Arah Kebijakan Keuangan Daerah

III - 9 Tabel 3.3 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2010 - 2014 No Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 1. PDRB : Atas dasar harga berlaku Trilyun Rp Atas dasar harga konstan Trilyun Rp 444,692 186,995 498,614 198,226 533,515 205,819 568,416 213,412 603,317 221,005 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,8 6,0 5,8-6,3 5,8 - 6,2 6 – 6,4 3. Inflasi 6,8 2,68 5 – 6 ±5 ±5 4. PDRBKapita atas dasar harga berlaku Juta Rp PDRBKapita atas dasar harga konstan Juta Rp 13,733 5,775 15,399 6,122 16,476 6,356 17,554 6,591 18,632 6,825 5. Kebutuhan investasi Trilyun Rp. 72,279 89,170 110,805 114,401 116,190 6. Tingkat Pengangguran Terbuka TPT 6,21 5,93 5,8 5,6 5,4 7. Kemiskinan 16,56 Maret 16,21 Sept 13,44 MDGs 11,88 MDGs 10,32 MDGs 8. Nilai Tukar Petani NTP 103,12 106,62 107,84 108,67 109,7 Sumber : BPS Jawa Tengah diolah Ket : angka Target angka Prediksi Target RKPD 2012 Prediksi angka Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah dan Kontribusi dari masing-masing sektor pada Tahun 2013, dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut : Tabel 3.4 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Sektor Tahun 2013 Berdasarkan Harga Berlaku No Sektor Pertumbuhan Kontribusi

1. Pertanian

3,34 18,94 2. Pertambangan dan Penggalian 3,94 0,95 3. Industri Pengolahan 7,26 33,39 4. Listrik, Gas dan Air Minum 3,10 1,01 5. Konstruksi 5,84 6,02 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7,96 19,60 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8,06 5,90 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 6,60 3,54 9. Jasa – jasa 7,90 10,66 TOTAL PDRB 6,00 100 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah diolah

3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 satu tahun anggaran, dengan komponen pokoknya adalah pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Pendapatan daerah merupakan sumber keuangan daerah, yang terdiri dari : 1 Pendapatan Asli Daerah PAD yang meliputi kelompok III - 10 Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah; 2 Dana Perimbangan yang meliputi Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Pajak Penghasilan PPh Perorangan, Sumber Daya Alam SDA, dan Dana Alokasi Umum; 3 Kelompok- lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah KabupatenKota, Dana Penyesuaian dan Dana Alternatif Khusus, dan Dana Bantuan Keuangan. Sedangkan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA, Penerimaan Pinjaman Daerah, dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan. Kinerja keuangan daerah pada Tahun 2013 diperkirakan akan mengalami peningkatan, hal ini disebabkan adanya peningkatan pada Pendapatan Asli Daerah PAD, yang terbesar bersumber dari Pajak daerah dan peningkatan pendapatan transfer dari Pemerintah Pusat. Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Tengah pada Tahun 2013 diprediksikan sebesar Rp. 6.297.233.095.000,- dengan sumber utama PAD Provinsi Jawa Tengah adalah Pajak Daerah. Secara rinci perkembangan realisasi dan proyeksi pendapatan daerah Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2013 No. Uraian Jumlah Rp. 000,- R. 2009 R. 2010 R. 2011 2012 T. 2013

1. PAD

4.000.735.709 4.785.133.225 5.564.471.435 5.799.955.330 6.297.233.095 1.1. Pajak Daerah 3.236.777.063 3.893.699.996 4.599.046.986 4.873.000.000 5.237.987.700 1.2. Retribusi Daerah 127.405.510 127.651.268 64.549.242 66.032.838 72.178.353 1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan 153.848.189 195.631.744 211.976.158 222.282.000 249.850.300 1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 482.704.947 568.150.217 688.899.049 638.640.492 737.216.741

2. Dana

Perimbangan 1.695.272.222 1.811.657.949 1.950.189.365 2.130.486.342 2.143.855.892 2.1. Dana Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak 557,654.771 614.565.942 622.219.342 562.962.941 626.962.941 2.2. DAU 1.132.289.251 1.168.787.757 1.276.180.223 1.516.892.951 1.516.892.951 2.3. DAK 5.328.200 28.304.250 51.789.800 50.630.450 -

