarakat kurang mampu. Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut di atas dan
sinkronisasi dengan isu strategis Nasional tahun 2013 sebagai satu kesatuan kerangka pembangunan Nasional, maka dapat dirumuskan isu
strategis pembangunan Jawa Tengah di tahun 2013, yang harus segera mendapatkan penyelesaian secara optimal yaitu sebagai berikut:
a. Perlunya percepatan penurunan angka kemiskinan didukung dengan peningkatan pendapatan masyarakat dan upaya pengurangan beban
pengeluaran pemenuhan kebutuhan pokok yang meningkat karena fluktuasi harga.
b. Perlunya optimalisasi perwujudan pemantapan ketahanan pangan melalui peningkatan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi dan
RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013
II - 91
produktivitas pertanian dalam arti luas, peningkatan kesejahteraan petani, pengendalian alih fungsi lahan dan peningkatan dukungan
sarana prasarana sumber daya air.
c. Masih perlunya peningkatan kualitas hidup masyarakat didukung dengan peningkatan kuantitas dan kualitas layanan dasar kesehatan,
pendidikan, sosial, permukiman, air bersih dan sanitasi. d. Pentingnya peningkatan potensi dan daya saing daerah dengan
dukungan kualitas dan kapasitas tenaga kerja, infrastruktur jalan, jembatan, elektrifikasi, dan layanan transportasi serta optimalisasi
pengembangan wilayah berdasarkan rencana tata ruang wilayah.
e. Peningkatan kualitas pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup serta pengurangan risiko bencana.
f. Perlunya pemantapan tata kelola pemerintahan yang baik good governance dengan optimalisasi reformasi birokrasi, peningkatan
pelayanan publik, penegakan hukum, pengelolaan dan pemanfaatan aset.
g. Perlunya pemantapan demokratisasi dan kondusivitas wilayah melalui peningkatan kesadaran politik masyarakat dalam berdemokrasi,
kualitas dan kuantitas aparatur pendukung kamtibmas serta partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kondusivitas wilayah.
RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013
II - 92
Gambar 2.4 Sinkronisasi Isu Strategis Daerah dan Isu Strategis Nasional Tahun 2013
LINGSTRA Hasil Evaluasi
Kinerja
ISU STRATEGIS DAERAH Penurunan Angka Kemiskinan
Pemantapan Ketahanan Pangan
Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat
Peningkatan Potensi dan Daya Saing Daerah serta
Infrastruktur Pengelolaan SDA-LH dan
Pengurangan Risiko Bencana Pemantapan Tata Kelola
Pemerintahan
Peningkatan Daya Saing Peningkatan Daya Tahan
Ekonomi Peningkatan dan Perluasan
Kesejahteraan Rakyat
Pemantapan Stabilitas Sospol ISU STRATEGIS NASIONAL
Peningkatan Kinerja Birokrasi Pelayanan publik
Pemantapan Demokrasi dan Kondusivitas Wilayah
Belum optimalnya upaya mewujudkan kondusivitas
wilayah
Belum optimalnya etika dan budaya masyarakat dlm
kehidupan berdemokras
Tercapai Akan Tercapai
Perlu Upaya Keras
Permasalahan
Lambatnya penurunan angka kemiskinan
Belum optimalnya produksi dan produktivitas pertanian
Belum optimalnya peningkatan diversifikasi pangan
Belum optimalnya kinerja jaringan irigasi
Belum optimalnya kualitas pendidikan, minat baca, penguatan kearifan lokal, kualitas derajat kesehatan,
akses pelayanan air bersih dan sanitasi, cakupan pelayanan KB
Belum memadainya penanganan PMKS, peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadap anak dan
perempuan
Tingginya penggunaan bahan baku impor, belum optimal informasi peluang investasi, kualitas produk,
akses permodalan dan pasar, kualitas manajemen dan SDM koperasi dan UMKM
Belum mantap jiwa kewirausahaan dan pengembangan ekonomi kreatif
Terbatasnya promosi pariwisata, aksesibilitas, amenitas, atraksi dan aktivitas pariwisata
Belum memadai kapasitas tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja, peningkatan kesejahteraan dan
perlindungan naker
Belum optimal kualitas dan kapasitas sarpras jalan dan jembatan, dan system jaringan trasnportasi
Belum selesainya infrastruktur strategis bandara, pelabuhan, double track, JJLS, PLTU
Kerusakan hutan dan lahan, pesisir dan pantai, DAS, dan peningkatan pencemaran
Terbatasnya upaya pengurangan risiko bencana antisipasi perubahan iklim
Belum mantapnya tata kelola pemerintahan
Belum maksimal sinergitas perencanaan pusat dan daerah serta pemanfaatan hasil monev
Belum memadai pengelolaan adminduk ketrampilan calon transmigran
Belum optimalnya upaya mewujudkan kondusivitas wilayah berpolitik, berdemokrasi, kamtibmas,
partisipasi masyarakat
Belum maksimalnya pola pembibitan dan pembinaan atlet
Belum memadainya pelestarian dan pengembangan permuseuman
Belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat
Belum efektifnya harmonisasi penyediaan data statistic
Masih terbatasnya penyebarluasan informasi kebijakan
Belum optimalnya tertib administrasi pertanahan
III - 1
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI
DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah