Definisi Temperamen Klasifikasi Temperamen Anak

12 yang sangat penting dalam kehidupan anak Collins, Harris Susman, 1995 dalam Santrock, 2007. Selama pertengahan atau akhir masa kanak-kanak, sebagian kendali berpindah dari orang tua kepada anak, walaupun prosesnya bertahap dan melibatkan regulasi bersama coregulation Maccoby, 1984 dalam Santrock, 2007. Selama pertengahan dan akhir masa kanak-kanak, orang tua terus menerapkan pengawasan umum dan melakukan kendali sementara anak mulai diperbolehkan untuk mengatur dirinya sendiri. Selama masa regulasi bersama ini, orang tua harus memantau, membimbing dan mendukung anak dari jauh. Menggunakan waktu secara efektif ketika mereka memiliki kontak langsung dengan anak, dan menguatkan kemampuan anak untuk memantau perilakunya sendiri, menghindari resiko yan berbahaya, dan merasakan ketika dukungan orang tua dan kontak sudah tepat.

2. Temperamen Anak

2.1 Definisi Temperamen

Menurut Wong 2008, temperamen di defenisikan sebagai “cara berpikir, berperilaku, atau yang bereaksi yang menjadi ciri-ciri individu” dan merujuk pada cara-cara seseorang menjalani kehidupan. Temperamen didefinisikan sebagai karakteristik seseorang, cara mendasar biologis untuk mendekati atau bereaksi terhadap orang dan situasi Arnimabubria, 2012. 13

2.2 Klasifikasi Temperamen Anak

Dari lahir, anak-anak menunjukkan perbedaan individu yang nyata pada cara mereka berespon terhadap lingkungan dan cara orang lain, terutama orang tua, berespon terhadap mereka dan kebutuhannya. Suatu dasar umum diperkirakan menyebabkan perbedaan temperamen. Menurut Wong 2008, kebanyakan anak dapat digolongkan ke dalam salah satu dari tiga kategori umum berikut ini berdasarkan pola atribut temperamen mereka secara keseluruhan: a. The Easy Child Anak-anak yang santai, bertemperamen mudah, memiliki kebiasaan yang teratur dan dapat diprediksi, dan memiliki pendekatan yang positif terhadap stimulus baru. Mereka terbuka dan dapat beradaptasi terhadap perubahan dan menunjukkan intensitas mood yang ringan sampai sedang yang biasanya bersifat positif. b. The Difficult Child Anak-anak bertemperamen sulit biasanya sangat aktif, peka rangsang, dan mempunyai kebiasaan yang tidak teratur. Respon menarik diri yang negatif merupakan ciri khas dari anak-anak ini, dan mereka membutuhkan lingkungan yang lebih terstruktur. Anak-anak ini lambat beradaptasi dengan rutinitas, orang atau situasi baru. Ekspresi mood biasanya kuat dan terutama negatif. Mereka sering menangis, dan frustasi sering menimbulkan tantrum kekerasan. 14 c. The Slow-to-warm-up child Anak-anak dalam kategori ini biasanya bereaksi secara negatif dan dengan intensitas ringan terhadap stimulus baru, dan kecuali jika ditekan, lambat beradaptasi terhadap kontak berulang. Mereka hanya berespon dengan penolakan ringan namun pasif terhadap sesuatu yang baru atau asing atau perubahan rutinitas. Anak-anak ini cukup tidak aktif dan moody tetapi hanya menunjukkan ketidakteraturan sedang dalam hal fungsi. Observasi mengindikasikan bahwa anak-anak yang menunjukkan pola perilaku lambat atau slow-to-warm-up lebih rentan mengalami masalah perilaku di awal dan pertengahan masa kanak-kanak. Setiap anak dapat mengalami masalah perilaku jika terdapat ketidaksesuaian antara temperamen anak dan lingkungan. Tuntutan untuk perubahan dan adaptasi yang bertentangan dengan kapasitas anak dapat menjadi sumber stress yang sangat besar. Identifikasi temperamen secara dini menjadi cara yang bermanfaat bagi pengasuh dalam mengantisipasi kemungkinan masalah atau resiko yang berkaitan dengan perkembangan. Sebagai contoh, anak-anak yang “sulit” cenderung mengalami kolik pada masa bayi, anak-anak yang aktif membutuhkan kewaspadaan yang lebih besar untuk mencegah cedera, dan masuk sekolah membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk anak dengan temperamen yang berbeda. Menurut Muscary 2005, perbedaan ketiga klasifikasi diatas didasarkan pada sembilan karakteristik, yaitu: 15 1. Aktivitas adalah tingkat pergerakan motorik dan pengeluaran energi, seperti tidur, makan, bermain, berpakaina dan mandi. 2. Irama adalah keteraturan atau kemampuan memperkirakan waktu fungsi fisiologis, seperti rasa lapar, tidur, dan pergerakan usus.

3. Mendekat-menjauh adalah respon awal yang alamiah terhadap stimulus