3. Lain-lain

Pendapatan Daerah yang Sah - 29.525.812 33.247.286 2.903.302.621 2.860.180.710 3.1 Dana Penyesuaian - 2.067.000 1.740.750 2.834.430.710 2.834.430.710 3.2 Dana Insentif Daerah - 24.590.163 27.209.938 16.371.911 - III - 11 No. Uraian Jumlah Rp. 000,- R. 2009 R. 2010 R. 2011 2012 T. 2013 3.3 Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah - - 3.103.572 - - 3.4 Pendapatan lainnya - 2.868.649 1.193.026 52.500.000 25.750.000 Jumlah Pendapatan Daerah 1+2+3 5.696.007.931 6.626.316.986 7.547.908.086 10.833.744.293 11.301.269.697 Sumber : Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah Keterangan : APBD Murni Angka Proyeksi Kontribusi masing-masing sumber pendapatan daerah dapat dilihat dari proporsinya terhadap total pendapatan daerah. Di Jawa Tengah proporsi PAD terhadap total pendapatan daerah dalam kurun waktu tiga Tahun 2009-2011 sangat tinggi, yaitu mencapai lebih dari 70, bahkan pada tahun 2011 mencapai sebesar 73,72, terutama bersumber dari pajak daerah. Dana perimbangan dari pemerintah pusat hanya memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah sekitar 28 hingga 30, dan sisanya berupa lain-lain pendapatan daerah yang sah. Kontribusi masing-masing sumber pendapatan daerah Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6 Persentase Sumber-sumber Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012 No. Uraian 2009 2010 2011 2012 1 Pendapatan Asli Daerah 70,24 72,21 73,72 53,54 1.1 Pajak daerah 56,83 58,76 60,93 44,98 1.2 Retribusi daerah 2,24 1,93 0,86 0,61 1.3 Hasil pengel. Kekada yg dipisahkan 2,70 2,95 2,81 2,05 1.4 Lain - lain PAD yang sah 8,47 8,53 9,13 5,89

2. Dana Perimbangan

29,76 27,34 25,84 19,67 2.1 Dana Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak 9,79 9,27 8,24 5,20 2.2 DAU 19,88 17,6 16,91 14,00 2.3 DAK 0,09 0,43 0,69 0,47

