RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013
II - 6
yaitu sektor pertanian, industri pengolahan, serta perdagangan, hotel dan restoran, dengan kontribusi tertinggi pada sektor industri
pengolahan.
Apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya se Pulau Jawa - Bali, angka pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2011 berada di
peringkat keenam. Hal ini terlihat pada Tabel 2.5 berikut :
Tabel 2.5 Pertumbuhan Ekonomi se Pulau Jawa
– Bali dan Nasional Tahun 2010
– 2011
No Provinsi Nasional
Tahun 2010 Tahun 2011
1 Jawa Tengah
5,8 6,0
2 Jawa Barat
6,09 6,48
3 Jawa Timur
6,67 7,22
4 Banten
5,94 6,43
5 DKI
6,51 6,70
6 DIY
4,87 5,16
7 Bali
5,83 6,49
Nasional 6,1
6,5 Sumber : Badan Pusat Statistik BPS, 2011
c. Inflasi
Angka inflasi yoy di Jawa Tengah pada tahun 2011 sebesar 2,68, menurun dari angka inflasi tahun 2010 sebesar 6,68, serta
lebih baik dari angka inflasi nasional sebesar 3,79. Beberapa hal yang mempengaruhi turunnya angka inflasi tahun 2011 antara lain adalah
relatif terjaganya pasokan komoditas bahan pangan utama pada akhir tahun 2011.
Apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya se Pulau Jawa –
Bali, angka inflasi Jawa Tengah tahun 2011 menempati peringkat pertama. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut :
Tabel 2.6 Angka Inflasi se Pulau Jawa
– Bali dan Nasional Tahun 2010
– 2011
No Provinsi Nasional
Tahun 2010 Tahun 2011
1 Jawa Tengah
6,88 2,68
2 Jawa Barat
6,62 3,10
3 Jawa Timur
7,1 4,09
4 Banten
6,10 3,79
5 DKI
6,96 3,97
6 DIY
6,8 3,88
7 Bali
8,10 3,75
Nasional 6,96
3,79 Sumber : Badan Pusat Statistik BPS, 2011
d. Indeks Gini dan Indeks Williamson
Kesenjangan antar kelompok pendapatan masyarakat di Jawa Tengah menunjukkan kondisi yang relatif baik, meskipun ada kenaikan
Indeks Gini dari sebesar 0,25 pada tahun 2009 menjadi sebesar 0,29 pada tahun 2010, atau terdapat kenaikan sebesar 0,04 poin. Kenaikan
RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013
II - 7
Indeks Gini menunjukkan meningkatnya kesenjangan pendapatan masyarakat Jawa Tengah di tahun 2010.
Kesenjangan ekonomi di Jawa Tengah antar KabupatenKota semakin menurun, yang ditunjukkan dengan membaiknya Indeks
Williamson. Pada tahun 2008 Indeks Williamson tercatat 0,7177 dan pada tahun 2009 menjadi 0,7102, sedangkan pada tahun 2010 menjadi
0,7070. Hal ini menggambarkan bahwa pembangunan antar wilayah semakin merata, namun ke depan pembangunan di Jawa Tengah harus
tetap mensinergikan antara pembangunan wilayah dengan pembangu- nan sektoral.
e. Nilai Tukar Petani NTP
Kemampuan tukar barang-barang produk pertanian yang dihasilkan petani dengan barangjasa yang diperlukan untuk konsumsi
rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi produk pertanian ditunjukkan dengan NTP. Pada akhir tahun 2011, NTP Jawa Tengah
sebesar 106,62 meningkat dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 103,12, dan lebih baik dibandingkan NTP Nasional tahun 2011 sebesar
105,75.
Apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya se Pulau Jawa –
Bali, NTP Jawa Tengah tahun 2011 berada di peringkat keempat. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.7 berikut :
Tabel 2.7 Nilai Tukar Petani NTP se Pulau Jawa
– Bali dan Nasional Tahun 2010
– 2011
No Provinsi Nasional
Tahun 2010 Tahun 2011
1 Jawa Tengah
103,12 106,62
2 Jawa Barat
101,46 108,17
3 Jawa Timur
98,87 102,62
4 Banten
103,71 106,54
5 DIY
113,70 116,61
6 Bali
104,20 108,00
Nasional 102,75
105,75 Sumber : Badan Pusat Statistik BPS, 2011
f. Penduduk Miskin dan Pengangguran