iii. Sokletasi Sokletasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut yang
selalu baru, dilakukan dengan menggunakan alat soklet dimana pelarut akan terkondensasi dari labu menuju pendingin, kemudian jatuh membasahi sampel.
iv. Infudasi Infudasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada
temperatur 90°C selama 15 menit. v. Dekoktasi
Dekoktasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada temperatur 90°C selama 30 menit.
2.2 Radikal Bebas
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif karena mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan unpaired
electron. Untuk mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas akan bereaksi dengan molekul disekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron
disebut oksidan electron acceptor yaitu suatu senyawa yang dapat menerima elektron. Reaksi ini akan berlangsung terus menerus dalam tubuh dan bila tidak
dihentikan akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan dini, serta penyakit degeneratif lainnya Maulida, 2010; Sudiana, 2008.
Radikal bebas sangat reaktif dan dengan mudah menjurus ke reaksi yang tidak terkontrol, menghasilkan ikatan silang cross-link pada DNA, protein,
lipida, atau kerusakan oksidatif pada gugus fungsional yang penting pada biomolekul ini. Radikal bebas juga terlibat dan berperan dalam patologi dari
berbagai penyakit degeneratif, yakni kanker, aterosklerosis, rematik, jantung koroner, katarak, dan penyakit degenerasi saraf seperti Parkinson Silalahi, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Pembentukan radikal bebas dan reaksi oksidasi pada biomolekul akan berlangsung sepanjang hidup. Radikal bebas yang sangat berbahaya antara lain
golongan hidroksil OH
-
, superoksida O
- 2
, nitrogen monooksida NO, nitrogen dioksida NO
2
, peroksidal RO
- 2
, peroksinitrit ONOO
-
, asam hipoklorit HOCl, hydrogen peroksida H
2
O
2
, ozon O
3
, dinitrogen trioksida N
2
O
3
, lipid peroksida LOOH Silalahi, 2006; Pham-Huy, et al., 2008.
Secara umum tahapan reaksi pembentukan radikal bebas adalah sebagai berikut:
a. Inisiasi
RH + initiator → R
●
b. Propagasi
R
●
+ O
2
→ ROO
●
ROO
●
+ RH → ROOH + R
●
c. Terminasi
R
●
+ R
●
→ RR ROO
●
+ R
●
→ ROOR Tahap inisiasi adalah tahap awal terbentuknya radikal bebas. Tahap
propagasi adalah tahap perpanjangan radikal berantai, dimana terjadi reaksi antara suatu radikal dengan senyawa lain dan menghasilkan radikal baru. Tahap
terminasi adalah tahap akhir, terjadinya pengikatan suatu radikal bebas dengan radikal bebas yang lain sehingga menjadi tidak reaktif lagi. Ketika proses tersebut
terjadi maka siklus reaksi radikal telah berakhir Kumalaningsih, 2006. Radikal bebas dalam jumlah normal bermanfaat bagi kesehatan misalnya,
mengurangi peradangan dan membunuh bakteri. Sementara dalam jumlah berlebih mengakibatkan stress oksidatif. Stress oksidatif merupakan bagian utama
mengakibatkan kerusakan kronis, penyakit degeneratif seperti kanker, arthritis, penyakit autoimun, kardiovaskular, katarak, dan penuaan dini. Oleh karena itu,
Universitas Sumatera Utara
antioksidan dibutuhkan untuk dapat menunda atau menghambat reaksi oksidasi oleh radikal bebas Widyastuti, 2010; Pham-Huy, et al., 2008.
2.3 Antioksidan