3. Lain-lain Pendapatan yang Sah

- 0,45 0,44 26,80 3.1 Dana penyesuaian - 0,03 0,02 26,16 3.2 Dana insentif daerah - 0,37 0,36 0,15 3.3 Dana Percepatan Pemb. Infrastruktur Daerah - - 0,04 - 3.4 Pendapatan lainnya 0,04 0,02 0,48 Jumlah Pendapatan Daerah1+2+3 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : DPPAD Provinsi Jawa Tengah Keterangan : APBD Murni Belanja daerah Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu empat Tahun 2009-2012 cenderung mengalami peningkatan baik belanja langsung maupun tidak langsung. Secara proporsi, belanja tidak langsung lebih besar dibandingkan belanja langsung. Hal tersebut dikarenakan dalam struktur belanja tidak langsung terdapat belanja hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan, dan bagi hasil, dengan proporsi yang relatif besar. Secara rinci belanja daerah III - 12 Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012 dan persentase proporsinya dapat dilihat pada Tabel 3.7 dan Tabel 3.8 berikut: Tabel 3.7 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 No. Uraian Realisasi Tahun Rp.000,- TA. 2012 Rp.000,- 2009 2010 2011 1. Belanja Tidak langsung 3.525.877.766 3.796.513.883 5.296.203.049 8.298.693.582 1.1. Belanja Pegawai 1.138.690.727 1.069.384.502 1.177.690.905 1.252.522.824 1.2. Belanja Bunga 1.3. Belanja Hibah 69.820.303 68.261.172 104.349.805 3.245.139.123 1.4. Belanja Bantuan Sosial 431.545.754 344.916.345 384.067.344 7.372.500 1.5. Belanja Bagi Hasil 1.123.798.129 1.182.878.412 1.694.471.481 1.876.986.401 1.6. Belanja Bantuan Keuangan 737.022.853 1.116.008.176 1.932.795.166 1.886.672.734 1.7. Belanja Tidak Terduga 25.000.000 15.065.275 2.828.346 30.000.000 2. Belanja Langsung 2.166.734.610 2.171.519.886 2.480.502.777 2.947.050.711 2.1. Belanja Pegawai 242.916.811 209.968.578 204.078.213 338.586.899 2.2. Belanja Barang Jasa 1.335.571.106 1.542.074.983 1.812.271.524 1.946.778.445 2.3. Belanja Modal 588.246.693 419.476.324 464.153.039 661.685.367 Total Jumlah Belanja 1+2 5.692.612.376 5.968.003.770 7.776.705.827 11.245.744.293 Sumber : Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah Keterangan : APBD Murni Tabel 3.8 Persentase Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 No. Uraian Realisasi TA. 2012 2009 2010 2011 1. Belanja Tidak langsung 61,94 62,55 63,24 73,79 1.1. Belanja Pegawai 20,00 18,14 19,52 11,13 1.2. Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 1.3. Belanja Hibah 1,23 1,09 1,39 39,10 1.4. Belanja Bantuan Sosial 7,58 5,66 4,44 0,08 1.5. Belanja Bagi Hasil 19,74 18,94 17,69 22,62 1.6. Belanja Bantuan Keuangan 12,95 18,23 19,79 22,73 1.7. Belanja Tidak Terduga 0,44 0,48 0,41 0,36 2. Belanja Langsung 38,06 37,45 36,76 26,20 2.1. Belanja Pegawai 4,27 3,67 3,41 11,49 2.2. Belanja Barang Jasa 23,46 26,41 26,26 66,05 2.3. Belanja Modal 10,33 7,37 7,08 22,45 Jumlah Belanja 1+2 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah Keterangan : APBD Murni III - 13 Sesuai dengan proyeksi belanja Tahun 2013 untuk membiayai program dan kegiatan dimaksud, maka diperlukan belanja daerah sebesar Rp. 12.035.384.293.000,- terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 8.897.806.686.000,- yang digunakan untuk belanja pegawai, hibah, bagi hasil, bantuan sosial, belanja tidak terduga, bantuan keuangan ke KabupatenKota dan Belanja Langsung sebesar Rp. 3.137.577.607.000,- termasuk BLUD yang digunakan untuk melak- sanakan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan tahap ketiga RPJMD Provinsi Jawa Tengah. Prediksi persentase indikasi anggaran belanja langsung berdasarkan urusan kewenangan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut : Tabel 3.9 Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Urusan Kewenangan APBD Tahun 2010-2012 dan Indikasi Anggaran Tahun 2013 – 2014 NO URUSAN PROGRAM APBD 2010 Rp.000,- APBD 2011 Rp.000,- APBD 2012 Rp.000,- PAGU INDIKATIF 2013 Rp.000,- PRAKIRAAN ALOKASI 2014 Rp.000,- 1 2 3 4 5 6 7 URUSAN WAJIB 1.098.438.364 1.159.130.257 1.529.290.880 1.689.597.163 2.831.436.560

1. Pendidikan

204.718.499 206.157.311 231.968.467 212.518.021 281.593.500 2. Kesehatan 144.357.102 103.924.899 175.999.909 146.265.000 394.591.993

3. Pekerjaan Umum

331.615.915 388.919.212 560.827.277 692.963.441 1.161.370.176 4. Perumahan Rakyat 13.122.256 13.322.500 18.375.000 19.975.000 64.000.000

5. Penataan Ruang

2.912.778 2.780.000 5.750.000 4.050.000 6.035.350 6. Perencanaan Pembangunan 14.402.512 13.074.021 15.325.830 15.350.000 23.059.000

7. Perhubungan

23.185.361 30.190.720 48.053.300 43.675.000 81.055.000 8. Lingkungan Hidup 16.800.286 16.336.249 29.625.000 33.585.000 42.250.000

9. Pertanahan

2.034.516 2.155.000 3.417.500 4.015.000 6.425.000 10. Kependudukan dan Catatan Sipil 847.850 1.515.000 1.725.000 1.178.421 9.925.000

11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

10.230.610 7.649.390 9.156.675 8.418.750 18.508.121 12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 3.413.839 3.997.363 5.448.102 4.270.000 15.089.227

13. Sosial

19.621.308 18.956.647 36.067.000 33.476.837 78.137.843 14. Tenaga Kerja 13.926.429 22.959.576 17.545.857 14.550.000 34.055.339 15. Koperasi dan UKM 20.483.879 36.452.658 23.945.150 22.535.000 26.800.000 16. Penanaman Modal 3.457.209 5.900.000 7.000.000 5.050.000 9.500.000

17. Kebudayaan

17.566.427 13.464.000 14.450.000 17.150.000 29.825.000 18. Pemuda dan Olah Raga 16.222.606 34.196.066 24.900.000 26.100.000 43.948.445 III - 14 NO URUSAN PROGRAM APBD 2010 Rp.000,- APBD 2011 Rp.000,- APBD 2012 Rp.000,- PAGU INDIKATIF 2013 Rp.000,- PRAKIRAAN ALOKASI 2014 Rp.000,- 1 2 3 4 5 6 7 19. Kesatuan Bangsa Politik dan Dalam Negeri 19.727.194 17.099.225 22.380.736 43.973.160 45.846.000 20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 144.583.585 152.354.284 184.381.826 255.629.283 313.850.780

21. Ketahanan Pangan

43.890.993 37.673.406 47.762.000 45.469.250 72.745.312 22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 7.701.458 6.241.556 14.675.947 12.825.000 25.400.000

23. Statistik

1.093.999 1.145.000 1.250.000 1.200.000 1.500.000 24. Kearsipan 1.713.753 2.875.957 3.747.681 5.000.000 8.606.716

25. Komunikasi dan Informatika

14.010.208 13.432.302 16.891.777 14.245.000 24.837.168 26. Perpustakaan 6.797.792 6.357.915 8.620.846 6.130.000 12.481.590 URUSAN PILIHAN 148.706.151 220.062.624 238.483.344 202.617.258 360.950.384 27. Pertanian 52.424.904 78.115.117 74.451.157 71.502.258 92.050.000 28. Kehutanan 9.648.700 10.095.524 13.316.430 8.465.000 19.040.000 29. Energi dan Sumber Daya Mineral 16.778.077 40.210.000 36.172.665 31.920.000 62.650.000 30. Pariwisata 7.965.039 10.074.250 25.075.500 16.220.000 26.030.000 31. Kelautan dan Perikanan 16.097.663 30.424.820 33.541.500 31.445.000 67.948.100 32. Perdagangan 11.805.601 11.055.837 16.825.565 13.230.000 33.461.518 33. Perindustrian 32.929.500 39.433.726 38.324.435 29.250.000 58.158.093 34. Transmigrasi 1.056.667 653.350 776.092 585.000.000 1.612.673 TOTAL BELANJA URUSAN WAJIB DAN PILIHAN 1.247.144.515 1.379.192.881 1.767.774.224 1.892.214.421 3.192.386.944 BELANJA NON URUSAN TERMASUK BLUD 1.098.817.855 1.243.019.677 1.179.276.487 1.245.363.186 1.370.786.752 TOTAL BELANJA LANGSUNG 2.345.962.370 2.622.212.558 2.947.050.711 3.137.577.607 4.563.173.696 Sumber : Bappeda Prov. Jawa Tengah, 2012 III - 15 Pembiayaan daerah Provinsi Jawa Tengah dari Tahun 2009 – 2011 sebagian besar untuk pembayaran pembentukan dan cadangan dan penyertaan modal. Jumlah SiLPA dari Tahun 2009 – 2011 cenderung fluktuatif. Selangkapnya pembiayaan daerah dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut : Tabel 3.10 Realisasi Pembiayaan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 No. Jenis Penerimaan dan Pengeluaraan Pembiayaan Daerah JUMLAH Rp. 000,- 2009 2010 2011 2012 2013

1. Penerimaan

Pembiayaan 694.157.160 904.356.288 1.239.075.792 562.000.000 800.000.000 1.1. SiLPA 588.958.731 850.362.509 1.232.139.507 562.000.000 300.000.000 1.2. Penerimaan Dana Talangan Pengadaan Pangan 50.000.000 48.795.000 425.000 1.3. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir 1.000.000 6.411.284 1.4. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir UKM IKM 7.333.000 3.570.639 1.5. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir Sapi Kereman 2.625.000 359.959 1.6. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir Peralatan utk IKM 3.000.000 472.886 1.7. Penerimaan Piutang Daerah 40.597.179 1.8 Penerimaan Dana Bergulir Penempatan TKI ke LN 1.575.000 70.625 1.9 Penerimaan Dana Bergulir Kemitraan Hutan Rakyat 68.250 200.000 100.000 1.10 Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir Kepada Kelompok Tani 116.300 1.11 Penerimaan Kembali Dana Bergulir Pembangunan Gedung BPRBKK 408.369 1.12 Pencairan Dana Cadangan Pemilukada 500.000.000 Jumlah penerimaan pembiayaan 694.157.160 904.356.288 1.239.075.792 562.000.000 800.000.000 2. Pengeluaran Pembiayaan 341.937.835 330.500.000 304.731.601 150.000.000 19.070.000 2.1. Pembentukan Dana Cadangan 150.000.000 200.000.000 100.000.000 2.2. Penyertaan Modal investasi 143.156.000 130.500.000 104.731.601 50.000.000 19.070.000 2.3. Pemberian Dana Talangan Pengadaan Pangan 50.000.000 50.000.000 2.4 Pembayaran Utang Daerah 148.781.835 Jumlah pengeluaran pembiayaan 341.937.835 330.500.000 304.731.601 150.000.000 19.070.000 Sumber : Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah Keterangan : APBD Murni Proyeksi Sumber pendanaan pembangunan lainnya yang diterima Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN, baik berupa Dana Dekonsentrasi maupun III - 16 Tugas Pembantuan. Besarnya APBN yang diterima Pemerintah Provinsi Jawa Tengah setiap tahunnya mengalami fluktuasi, yaitu tahun 2009 sebesar Rp. 4,546 trilyun; tahun 2010 sebesar Rp. 3,874 trilyun; tahun 2011 sebesar Rp. 2,600 trilyun; dan tahun 2012 sebesar Rp. 2,029 trilyun. Jumlah alokasi dana APBN yang diterima oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 – 2010, dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut. Tabel 3.11 Alokasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2012 No. Kementerian SKPD Provinsi JUMLAH Rp. 000,- 2009 2010 2011 2012 I Kementerian Dalam Negeri DK 50.013.831 61.205.315 67.090.407 85.406.081 1 Bappeda 305.530 550.000 211.900 2.591.800 2 Dishubkominfo 43.300 49.170 3 Inspektorat 560.470 4 Kesbangpolinmas 183.066 292.420 5 Setda Pemerintahan Satpol PP 9.825.000 6 Bapermasdes 47.750.731 56.723.107 58.202.472 72.461.681 7 Biro Tapem 443.800 8.509.035 8 Set. BPBD 300.000 3.000.000 9 Biro Bangda 260.000 699.972 10 Biro Otda 300.000 11 Badan Diklat 167.000 235.180 II Kementerian Pertanian DK TP 57.831.031 156.596.067 267.316.630 623.044906 1 Dinpertan TPH 13.547.720 63.767.065 36.204.620 220.689.878 2 Disbun 8.232.458 17.708.239 40.142.002 115.113.789 3 Disnakeswan 9.310.000 38.055.609 102.450.124 163.608.915 4 BKP 12.723.500 16.503.600 33.350.324 33.065.300 5 Set. Bakorluh 14.017.353 20.561.554 55.169.560 78.005.024 6 Balai Proteksi TPH 12.562.000 III Kementerian Perdagangan 7.733.855 6.274.673 17.877.905 20.970.096 1 Disperindag 7.733.855 6.274.673 17.877.905 20.970.096 IV Kementerian ESDM 1.000.000 1.000.000 1.000.000 617.540 1 Dinas ESDM 1.000.000 1.000.000 1.000.000 617.540 V Kementerian Pendidikan 4.128.193.623 3.315.044.541 1.858.286.589 896.438.842 1 Dinas Pendidikan 4.128.193.623 3.315.044.541 1.858.286.589 896.438.842 VI Kementerian Kesehatan DK TP 57.030.083 48.557.651 39.896.667 43.341.261 1 RS Moewardi 5.000.000 2 RS Margono 5.000.000 3.500.000 3 RS Tugurejo 2.000.000 8.500.000 4.500.000 4 RS Kelet 4.000.000 5 Dinas Kesehatan 46.030.083 36.557.651 30.396.667 43.341.261 VII Kementerian PU TP 148.908.912 153.533.308 153.676.969 179.114.301 1 Dinas Bina Marga 88.938.739 90.938.737 90.938.731 90.928.581 2 Dinas PSDA 58.720.173 57.318.901 55.067.045 58.125.720 3 Dinas Cipkataru 1.250.000 5.275.670 7.671.193 30.060.000 VIII Kementerian Tenaga Kerja 33.398.572 65.681.108 28.006.121 57.461.079 1 Dinas Tenaga Kerja 33.398.572 65.491.452 24.390.621 57.461.079 2 BPPTK 189.656 3.169.310 III - 17 No. Kementerian SKPD Provinsi JUMLAH Rp. 000,- 2009 2010 2011 2012 3 BKK Cilacap 446.190 IX Kementerian Sosial 27.360.181 17.742.849 27.988.936 28.733.030 1 Dinas Sosial 27.360.181 17.742.849 27.988.936 28.733.030 X Kementerian Kehutanan 1.678.564 1.805.335 2.821.341 3.311.735 1 Dinas Kehutanan 1.678.564 1.805.335 2.821.341 3.311.735 XI Kementerian Lutkan 13.764.953 21.117.853 45.166.104 47.391.619 1 Dinas Lutkan 13.764.953 21.117.853 45.166.104 47.391.619 XII Kementerian LH 500.000 500.000 500.000 6.000.000 1 BLH 500.000 500.000 500.000 6.000.000 XIII Kementerian Koperasi UKM 6.795.000 6.341.591 7.211.591 11.954.371 1 Dinas Koperasi UMKM 6.795.000 6.341.591 7.211.591 11.954.371 XIV Perpustakaan Nasional 2.826.500 7.048.159 6.540.002 5.980.076 1 Badan Arpus 2.826.500 7.048.159 6.540.002 5.980.076 XV Kementerian Pora 7.500.000 9.240.588 8.258.818 9.830.300 1 Dinas Pora 7.500.000 9.240.588 8.258.818 9.830.300 XVI Kementerian Budpar 2.460.000 2.549.000 68.134.188 9.502.000 1 Dinas Budpar 2.460.000 2.549.000 68.134.188 9.502.000 XVII BKPM 150.000 300.000 500.000 1 BPM 150.000 300.000 500.000 Jumlah Total 4.546.995.105 3.874.388.038 2.600.072.268 2.029.597.237 Sumber : Bappeda Provinsi Jawa Tengah, 2012

3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Kebijakan keuangan daerah meliputi kebijakan peningkatan pendapatan daerah dan kebijakan belanja daerah. Dalam rangka meningkatkan kinerja pendapatan daerah, kinerja belanja daerah, dan kinerja pembiayaan daerah, kebijakan yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

a. Peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dengan pengendalian pungutan sektor pajak daerah, optimalisasi retribusi daerah, pendayagunaan aset daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; b. Peningkatan dana perimbangan dari Dana Alokasi Umum dan bagi hasil pajak, bukan pajak; c. Peningkatan kerjasama Pemerintah dan Swasta.

2. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Dalam rangka meningkatkan kinerja belanja daerah untuk pencapaian target RPJMD diutamakan pada: a. Peningkatan proporsi belanja untuk penanganan isu strategis dan komitmen nasional; b. Peningkatan proporsi belanja langsung sebagai implementasi kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat Quick Win; c. Mempertahankan alokasi belanja sebesar minimal 20 untuk pembiayaan pendidikan; III - 18 d. Penyusunan anggaran dengan mendasarkan pada Anggaran Responsif Gender.

3. Arah Pembiayaan Daerah

a. Meningkatkan pembentukan dana cadangan untuk mengantisipasi apabila terjadi kejadian luar biasa pada Tahun 2013. b. Menggunakan SiLPA untuk pembayaran pembentukan dana cadangan. c. SiLPA diupayakan menurun seiring dengan semakin efektifnya penggunaan anggaran. Kebijakan keuangan daerah, baik arah kebijakan pendapatan, pembiayaan, maupun belanja yang didukung dengan kebijakan keuangan negara, yang tertuang dalam APBD Provinsi Jawa Tengah maupun APBN adalah untuk mendukung tercapainya target sasaran perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Tengah. IV - 1 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

4.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah